Program tersebut wujud kepedulian MEK Aisyiah dalam memberdayakan
perempuan dari kalangan menengah ke bawah agar lebih mandiri secara ekonomi.
Tujuan utamanya untuk meningkatkan ekonomi keluarga dengan memberikan
keterampilan merias serta bekal berwirausaha di bidang tata rias sehingga
muncul para pengusaha muslim wanita di bidang kecantikan melalui jaringan usaha
Aisyiah.
Laras Widiaswati selaku Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan
PP Aisyiyah, mengatakan, Program Rias@ Beauty Corner telah berlangsung dari
Agustus 2019 hingga Desember 2019. Dalam pelaksanaannya, MEK PP Aisyiah
menggandeng Wardah sebagai mitra yang membiayai program, serta Lazismu Pusat
sebagai lembaga penyalur zakat perusahaan.
“Pemberdayaan dilakukan di 20 kota/kabupaten di pulau Jawa dan Sumatra,
mulai dari provinsi DIY, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung.
Bertindak sebagai PIC dan pendamping pelaku usaha adalah para pengurus Aisyiah
di tingkat wilayah dan daerah,” katanya di Aula PDM Yogyakarta, pada Sabtu 28, Desember
2019.
Fokus pembinaan Rias@ Corner ini, lanjut Laras, lebih pada pemberian
berbagai pelatihan manajemen bisnis tata rias, pendampingan usaha secara
langsung, serta pemberian bantuan modal melalui Koperasi Aisyiah.
Sebagai informasi, sambungnya, pada periode program sebelumnya MEK PP
Aisyiah-Lazismu-Wardah juga telah memberikan pembinaan berupa keterampilan
merias kepada 600 perempuan di 30 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan itu, Latifah Iskandar dari Ketua PP Aisyiyah, menilai,
sinergi program bersama Lazismu dan Wardah, sejalan dengan program pemberdayaan
perempuan. Secara faktual, kata Latifah, Aisyiyah turut berpartisipasi dalam
upaya penurunan angka kemiskinan yang diagendakan dalam Sustainable Development
Goals (SDGs).
Hal itu tertuang dalam tujuan pertamanya, menuntaskan segala
bentuk kemiskinan. Berdasarkan target SDGs sendiri pada 2030, setidaknya tengah
berupaya mengurangi kemiskinan yang dialami laki-laki, perempuan, dan
anak-anak.
Hal ini juga sejalan dengan tujuan kedelapan SDGs, yakni meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja
yang produktif dan menyeluruh, serta mendapat pekerjaan layak. “Pimpinan Pusat
‘Aisyiyah melalui MEK berusaha mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi
perempuan, dan program Rias@ Corner ini salah satu ikhtiarnya,” paparnya.
Menghadapi persoalan kemiskinan tidak bisa dilakukan sendiri. Lanjutnya,
berjejaring adalah solusi yang terbaik. “Membangun kolaborasi dengan siapa saja
untuk melahirkan kemandirian perempuan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Lazismu PP Muhammadiyah, Mahli Zainudin
Tago sangat mengharapkan program ini dapat berkembang. “Lazismu akan mendukung
sepenuhnya kegiatan perberdayaan untuk kemjauan ekonomi yang prduktif,”
katanya.
Salah seorang penerima manfaat dari program ini, Ibu Dyah Ike Damayanti
(28) asal Tulungagung, menyeritakan, sebelumnya hanya berdagang kosmetik biasa.
Dalam perkembangannya, dirinya berhasil menjadi pelaku usaha dengan omset
tertinggi mencapai Rp. 27.378.214 selama satu tahun.
Capaian itu diraihnya setelah mengikuti rangkaian program Rias@ Beauty
Corner. Dengan mengikuti program ini, Ibu Dyah mengaku mendapatkan keterampilan
tambahan seperti pelatihan beauty class,
product knowladge, pelatihan
manajemen bisnis kecantikan serta suntikan dana guna menambah variasi
dagangannya. (na)