Tulungagung – LAZISMU.
Kekeringan yang melanda Tulungagung dan sekitarnya terjadi sejak Juli lalu
sebagaimana dinyatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tulungagung. Potensi
rawan krisis air bersih segera direspons berbagai pihak agar ada ketersediaan air
bersih untuk daerah yang rawan kekeringan itu karena dampak kemarau panjang.
Beberapa lembaga amil zakat termasuk Lazismu yang bersinergi dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Indonesia mendata daerah-daerah yang dilanda kekeringan. Di antaranya wilayah selatan kota yang meliputi Kecamatan Kalidawir, Pucanglaban, Tanggung Gunung, Besuki serta daerah lereng Gunung Wilis yakni Pagerwojo.
Menurut
M. Firdaus Hadinata selaku relawan di lapangan, Lazismu dan MDMC telah
menyediakan bantuan air bersih untuk warga terdampak. Ini merupakan bantuan air
bersih yang ke – 10 selama satu bulan terakhir atau tangki yang ke - 20.
Disediakan juga tandon air untuk menampung air bersih untuk warga lereng Gunung
Wilis, kata Firdaus, pada Selasa, 1 Oktober 2019.
Pengadaan
tandon menjadi kebutuhan mendesak. Tandon ini juga sebagai prasasti bantuan
Muhammadiyah Tulungagung. "Jika ada tandon, menyalurkan airnya langsung ke
tandon sehingga cepat tidak satu-satu disasar ke rumah warga,” katanya.
Mulyanto
salah seorang warga Desa Kradinan, mengatakan, hanya Lazis Muhammadiyah yang
mengirimkan air bersih selain itu tidak ada lagi. Saya ucapkan terima kasih
dengan bantuan air bersih ini, apalagi jika dibangunkan tandon di sini,” paparnya.
Muhammadiyah
melalui MDMC, KOKAM, SAR PDPM dan Lazismu Tulungagung telah memberikan bantuan
air bersih ke beberapa wilayah kekeringan di antaranya Desa Kalibatur,
Kecamatan Kalidawer, Desa Keboireng dan Desa Comanuk di Kecamatan Besuki serta
di Desa Kradinan, Kecamatan Pagerwojo.
Bagi
Lazismu sendiri program ini perlu disinergikan dengan berbagai pihak, karena
tak mungkin Lazismu melaksanakannya sendiri. Kepala Kantor Lazismu Tulungagung,
mengatakan, sebelumnya pengiriman air disalurkan ke 9 titik masing-masing 2
tangki, antara lain Desa Tanggung Gunung, pada 8 September 2019, Desa Keboireng,
pada 10 September 2019, Desa Comanuk, pada 12 September 2019, Desa Dawung, pada
17, 19, 22, dan 24 September 2019, serta Desa Kradinan, pada 26 dan 28
September 2019.
Menurut
Nanda dari MDMC Indonesia di Tulungagung, mengungkapkan, sebenarnya banyak desa
terdampak kekeringan, namun di daerah yang didata itu menurut BPBD dan MDMC
sangat mendesak dan parah dampaknya. Rencananya Lazismu akan membuat tandon di Dusun
Dawung, Desa Kalibatut, Kecamatan Kalidawir. (na)