JAKARTA - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah pada hari Selasa (13/10) menerima penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Penghargaan tersebut terkait praktik baik di bidang pengurangan risiko bencana yang telah dijalankan selama ini. Penghargaan dalam rangka peringatan bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang rutin dilaksanakan setiap tahun di bulan Oktober. Tahun ini tema peringatan Bulan PRB adalah “Daerah Punya Aksi Pengurangan Resiko Bencana.
Dilansir dari Muhammadiyah.or.id, serah terima penghargaan tersebut dilaksanakan dalam acara puncak Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana yang digelar di Gedung BNPB. Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo dan diterima oleh Wakil Bendahara MDMC PP Muhammadiyah, Siti Marhamah.
Atas penghargaan itu, Ketua MDMC, Budi Setiawan, mengaku bersyukur. Sebab, ini menunjukkan MDMC mampu menjalankan amanat persyarikatan jadi lembaga penanggulangan bencana yang senantiasa aktif bergerak untuk masyarakat. Serta mendampingi dan melayani masyarakat, terutama dalam usaha kesiapan, pencegahan, dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Ia menekankan, MDMC sebagai lembaga yang berbasis masyarakat akan terus menggerakkan masyarakat.
"Untuk menjadi lebih peduli dan tangguh terhadap bencana. Tentu, gerak masyarakat akan menjadi efektif ketika dikoordinasikan secara organisasi. Di sinilah MDMC berperan bersama relawan menggerakkan masyarakat," ujarnya.
Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana MDMC, Budi Santosa menuturkan, lima tahun terakhir MDMC berkomitmen kuat kepada program pengurangan risiko bencana. Sebagai bagian dari kerja-kerja penanggulangan bencana di Indonesia.
"Mulai 2015, MDMC secara serius melakukan serangkaian program PRB berbasis pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial seperti Satuan Pendidikan Aman Bencana (TK-PT), Rumah Sakit Aman Bencana, Jamaah Tangguh Bencana, Masyarakat Tangguh Bencana, dan lainnya," ujar Budi sebagaimana dilansir dari Republika.co.id
Menurutnya peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana tahun ini berlangsung ditengah terjadinya pandemi yang sudah banyak mengubah tatanan dunia ini.
"Seperti diketahui Covid-19 memaksa umat manusia melakukan perubahan besar-besaran dalam perilaku sehari-hari. Terutama terkait dengan budaya hidup bersih yang aman dari Covid-19," jelasnya.
Di Indonesia, sambungnya, Covid-19 sudah mewabah sejak bulan Maret 2020 ditandai dengan pengumuman pasien 01 dan 02 oleh Presiden Jokowi. "Sejak saat itu Muhammadiyah langsung berkomitmen untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan Covid-19. Yakni dengan membentuk gugus tugas khusus Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC)," terangnya. (Yusuf)