LAZISMU.ORG - Di masa pandemi, masalah ketahanan pangan menjadi bahan perbincangan banyak pihak. Bukan hanya di kalangan pemerintah, tetapi juga akademisi dan organisasi sosial kemasyarakatan. Dampak pandemi di bidang sosial dan ekonomi sejak Maret yang masih berlangsung saat ini, mau tidak mau mendorong banyak pihak untuk merevitalisasi berbagai program pengentasan kemiskinan secara umum dan mengantisipasi dampak sosial ekonomi yang lebih buruk dari pandemik Covid-19 ini.
Dalam hal ini Persyarikatan Muhammadiyah telah merumuskan pandangan umumnya tentang pentingnya membangun kesejahteraan masyarakat melalui berbagai jalur, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi. Namun demikian, penerjemahan konsep ketahanan pangan yang diusung di masa pandemi ini perlu penerjemahan yang lebih konkret dan operasional, terutama dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi berbasis komunitas.
Untuk itu, Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menyelenggarakan webinar daring refleksi akhir tahun tentang strategi-strategi pengentasan kemiskinan dan penguatan ekosistem ketahanan pangan Muhammadiyah di bidang peternakan dan pertanian pada Rabu (30/12) siang. Webinar ini akan diikuti oleh Lazismu, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), dan Majelis Ekonomi & Kewirausahaan (MEK) beserta keluarga besar Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Lazismu menghadirkan dua pembicara, yaitu Prof. Ali Agus, Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada dan Dr. Ir. Gatot Supangkat, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ali Agus berbicara tentang ekosistem ketahanan pangan berbasis komunitas di bidang peternakan, sedangkan Gatot Supangkat berbicara tentang ekosistem ketahanan pangan berbasis komunitas di bidang pertanian.
Webinar ini bertujuan untuk merumuskan gagasan strategis konsep pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan dalam Persyarikatan Muhammadiyah dan merumuskan gagasan strategis tentang ekosistem pengelolaan ternak dan pertanian berbasis komunitas dalam Persyarikatan Muhammadiyah.