SUKOHARJO - Lazismu Sukoharjo menyalurkan 100 paket sembako kepada 100 guru Bustanul Athfal (BA) 'Aisyiyah di Kecamatan Bulu, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, Rabu (17/2).
Penyerahan dilakukan secara langsung oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu Sukoharjo, Drs Muhammad Safrudin. Dihadiri oleh Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo, Sumarno, Ketua Pimpinan Daerah 'Aisyiyah (PDA) Sukoharjo, Siti Solikah; Ketua IGABA se Kecamatan Bulu, Tawangsari, dan Weru, dan lain-lain di Kompleks Gedung MTs Muhammadiyah Tawangsari.
Paket sembako yang diberikan berisi beras, minyak goreng, sarden, mie instan, dan uang tunai. Menurut keterangan Safrudin, Guru BA 'Aisyiyah dipilih menjadi penerima manfaat mengingat secara kesejahteraan guru BA masih perlu dibantu.
"Masih banyak yang gajinya 150 ribu, 200 ribu, hingga 400 ribu. Kita bantu mereka yang memenuhi kriteria itu," ujarnya melalui saluran telepon.
Ia menyebut bahwa ke depan, Lazismu Sukoharjo akan memberikan bantuan paket sembako kepada seluruh Guru BA 'Aisyiyah di Sukoharjo yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu guru honorer non sertifikasi.
Penyerahan tersebut, imbuh Safrudin, melibatkan Ikatan Guru BA (IGABA) 'Aisyiyah Sukoharjo, Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Sukoharjo, dan Pimpinan Cabang 'Aisyiyah di tiga kecamatan sebagaimana disebutkan di atas.
"Saya berharap agar bantuan yang diberikan oleh Lazismu Sukoharjo tersebut dapat membantu ekonomi guru BA. Untuk pemerintah, saya berharap agar Guru-Guru BA bisa lebih diperhatikan kesejahteraannya dengan tunjangan-tunjangan yang ada," imbuhnya.
Di sisi lain, dalam menyikapi bencana yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia termasuk di Sukoharjo, Safrudin menyebut bahwa Lazismu Sukoharjo mematuhi instruksi dari Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Lazismu Wilayah Jawa Tengah. Lazismu Sukoharjo melakukan penggalangan dana dan mencapai lebih dari 300 juta.
Galang dana yang dilakukan melibatkan berbagai Organisasi Otonom, Majelis, dan Lembaga tingkat daerah Sukoharjo. Safrudin juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kepedulian sosial.
Menurutnya, kepedulian sosial harus ditingkatkan tidak hanya ketika terjadi bencana. Maka, zakat dan infaq harus menjadi budaya di masyarakat.
"Prinsipnya untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia ke depan," tutup Safrudin.
Reporter: Yusuf