

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu sore (12/06) ini berawal dari meningkatnya debit air akibat frekuensi hujan tinggi sehingga kekuatan tiang jembatan ala kadarnya yang dibuat dari batang pohon kelapa tidak mampu menahan terjangan arus air serta material kayu yang hanyut. Jembatan darurat menuju Desa Cabai yang dibangun pada Februari lalu pun roboh.
Setelah roboh, warga berupaya untuk membenahi jembatan tersebut. Namun karena hari telah malam, upaya pembenahan terhenti. Setelah melalui berbagai pertimbangan karena jembatan itu merupakan satu-satunya akses yang bisa dilewati, akhirnya diputuskan bahwa tim pekerja Masjid Ar-Rahim yang berada di atas Pegunungan Meratus turun untuk menyelesaikan proses perbaikan jembatan yang telah dimulai oleh warga.
Menjelang tengah malam, jembatan darurat selesai dibangun, meski hanya dapat dilalui kendaraan roda dua dengan material batang pohon kelapa seadanya.
Pada hari Ahad (13/06), MDMC dengan dukungan Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah berkoordinasi dengan warga. Setelah melakukan pemantauan sederhana, dilakukan penyusunan strategi. Jembatan mesti dibuat ulang dengan desain konstruksi yang sedikit berbeda meski statusnya tetap berupa jembatan darurat.
Pembangunan pun dilakukan oleh warga, tim pekerja Masjid Ar-Rahim, dan relawan MDMC Hulu Sungai Tengah sehingga pada hari Senin (14/06) jembatan tersebut selesai dikerjakan dan mampu dilewati kendaraan roda 4 kembali.
Erie Norrahman selaku perwakilan MDMC Kabupaten Hulu Sungai Tengah menerangkan bahwa jembatan tersebut memang perlu dibangun ulang.
"Tentunya jembatan tersebut sangat perlu dibangun kembali. Bahkan kalau bisa permanen karena saat ini masih berbentuk jembatan darurat," ujarnya. Erie menambahkan pula bahwa jembatan ini sebagai sarana yang cukup penting karena ada beberapa desa yang terhubung seperti Patikalain dan Timan.
Senada dengan itu Manajer Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ali Rahman menjelaskan bahwa berkenaan dengan musibah rusaknya jembatan darurat, Lazismu akan terus memberikan dukungan kepada MDMC.
"Kami berusaha mendukung penuh aksi-aksi MDMC Kabupaten Hulu Sungai Tengah dalam pembuatan kembali jembatan darurat dengan beragam bentuk, mulai dari penyediaan konsumsi hingga akomodasi armada yang digunakan seperti triton," jelasnya.
(MDN/YUSUF)

