KABUPATEN SIDOARJO -- Hidup sebagai orang tua tunggal dengan 2 anak bukan perkara gampang bagi Sudarsih. Perempuan 48 tahun asal Kabupaten Sidoarjo ini harus menjalani hidup dengan penuh perjuangan, terlebih sejak suaminya meninggal 5 tahun lalu. Ia pun memimpikan untuk memiliki kandang ayam agar dapat memberi penghasilan demi menghidupi keluarga.
Beruntung, Sudarsih menjadi salah satu dari 40 penerima manfaat program Pemberdayaan UMKM yang dijalankan oleh Lazismu Kabupaten Sidoarjo. Di bawah Pilar Ekonomi Lazismu, program ini mendapatkan suntikan dana dari Bank Mega Syariah melalui Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Kini, di halaman belakang rumah, Sudarsih telah memiliki kandang ayam berukuran 2x2 meter.
Kepada amil Lazismu Kabupaten Sidoarjo yang berkunjung pada Sabtu (30/12), Sudarsih mengaku bahwa telah mulai memelihara ayam sejak suaminya masih hidup. Hasilnya cukup untuk kesejahteraan keluarga. Dengan bantuan yang diberikan oleh Lazismu, penghasilannya pun dapat meningkat seiring dengan bertambahnya kapasitas kandang untuk memelihara ayam tersebut.
"Saya mulai memellihara ayam kampung sejak suami saya masih ada. Awalnya dulu punya ayam Babon 7 ekor dan ayam Jago 2, setiap minggu rata-rata bertelur 20 butir. Saya jual seharga 3 ribu ke pelanggan. Hasilnya bisa menambah uang belanja dan untuk memenuhi kebutuhan membeli pakan. Sekarang dengan bantuan kandang dari Lazismu Sidoarjo saya bisa memelihara bibit ayam kampung berjumlah 20 ekor ayam dan 10 ekor bebek. Selain untuk dipelihara agar menghasilkan telur juga akan dijual ayamnya untuk persiapan hari lebaran, karena kebutuhan daging ayam kampung cukup tinggi saat lebaran," ungkapnya Sudarsih.
Sejatinya, lanjut Sudarsih, memelihara ayam kampung cukup sederhana. Hanya dibutuhkan ketelatenan. Agar pertumbuhan ayam kampung sempurna, bibit yang dipilih harus sehat. Ciri-cirinya, bibit ayam bisa berdiri tegak, tidak ada tanda-tanda cacat, gerakannya gesit, mata bersinar, dan bulu tampak bersih dan mengkilap.
"Untuk pakan saya berikan campuran jagung dan dedak atau bekatul. Bekatul atau dedak adalah limbah penggilingan padi yang dapat dibeli dengan mudah dan murah di pasar atau di tempat penggilingan padi. Selain itu juga sesekali saya berikan cacahan sayuran," imbuh Sudarsih.
Kebersihan kandang juga harus dipelihara, di samping memberikan pakan yang teratur. Setiap hari kandang harus dibersihkan dari kotoran agar lingkungan bersih dan ayam peliharaan tidak mudah terkena penyakit. Sudarsih pun berharap agar ayam dan bebek peliharaannya dapat memenuhi kebutuhan saat lebaran tiba. "Semoga bibit ayam dan bebek bantuan Lazismu ini bisa tumbuh sehat, saat hari raya lebaran besok sudah bisa dijual," harapnya.
Amil Lazismu Kabupaten Sidoarjo, Yekti Pitoyo selaku penanggung jawab program ini menjelaskan, pihaknya memilih Sudarsih sebagai salah satu penerima manfaat bukan tanpa alasan. Pertama, Sudarsih merupakan seorang janda dengan 2 anak yang masih membutuhkan biaya untuk sekolah. Selain itu, Sudarsih juga aktif mengikuti pengajian di Ranting Aisyiyah. "Sudarsih juga telah memiliki usaha memelihara ayam kampung dan butuh modal untuk mengembangkan usahanya. Yang dibutuhkan kandang dan bibit," terangnya.
Terakhir, Yekti berharap agar program ini dapat mendatangkan manfaat bagi Sudarsih. "Pemberdayaan ekonomi keluarga yatim ini menjadi salah satu kategori penerima dari program Pemberdayaan UMKM dari Bank Mega Syariah melalui Lazismu PP Muhammadiyah. Semoga bisa memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan bagi keluarga yatim," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Yekti Pitoyo]