LAZISMU.ORG - Survei Indeks Literasi Zakat Warga Muhammadiyah adalah upaya untuk membangun ekosistem zakat, infaq, dan sodaqoh (ZIS) dan wakaf di dalam Persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini penting untuk mengetahui peta dan pemahaman ZIS di dalam persyarikatan Muhammadiyah.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Prof. Hilman Latief dalam Public Expose Hasil Survei Indeks Literasi Zakat Warga Muhammadiyah yang digelar oleh Lazismu secara daring, Sabtu (27/2).
Menurut Hilman, hasil survei akan dapat menjadi pertimbangan bagi Lazismu dan Majelis, Lembaga, dan Ortom ketika akan melakukan kerja sama dengan Lazismu. Baik dalam konteks pusat, wilayah, maupun daerah.
"Peran Lazismu sebagai unsur pembantu pimpinan yang punya tugas untuk menghimpun dana masih strategis untuk kita kembangkan dan kita proyeksikan secara lebih kuat ke depan. Kita memiliki rancangan rencana dan strategi hingga tahun 2030." ujar Hilman.
Ia menyebut ekosistem ZIS di internal Muhammadiyah masih relatif lemah. Ada banyak kekurangan dalam mobilisasi ZIS di dalam persyarikatan. Hal ini perlu ditinjau ulang dan disistematisasi ulang.
Setelah Majelis, Lembaga, dan Ortom mengetahui hasil survei, Lazismu akan membagikan renstra Lazismu kepada Majelis, Lembaga, dan Ortom agar semakin terang pola interaksi Lazismu dengan MLO lain.
"Ini penting agar kita bisa bekerja sama dalam menghimpun dana," imbuhnya.
Menurutnya, literasi zakat di Muhammadiyah relatif tinggi. Bahkan, lebih tinggi dari masyarakat umum. Namun, Lazismu di beberapa daerah memiliki daya dongkrak atau tingkat kepercayaan yang rendah.
"Ada gap yang harus kita selesaikan. Bagaimana bisa indeks literasi warga Muhammadiyah cukup bagus namun tingkat kepercayaan kepada Lazismu masih kurang tinggi," tutup Hilman.
Reporter: Yusuf