Jakarta – LAZISMU. Januari 2020, diawali dengan musibah banjir. Banjir menggenangi
wilayah yang cukup luas di wilayah Jabodetabek. Demikian disampaikan Agus
Wibowo selaku Kapusdatinkom yang diterima Lazismu dalam pesan elektronik pada
Rabu, 1 Januari 2020.
Dalam pantauan BNPB sebagaimana dalam keterangannya, ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten. Titik banjir terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat 97 titik, DKI Jakarta 63 titik dan Banten 9 titik.
Rinciannya disampaikan bahwa di Provinsi Banten mempunyai 9 dengan cakupan Kota Tangerang 3 titik dan Tangerang Selatan 6 titik. DKI Jakarta mempunyai 63 titik dengan rincian Jakarta Barat 7 titik, Jakarta Pusat 2 titik, Jakarta Selatab 39 titik, Jakarta Timur 13 titik, dan Jakarta Utara 2 titik.
Sedang di Jawa Barat mempuyai 97 titik banjir dengan rincian antara lain, Kabupaten Bekasi 32 titik, Kota Bekasi 53 titik dan Kabupaten Bogor 12 titik. Menurutnya, dapat disimpulkan, wilayah yang paling terdampak banjir adalah Kota Bekasi (53), Jakarta Selatan (39), Kab. Bekasi (32), dan Jakarta Timur (13).
Kedalaman banjir tertinggi sebesar 2,5 m terjadi di Perum Beta Lestari, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi. Sedang genangan dengan kedalaman 1 - 2 m terdapat 49 titik.
Berdasarkan pantauan Lazismu sendiri, selepas subuh pada 1 Januari 2020, debit air di Kanal Banjir Timur, kawasan Pulogebang, Jakarta Timur meningkat drastis. Pulogebang yang berbatasan dengan daerah Bekasi, ada sejumlah rumah warga yang sudah terendam banjir dengan ketinggian sepaha orang dewasa. Di perumahan Harapan Baru misalnya, ketinggian air juga melebihi lulut orang dewasa termasuk di perumahan Harapan Baru Regency.
Di sepanjang jalur Banjir Kanal Timur terutama yang berdekatan dengan Kelurahan Pulogebang, warga perumahan sekitar mengevakuasi kendaraannya hingga sampai jembatan. Hingga hari ini, debit air di Kanal Banjir Timur masih tinggi meski tak setinggi di hari pertama. (na).