Yogyakarta - LAZISMU.
Peristiwa kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) yang
terjadi di sebagian wilayah Indonesia sejak 2 bulan lalu, menyita perhatian nasional yang perlu ditangani serius. Pulau Sumatera dan Kalimantan merupakan wilayah yang
terdampak sampai dengan September ini. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bergerak cepat dalam respons tanggap darurat untuk menolong masyarakat
yang terpapar kabut asap.
Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, mengatakan, sejak awal terjadi kebakaran, Relawan Muhammadiyah telah bergerak membagikan masker, membuat rumah oksigen keliling, pemberian makanan dan gizi tambahan, serta menerjunkan relawan bersama TNI ikut serta membantu memadamkan kebakaran.
Budi menambahkan, pergerakan Relawan Muhammadiyah telah terjaring
di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat,
Sumatera Selatan, Riau dan Jambi.
Ketua MDMC
Palangka Raya, Aprie Husin Rahu, menerangkan, kondisi
masyarakat saat ini kesulitan mendapatkan udara
segar, baik di titik area kebakaran maupun di kota. Masyarakat banyak mengalami
sesak napas akibat terpapar asap kebakaran yang tidak henti–hentinya mengudara.
“Karena asap
semakin pekat, aktivitas sekolah diliburkan hingga 20 September 2019 nanti,
bahkan para pekerja kantor juga sudah diimbau untuk bekerja sampai jam siang
saja,” ujar Aprie.
Selain itu Relawan
Muhammadiyah telah bergerak melalui berbagai dukungan dari
wilayah sebagai first responder di garis depan. Tanggap darurat bencana ini yang dilakukan oleh MDMC mendapat dukungan
penuh di antaranya dari Lazismu,
RS Muhammadiyah, Aisyiyah, KOKAM, Nasyiatul Aisyiyah, IPM dan IMM, bahkan
di daerah sempit pergerakan relawan cukup rapi dan efektif.
Hal itu diperkuat
dengan pernyataan Aprie, MDMC telah melakukan aksi responsif
sejak 23 Juli 2019 lalu. Dalam kegiatan respons, MDMC
Palangka Raya melakukan aksi pemberian masker gratis dan pemberian nutrisi
menggunakan Mobil Oksigen ke area titik – titik api yang ditinggali oleh
masyarakat.
Melalui Mobil Oksigen,
setiap hari relawan MDMC Palangka Raya diturunkan sebanyak 10 orang baik dari
tim medis maupun tim evakuasi untuk memberikan bantuan kepada masyarakat
memberikan pelayanan dan membantu memadamkan kebakaran di titik area kebakaran.
Namun tidak sedikit dari relawan yang ditugaskan untuk berkililing menggunankan Mobil Oksigen mengalami lemas dan sesak napas. Dengan kondisi itu,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya meminta MDMC Palangka Raya untuk aktif di posko milik BPBD dalam satu komandonya. Relawan
Muhammadiyah akan ditugaskan setiap 2
orang menempati posko kelurahan yang terdampak asap kebakaran dan melayani
masyarakat terdampak.
Selain itu,
MDMC Palangka Raya juga menginisiasi Rumah Oksigen yang baru diaktifkan hari
ini. Rumah Oksigen diinisiasi di Aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
(PWM) Palangka Raya dengan tujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat terdampak kabut asap. Adapun Rumah
Oksigen akan dikelola oleh rekan – rekan MDMC Provinsi, dengan fasilitas yang
sudah sesuai dengan standar dinas kesehatan. (az/timmdmc)