Banyumas – LAZISMU. Desa merupakan jantung kota. Tanpa desa kebutuhan warga di kota tak akan ada. Di Desa lah berbagai kebutuhan pangan dihasilkan dan didistribusikan ke kota. Jika masyarakat desa makmur, maka warga kota juga akan makmur karena roda ekonomi berputar.
Kemakmuran suatu desa bisa dicapai dari berbagai hal. Salah satu contohnya melalui pemberdayaan masyarakat desa. Tujuan pemberdayaan dilakukan agar masyarakat bisa mencapai kesejahteraan, lewat berbagai macam sumber daya alam desa yang bernilai ekonomi.
Muhammadiyah Banyumas bersama Lazismu memiliki suatu program unggulan yang disebut Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ). Melalui program ini masyarakat di suatu desa melakukan kegiatan pemberdayaan berbasis komunitas jamaah masjid. Gerakan jamaah masjid ini menjadikan peran dan fungsi masjid pada tempat yang semestinya.
Berbagai kegiatan yang dilakukan warga desa berawal dari masjid. Salah satu Ranting Muhammadiyah yang berhasil menerapkan GJDJ adalah Kelompok Masjid Al-Ikhlas Ranting Karangtawang Desa Banteran, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Sebuah Ranting yang menorehkan prestasi sebagai ranting terinspiratif tingkat nasional.
Di ranting Karangtawang ini, jamaah masjid Al-Ikhlas melakukan sebuah kegiatan pemberdayaan dalam bentuk peternakan budidaya ikan lele dan pertanian padi. Pemberdayaan dilakukan secara berjamaah dan dilakukan secara langsung oleh para jamaah. Pada kesempatan berbeda, Ahad, 5 Juli 2020, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) bersama Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) dan Lazismu Banyumas melaksanakan panen raya di Karangtawang.
Panen dilaksanakan secara bersamaan, dengan memanen ikan lele dan padi. Ikan lele yang dipelihara dan padi yang ditanam merupakan produk kemandirian warga Muhammadiyah ranting Karangtawang dalam pemberdayaan masyarakat melalui GJDJ.
Direktur Eksekutif Lazismu Banyumas Sabar Waluyo, mengungkapkan, Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah, merupakan program yang menalikan fungsi dan peran masjid dengan kegiatan warga sekitar dan jamaahnya. Melalui program pemberdayaan masyarakat, jamaah dengan semangat merapatkan barisan. “Merapatkan barisan di waktu salat dan merapatkan barisan saat bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.
Dengan adanya pemberdayaan ternak lele dan pertanian padi, diharapkan mampu memberikan kesejahteraan kepada para jamaah dan meningkatkan kemandirian serta nilai ekonomi jamaahnya. “Harapan Lazismu, selaku lembaga yang melaksanakan program pemberdayaan masyarakat berbasis masjid, dapat mengedukasi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan,” kata Bapk Jarwan selaku Ketua Kelompok Pemberdayaan Jamaah Masjid Al-Ikhlas, Karangtawang. (jnd)