LAZISMU.ORG - Dalam rilis yang dikeluarkan pada Sabtu (26/12), Drs. H. Muhammad Agus Samsudin, MM, Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) menyampaikan beberapa kunci kesuksesan MCCC. Pertama, kerjasama lintas majelis dan siapnya organisasi-amal usaha. Ia mengaku bahwa hasil kerja MCCC adalah atas dukungan semua pihak.
"Semua Majelis terlibat, semua level dari tingkat pusat sampai ranting, semua ortom berkontribusi. Komunikasi antar Majelis sesuai dengan fungsinya dijalankan dengan baik, misalnya soal ibadah puasa Ramadhan, solat 'id didiskusikan dengan Majelis Tarjih sebelum diserahkan ke PP untuk pengambilan keputusan," tulisnya.
Majelis Dikdasmen bersama MCCC menyusun Prosedur Operasional Standar Sekolah Muhammadiyah di masa Pandemi Covid-19. Majelis Dikti bersama MCCC melakukan pembahasan untuk pembukaan belajar tatap muka dan wisuda.
Kedua, dukungan personil. Agus menjelaskan bahwa personil kunci di Pimpinan Pusat dimotori oleh Lembaga Penanganan Bencana, Majelis Kesehatan Umum, dan relawan yang sudah terbiasa bergerak dan mempunyai komitmen tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan. Sekalipun cara kerja masih semi amatir tetapi menghasilkan kerjasama tim yang terpadu dan kompak.
Ketiga, Lazismu. Lembaga ini terbukti bisa menjadi penopang kegiatan kemanusiaan Muhammadiyah, mengingat seluruh kegiatan penggalangan dana dipusatkan di Lazismu. Mulai dari modal awal, operasional kantor, relawan, serta pengiriman barang dari Jakarta ke seluruh Wilayah.
"Tanpa dukungan dana yang cukup tentu seluruh kegiatan tidak bisa berjalan dengan lancar. Sesekali kas minus dan harus mencari pinjaman adalah hal yang biasa. Lazismu bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menggalang dana," imbuhnya.
Agus menyebut bahwa para ahli epidemologi memperkirakan bahwa ini paling cepat bisa diatasi di tahun 2022. Oleh karena itu pekerjaan masih akan berlanjut setidaknya dua tahun sampai Muktamar akan datang. Maka, beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh MCCC kedepan adalah sebagai berikut:
Setidaknya dua tahun lagi MCCC akan menjalankan tugasnya. MCCC harus menjaga agar personil dan relawan tetap sabar dan kuat, konsisten dengan prinsip-prinsip ilmiah, mencari kreatifitas baru dalam mendapatkan dana, dan memastikan ada mitigasi dalam setiap kegiatan organisasi.
Jika berjalan lancar, maka pada bulan Maret 2021 vaksin covid-19 sudah tersedia. Ia berharap agar Muhammadiyah menjadi bagian penting dalam edukasi kepada masyarakat dan berpartisipasi aktif dalam proses distribusi dan vaksinasi.
Anggota Konsil Kedokteran Indonesia 2020-2025 ini menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak boleh menunggu agar pandemi reda kemudian kembali ke masa sebelum covid-19.
"Ada realitas baru sehingga perlu cara kerja baru, cara komunikasi baru, cara belajar baru dan seterusnya. Secara kolektif organisasi harus berinovasi dalam menjalankan program kerja agar tetap jalan dan memberikan kontribusi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya pembuatan shelter isolasi mandiri di Yogyakarta dikelola oeh RS PKU dan Unisa bersama stakeholder berjalan dengan apik dan bermanfaat. Perlu ide-ide segar yang lebih banyak," tegasnya.
"Akhirnya, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesa-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi, menjadi pelaku, mendukung dana dan doa sehingga MCCC mampu menjalankan tugasnya dengan baik, dan mohon maaf kalau ada kekurangan. Pandemi belum berakhir, tetap menjaga kesehatan dengan 3M. Memakai masker-menjaga jarak-mencuci tangan. Kepada para tenaga kesehatan tetaplah berjuang menjalankan tugas mulia ini dengan ketaqwaan. Kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah terima kasih atas kepercayaan dan dukungan selama ini," tutupnya.
Reporter: Yusuf