

"MTT menitipkan donasinya melalui Lazismu yang berbentuk hygiene kit dan obat-obatan untuk korban agresi militer di Palestina. Sudah kita salurkan kemaren," ujar Muhammad Sabeth Abilawa, Direktur Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Donasi tersebut berasal dari karyawan PT Telkomsel. Hingga hari ini, MTT masih terus menggalang donasi untuk kemanusiaan. Ade Muzawir, Ketua MTT menyebut bahwa pihaknya mempercayakan kepada Lazismu untuk menyalurkan bantuan medis.
"Sebelumnya kita sudah lihat beberapa proposal dari lembaga penyalur. Akhirnya kita pilih melalui Lazismu dan Lazisnu. Kita sesuaikan dananya sesuai prioritas dan kebutuhan," ujarnya melalui sambungan telepon.
Ade menyampaikan terima kasih kepada Lazismu dan Muhammadiyah atas kesediaannya untuk bekerja sama dengan MTT. Ia menyebut bahwa Muhammadiyah telah memiliki portofolio dalam hal kemanusiaan yang cukup bagus, dan penyebaran bantuan secara nasional cukup baik.
"Kami banyak belajar kepada Muhammadiyah tentang program-program pemberdayaan di berbagai daerah," imbuhnya.
Ia menilai bahwa masyarakat Palestina diuji dengan ujian yang lebih berat. Maka, masyarakat Indonesia harus memiliki kepedulian khusus. Di sisi lain, masyarakat Palestina ditakdirkan untuk memiliki Masjidil Aqsa yang menjadi simbol penting bagi umat Islam.
Di luar aspek religius, Ade Muzawir juga menyebut bahwa sisi kemanusiaan setiap orang seharusnya terusik ketika melihat konflik di Palestina yang menyebabkan kekurangan pangan, kekurangan obat-obatan, dan krisis lain.
Menariknya, imbuh Ade, masyarakat Palestina menganggap bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang paling peduli dengan nasib mereka. Hal ini menjadi penyemangat bagi para donatur di tanah air.
Sehingga, MTT sebagaimana yang dijelaskan oleh Ade, tidak pernah absen dalam membantu masyarakat Palestina. Baik berupa pangan, air mineral, obat-obatan, hygiene kit, dan lain-lain. Bantuan tidak hanya diberikan ketika terjadi konflik, namun juga proses recovery pasca konflik.
"Recovery itu kadang kebutuhannya lebih besar dari rescue, jadi jangan sampai semangat waktu terjadi konflik saja. Jangan hanya semangat di 3 bulan pertama," tutup Ade.
Reporter: Yusuf

