Lombok - LAZISMU. Sebagai
kegiatan tahunan, Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) merupakan agenda penting yang
dilakukan oleh Lazismu. Pertemuan nasional ini adalah pilar utama yang
dilakukan Lazismu dalam aktivitasnya di tahun 2019 untuk menghasilkan misi-misi
yang akan dilakukan kembali di tahun 2020. Rakernas tahun ini Lazismu
mengangkat tema Philanthropreneurship untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan.
Rakernas
dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 5 - 7 Desember 2019, di Hotel Puri
Saron Senggigi, Lombok, Nusantara Tenggara Barat. Rakernas ini dihadiri oleh
perwakilan Kantor Lazismu tingkat wilayah dari seluruh Indonesia. Selain itu,
para Badan Pengurus, Dewan Syariah dan Direksi Lazismu Pusat, Ketua Umum
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang diwakili oleh Ketua PP Muhammadiyah, Drs.
H. M. Goodwill Zubir, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB, utusan majelis
dan lembaga pimpinan pusat Muhammadiyah, Gubernur NTB yang diwakili oleh
Sekretaris Daerah DR. Ir. H. Iswandi, M.Si, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid,
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Maneger Nasution,
Kapolda NTB dan Kapolres Lombok Barat serta tamu undangan Lazismu.
Pada
hari pertama pembukaan rakernas, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTB,
Falahuddin mengatakan, sebagai tuan rumah, kami ucapkan ucapkan selamat datang
kepada seluruh peserta rakernas di Senggigi, Lombok Barat, NTB. Kami ucapkan
terima kasih juga kepada PP Muhamamdiyah dan Lazismu yang memilih Lombok
sebagai tempat Rakernas Lazismu 2019. Semoga kepercayaan ini bisa bangkitkan
semangat kami di NTB dan dapat berkiprah di masyarakat.
Perlu
disampaikan disini kepada Bapak Gubernur tentang kiprah Muhamamdiyah yang tidak
hanya di NTB tapi juga di Indonesia. Kedua, terima kasih kepada Bapak Gubernur
yang diwakili Bapak Sekda. “Kegiatan ini juga didukung oleh Bapak Gubernur
sehingga bisa terlaksana pembukaannya pada hari ini,” katanya.
Oleh
sebab itu, sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada persyarikatan
Muhamamdiyah di NTB, terakir terima kasih kami ucapkan kepada panitia yang
bahu-membahu menyukseskan terselenggaranya Rakernas ini.
Dalam
sambutannya, Ketua Lazismu Pusat Hilman Latief, mengatakan, Lombok tidak asing
bagi pegiat Lazismu dan Muhammadiyah yang bekerjasama dengan berbagai kalangan
untuk kerja-kerja kemanusiaan dan beberapa yang terdampak. Di Yogyakarta juga
banyak sekali mahasiswa yang terdampak berkuliah di sana.
Lazismu
berdiri sejak 2002, secara administratif telah sesuai dengan regulasi yang
telah diatur oleh pemerintah, dan mendapatkan SK Kemenag pada 2002, dan dengan
Undang-undang baru juga dikategorikan sebagai lembaga amil zakat nasional, yang
keberadaannya ada ditingkat provinsi dan kabupaten.
“Mudahan
dengan kehadiran lembaga ini khususnya warga Muhammadiyah bisa membangun
kekuatan sebagai organisasi sosial berbasis keagamaan yang peduli kepada
masyarakat yang duafa dan punya keinginan untuk melakukan perubahan sosial yang
jauh dari jangkauan pemerintah,” paparnya.
Alhamdulillah
telah hadir peserta dari Aceh sampai Papua. Lanjut Hilman, tema yang Lazismu
hadirkan sebagai upaya mndorong gerakan pemberdayaan ekonomi sebagai pilar
untuk pemberdayaan masyarakat. Di mana kelompok kelas menengah sebagai
pendongkrak perekonomian Indonesia dan di saat yang sama menjadi kelompok
penting dalam menopang pertumbuhan lembaga filantropi.
Sekali
lagi Lazismu mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung
terselenggaranya acara ini, termasuk Bank NTB Syariah dan Bupati Lombok barat.
Fauzan
Khalid selaku Bupati Lombok Barat, mengucapkan terima kasih, kepada peserta,
selamat datang. Lombok Barat adalah kawasan destinasi yang sudah banyak
dikenal. Kepada Lazismu, selamat melaksanakan rakernas, sehingga bisa
menghasilkan kebijakan secara tepat bagi Lazismu dan organisasi Muhammadiyah
yang sama-sama kita banggakan.
Sementara
itu, Gubernur NTB yang diwakili oleh Sekretaris Daerah DR. Ir. H. Iswandi,
M.Si, mengatakan, saya mewakili Bapak Gubernur untuk menyampaikan salam takzim
beliau kepada seluruh peserta Rakernas Lazismu. Terima kasih kepada Lazismu
yang telah melaksanakan kegiatan ini di sini. Kami merasa bangga dengan
Lazismu, apalagi persoalan kemiskinan juga menjadi sorotan serta menjadi beban
dari seluruh jajaran pemerintah baik kabupaten dan provinsi.
Karena
itu, sambung Iswandi, peran Lazismu dan badan amil zakat nasional sangat
dinanti untuk bahu-membahu fokus menanggulangi kemiskinan. “Ini tugas penting
bagi kita semua, karena kita dihadapkan pada yang paling mudah menggangu
integrasi yakni persoalan kemiskinan, sebagai organisasi Islam mari
bersama-sama untuk melawan kemiskinan,” jelasnya.
Perhatian
pemerintah provinsi terhadap organaisasi Muhammadiyah, bisa dilihat dari
kemajuan pembangunan di NTB yang didukung oleh pergerakan ormas Islam, sehingga
dari waktu ke watu pemerintah provinsi berharap dapat bersinergi memajukan
pembangunan di daerah.
Lazismu
sebagai salah satu komponen di Muhammadiyah dapat mewujudkannya apalagi dalam
rakernas dapat menghasilkan putusan-putusan yang strategis. Kami meyambut baik
kegiatan ini, hasilnya semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat di NTB.
Pada
kesempatan yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam hal ini
diwakili oleh Ketua PP Muhammadiyah Goodwill Zubir, mengatakan, setiap saya
turun dakwah ke lapangan termasuk di NTB dukungan pemerintah terhadap
Muhammadiyah sangatlah berarti.
Termasuk
bagaimana mengikuti perkembangan Lazismu dari awal sampai berkembang hari ini.
Sejak itu, saya melihat ada tanda-tanda kehidupan. “Namun setelah dikelola oleh
Pak Hilaman dan amil-amil yang sekarang, ada tanda-tanda kepopuleran,”
pungkasnya. Lazismu telah mendapat tempat di hati umat. Dikagumi dan disegani,
mudah-mudahan ke depannya dapat melakukan inovasi- inovasi kreatif dan jangan
cepat berpuas diri.
Dalam
acara pembukaan rakernas, dilakukan juga penandatangan nota kesepahaman antara Lazismu
dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Ke depannya, Lazismu dan LPSK
akan melakukan kolaborasi sehingga program-program filantropi dapat menemukan
titik temunya dengan program-program di LPSK. Di samping itu, penandatanganan
kerjasama juga dilakukan Lazismu dengan Paybill serta Dikdasmen dalam kegiatan
crowdfunding.
Lazismu
juga meluncurkan kartu NPWZ (nomor pokok wajib zakat) dalam bentuk kartu yang
dapat dimiliki oleh donator (muzaki) Lazismu. Di saat yang sama, Lazismu
sekaligus meluncurkan sistem informasi manajemen (SIM) yang fokus pada
implementasi keuangan Lazismu secara nasional.
Dipenghujung
acara, Lazismu juga menyerahkan penghargaan kepada kantor-kantor layanan
Lazismu di daerah yang dianggap memiliki inovasi dan kreativitas yang baik
dalam perkembangannya, serta penyerahan piagam hasil audit keuangan dan
penyerahan piala lomba video, vlog dan foto. (na)