Klaten – LAZISMU. Inovasi program pemberdayaan Lazismu yang mengembangkan filantropreneurship berbasis kewirausahaan kembali diwujudkan dengan model ternak ayam broiler organik. Upaya pemberdayaan tersebut buah kolaborasi Lazismu dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhamamdiyah Klaten, di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah.
Dalam peluncurannya, pada Selasa, 5 November 2019, Direktur Utama Lazismu, Hilman Latief, mengatakan, kepercayaan umat terlebih warga persyarikatan kepada Lazismu sebagai bekal kapital sosial yang luar biasa untuk menginspirasi dan membangkitkan kekuatan lokal.
Program pendayagunaan melalui dana yang masuk ke Lazismu tidak boleh diendapkan dalam jangka waktu lama. Penggunaannya diusahakan bukan hanya dalam bentuk karikatif. Karena itu, dana yang dikelola oleh Lazismu bisa diakses untuk suatu program yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan menambah pendapatan masyarakat atau umat.
Saat ini Lazismu sedang mengembangkan filantropreneurship, diantaranya melalui program-program pemberdayaan, seperti yang diprakarsai oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten terkait dengan ternak ayam broiler organik Muhammadiyah (Bronikmu). Beberapa program pemberdayaan lain juga dikembangkan seperti produsen kain lokal yang berada di Wonosobo, Jawa Tengah.
“Lazismu hadir untuk memberikan inspirasi dan membantu kekuatan produk-produk lokal untuk bisa bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh produsen besar. Keberadaanya terus menggerakan ekonomi berkelanjutan, artinya gerakan ekonomi yang dijalankan oleh jama’ah secara terus-menerus. Meski tidak besar akan tetapi jika dilakukan secara berkesinambungan akan memberi manfaat,” ungkapnya dalam peluncuran Bronikmu di Klaten.
“Pedayagunaan dana ini bisa menambah kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pendapatan. Harapannya, kita sudah bisa mengembangkan usaha dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh warga baik Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA),” tambahnya. Ini adalah wujud implementasi pemberdayaan masyarakat antara Lazismu dan MPM.
Menurut Hilman, Lazismu akan sulit bergerak dan berkembang jika tidak didukung oleh kepercayaan yang diberikan oleh umat dan warga persyarikatan. Sinergi program yang dijalankan selain modal dana juga membutuhkan modal kepercayaan. Maka selain menyalurkan harta, tugas Lazismu yang lain membangun kepercayaan di kalangan umat untuk menyalurkan zakat melalui Lazismu.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Klaten, Muh. Nashir, mengatakan, pembangunan yang dilakukan oleh Muhammadiyah melalui lembaga dan majelisnya berkesesuaian dengan program-program pembangunan yang sedang digarap oleh Pemerintah. Menurutnya, pembangunan sektor ternak Bronikmu merupakan langkah integral dengan program pertanian yang dijalankan pemerintah kabupaten Klaten.
“Para lintas pelaku harus bekerjasama untuk semakin memperbaiki kesejahteraan umat dan masyarakat. Program ini juga akan menjadi penopang pangan di Kabupaten Klaten, sehingga Klaten menjadi maju, mandiri dan berprestasi. Skala prioritas nasionalnya pengentasan kemiskinan, karenanya program seperti ini sesuai dengan program pemerintah,” pungkasnya. (a'n/muhammadiyah)