Surabaya – LAZISMU. Mencermati kondisi terkini status tanggap darurat dengan pembatasan wilayah berskala besar atas terjadinya wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Lazismu Jatim kembali melakukan langkah antisipasi, terutama dalam masalah ketahanan dan ketersediaan pangan bagi warga yang paling terdampak.
Hal itu disampaikan Zainul Muslimin, Ketua Lazismu Jawa Timur, yang juga sebagai Koordinator Devisi Ketahanan Pangan – Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Zainul mengatakan seluruh kantor Lazismu Daerah se-Jatim tengah mempersiapkan gerakan Lumbung Pangan berbasis Masjid.
Aditio amil Lazismu mengkonfirmasi agenda itu kepada Zainul Muslimin di gedung Muhammadiyah Jatim jalan Kertomenanggal Surabaya, pada Senin, 6 April 2020. Menurutnya dibutuhkan langkah nyata dan kehadiran Muhammadiyah sebagai problem solverpermasalahan umat. Lumbung pangan berbasis masjid adalah salah satu solusi karena Masjid berada di garis depan kehidupan ummat.
Pendanaan Lumbung Pangan ini, lanjut Zainul, akan disangga bersama oleh Lazismu, Masjid dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Gagasan ini tentu dikoordinasikandengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) setempat. Lazismu Daerah akan fokus menggencarkan kampanye penghimpunan dana (fundraising) untuk gerakan Lumbung Pangan di daerahnya melalui berbagai saluran dan media serta bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, katanya.
Sebanyak 100.000 paket dengan nilai Rp. 200.000,- per paket dengan total anggaran sebesar Rp. 20 Milyar tengah disiapkan untuk pengadaan paket sembako. Dana itu diperoleh dari hasil donasi ZIS dan kemanusiaan Lazismu se-Jatim, baik yang telah terkumpul maupun yang akan digalang, ditambah dukungan dari AUM.
“Pengadaan logistik Lumbung Pangan mengutamakan membeli bahan makanan pokok, seperti beras langsung ke petani dan bahan pangan lainnya ke peternak, koperasi, penyalur, toko atau supermarket milik warga Muhammadiyah atau ummat Islam lainnya.” jelas Zainul.
Zainul menegaskan,sasaran prioritas penerima bantuan adalah mereka yang dalam kategori asnaf penerima zakat, terutama dari kalangan guru berpenghasilan rendah, mubaligh/ustadz, marbot/petugas Masjid, paramedis, santri/pelajar/mahasiswa dalam asrama, janda, warga lanjut usia, difabel, buruh, korban PHK dan pekerja sektor informal lainnya yang terdampak.
Sedangkan proses pendistribusian paket sembako nantinya dilakukan melalui Masjid dengan cara mengirimkan kepada sasaran yang dituju, dari rumah ke rumah (door to door) oleh para Relawan Masjid, atau melalui RT / RW / Kepala Dusun / Kepala Kampung / Tokoh Masyarakat setempat. Kantor Lazismu Daerah tidak dianjurkan melakukan penyerahan secara berkerumun atau mendatangkan massa dalam jumlah banyak, jelas Zainul.
“Yang penting Lazismu dan segenap elemen Muhammadiyah akan berusaha menjamin ketersediaan pangan yang cukup bagi sasaran penerima sesuai dengan data yang dimiliki, minimal untuk 3 (tiga) bulan” tutupnya. (ad/lazismujatim)