

Abah Zaenal, pembawa acara sekaligus sesepuh dari Lazismu Kabupaten Garut menegaskan, banyak yang harus diperhatikan oleh semua orang tua terhadap anak yang belajar Al-Qur'an, karena tidak semua siswa pintar menghafal Al-Qur'an. "Hal ini butuh keterlibatan orang tua, terutama dalam hal pengawasan. Karena kita sadar, di era digital sekarang banyak sekali anak yang tidak mau belajar Al-Qur'an karena banyaknya pengaruh mainan yang membuat anak-anak jauh dari ilmu agama, contoh main hp," tegasnya.
Guna mencegah hal tersebut, Abah Zaenal menghimbau kepada orang tua agar selalu memantau anak-anak sejak dini. Anak-anak dapat diarahkan ke tempat pengajian yang biasa mengajar Al-Qur'an. Ia juga memaparkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun agar anak-anak dari pelosok dapat merasakan kebahagiaan dan tidak merasa terasingkan oleh santri-santri yang ada di perkotaan.
Terakhir, Abah Zaenal berharap agar kegiatan ini dapat menjadi acuan bagi para pengajar di pelosok dan menambah wawasan dalam mendidik anak membaca Al-Qur'an. "Semoga menjadi acuan, terlebih buat para pengajar yang berada di pelosok. Semoga setelah diadakan kegiatan ini semakin bertambah wawasannya dan paham akan cara mendidik anak-anak dalam membaca Al-Qur'an," pungkasnya.
Kegiatan yang dilakukan oleh Lazismu Kabupaten Garut ini bertujuan untuk memperlancar siswa yang belajar mengaji, cepat memahami tata cara membaca Al-Qur'an yang baik dan benar, serta berbagi cara kepada para pendidik agar dapat mengajar membaca Al-Qur'an kepada siswa namun tetap tidak merasa jenuh dan bosan. Dalam acara tersebut juga diadakan berbagai macam kegiatan yang tidak terlepas dari teknik dan cara membaca Al-Qur'an yang baik.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

