Sragen –
LAZISMU. Santri-santri bangsa
terus menulai kesuksesan, tepatnya pada Jumat (14/06/2019) sore, SMA Trensains
Muhammadiyah Sragen memberangkatkan santrinya sebagai delegasi Indonesia di
ajang International STEM ALIVE! 2019 (Sains Teknologi Enginering Mathematic) di
Singapura.
Kegiatan STEM Camp yang bertempat di Science
Centre Singapore ini rencananya akan berlangsung selama 7 hari, mulai tanggal
16-22 Juni 2019.
Keberangkatan ke Singapura ini
diperoleh berkat hubungan baik dengan lembaga Center for Young Scientists (CYS)
yang terbina beberapa tahun terakhir ini. Sekolah mengajukan nama untuk
kemudian diseleksi langsung oleh penyelenggara di Singapura. Dari dua santri
yang disodorkan hanya satu yang lolos, yakni atas nama Aida Nur Fathiyah
(Sragen).
Menurut panitia Kegiatan STEM Camp
bahwa, syarat mutlak yang harus dimiliki calon delegasi adalah harus memiliki
aspek sains dan bahasa inggris aktif.
Kegiatan STEM Camp ini diikuti oleh 7
negara yaitu, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Kamboja.
Delegasi asal Indonesia berjumlah 11
siswa yang terdiri dari 7 sekolah diantaranya SMAN 3 & 5 Bandung, SMA Santa
Laurensia, SMAN Tangerang Selatan, SMAN 26 Jakarta, MAN2 Malang, SMAN 1
Denpasar, dan SMA Trensains Muh. Sragen.
Terkait tujuan STEM Camp, Silka
Abyadati, Pembimbing Aida menjelaskan, "Sejatinya ini adalah salah satu
misi Singapore bekerjasama dengan PBB untuk menyebarluaskan tentang Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) ke
pemuda."
"Kenapa harus SDG? Ya, karena
kita (negara-negara yang di undang) adalah anggota PBB. Setiap anggota PBB
menyepakati tentang pembangunan berkelanjutan yang akan dilakukan di negara
masing-masing," ungkap nya.
Lebih lanjut, Silka menjelaskan ada
17 tujuan SDG, salah satunya tujuan no.12 yang akan dipresentasikan yaitu
tentang 'Responsible Consumption and
Production'. Jadi, kita akan fokus pada penggunaan maupun pengelolaan
limbah dari sumber alam yang sudah dipakai. Entah itu air, makanan, ataupun energi,”
jelas nya.
Sebelum terbang ke Singapura, seluruh
tim Indonesia menjalani persiapan beberapa pekan melalui komunikasi grup WhatsApp,
hal ini dikarenakan jauhnya domisili masing-masing anggota.
Dalam upaya mematangkan persiapan,
tim berkumpul di Bandung selama satu hari, sehari sebelum bertolak ke
Singapura, pada Ahad (16/06) pagi. (bp)