Mesir – LAZISMU. Kabar duka datang dari
Kairo yang disampaikan dari akun resmi Instagram Lazismu Mesir. Dalam
keterangannya, disampaikan bahwa Ketua Kantor Layanan Lazismu Mesir (Aminullah
Furqon, Lc) menyerahkan hasil donasi bantuan untuk proses pemulangan jenazah
almarhumah Fatihatun Nadliyah ke kampung halamannya di Jepara, Jawa Tengah.
Dalam
keterangannya itu, donasi diserahkan secara simbolis melalui Ketua Kelompok
Studi Walisongo, Saiful Anas yang satu daerah asal dengan almarhumah. Hasil
donasi yang berhasil dihimpun sebesar 500 EGP.
Lazismu Mesir
turut berduka cita atas wafatnya "Syahidatul 'ilmi" Fatihatun
Nadliyah, semoga Allah SWT menempatkan beliau dalam barisan para syuhada, para
Shoim dan orang-orang yang senantiasa merindukan pertemuan dengan-Nya.
Demikian
dinformasi itu disampaikan, hingga berita ini diturunkan tim media center
Lazismu telah menghubungi salah satu amil Lazismu Mesir, Zaky Al-Rasyid melalui
saluran online (23/5/2019).
Menurut Zaky
sebetulnya bukan nilai dalam bentuk uangnya yang menjadi spirit. Tapi
solidaritas mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir yang sedang berjuang menuntut
ilmu.
“Sama dengan
mahasiswa lainnya di negara-negara lain mereka jauh dari saudara dan sanak
keluarga. Siapa yang peduli mereka jika terjadi musibah selain rekan-rekan
seperjuangan yang menuntut ilmu,” pungkasnya.
Jika dirupiahkan memang tidak seberapa nilainya. Zaky menuturkan, sejak awal tahun Lazismu Mesir punya program yang diberi nama Shunduq Masisir. Program ini merupakan kotak infak dan sedekah yang sejak Maret 2019, mulai diinfokan dan disebarkan ke mahasiswa dan warga Indonesia yang ada di Mesir.
Shunduq Masisir
inilah yang menjadi media donasi untuk membantu mahasiswa Indonesia jika
mengalami musibah. Lantas apa itu Shunduq Masisir ? Shunduq Masisir adalah
kotak infak mahasiswa Indonesia di Mesir. Shunduq dalam Bahasa arab artinya
kotak, kata Zaky.
Jadi sistemnya,
kotak sedekah ini dibagikan atau disebar ke tempat-tempat berkumpulnya
mahasiswa, misalnya di warung makan Indonesia, asrama mahasiswa, dan komunitas
keluarga mahasiswa Indonesia yang berkumpul sesuai dengan asal daerahnya serta
komunitas lainnya.
Sampai saat ini
jumlah Shunduq Masisir yang tersebar sebanyak 45 kotak. “Lazismu Mesir juga
bersinergi dengan rumah makan Masisir yang tersebar di Kairo,” ungkapnya.
Kawasan itu
antara lain di Asyir, Sabik dan Darrasah, Cairo. Program penggalangan dana
melalui kotak infak ini tujuanya membantu kawan kawan Mahasiswa Indonesia di
Mesir (Masisir) yang kurang mampu dan kesusahan, terang Zaky (na).