Terjerat Riba, Mantan Pendiri EO Band Punk ini Hijrah Dirikan UMKM

Ditulis oleh
Lazismu Pusat
Ditulis pada
5 Mei 2025
Kategori :

Sragen – LAZISMU.
Gilang Artiawan, dulu adalah pendiri EO (Event Organizer) Band Punk Muda
Kreatif di Sragen. Selain pernah menjadi EO, Gilang juga aktif menjadi pemain
band dalam event anak punk. Di grup bandnya ia bermain sebagai gitaris
sekaligus vokalis.

 

Kini dunia Punk telah
ditinggalkannya, Gilang telah hijrah menjalani kehidupan baru bersama Komunitas
Hijrah Sindrom. Seperti dikisahkan Gilang, titik baliknya hijrah ketika ia
bermain band melihat orang-orang tak sadarkan diri karena minuman keras dihadapannya
dengan tingkah laku tak wajar.

 

Tak kuat dengan kondisi itu, ia
memutuskan untuk membubarkan EO yang dibentuknya dan keluar dari bandnya. Selang
berapa waktu ia melihat teman-teman punk-nya dulu mulai kembali belajar agama.
Melihat pemandangan yang tak biasa itu, Gilang memutuskan bergabung untuk
belajar agama lewat komunitas yang ditemuinya.

 

"Kalau dihitung-hitung, saya
lebih banyak rasa bersalahnya dibandingkan mereka yang ikut acara punk. Mereka
mungkin hanya ikut acara kemudian mabuk-mabukan. Sedangkan saya sendiri EO-nya.
Saya yang mengajak mereka dan saya juga ikut terbebani dosa mereka semua,"
ungkap Gilang kepada amil Lazismu.

 

Selain bergiat di EO, Gilang juga
memiliki usaha sablon dan cutting stiker yang bernama Free Youth Screenprinting
di Sidorejo, Sragen Wetan, yang dirintisnya pada 2012. Gilang mengisahkan, saat
menjalankan usaha ini serba tidak tenang. Mungkin karena saya membangun usaha
ini dengan jalan yang keliru.

 

Walaupun usahanya terlihat agak
besar tapi sebenarnya hutang saya dimana-mana. Setelah tahu ancaman riba setiap
ada penghasilan saya kasihkan untuk pembayaran hutang. “Mungkin karena efek
riba itu saya harus mengeluarkan biaya yang tidak masuk akal seperti beberapa
mesin produksi yang rusak secara bersamaan dan ditambah lagi harus membayar
biaya kontrakan,” pungkasnya.

 

Gilang tergolong pemuda cekatan, melihat
kondisinya Lazismu Sragen berharap ruang kreativitasnya tidak berhenti begitu
saja. Ia harus diberikan ruang dan tempat untuk membuka usaha baru lainnya.

 

Karena itu, Staf Program Lazismu
Sragen, Tommy Arisaputra, membantu kelancaran usaha Gilang melalui program QH
dengan bekerjasama dengan BMT Hira pada Senin (4/3/2019). Gilang pun menandatangani
surat persetujuan Progam Qardu Hasan (QH) dari Lazismu Sragen bersama 
Baitul Maal wa Tanwil (BMT) Hira.

 

"QH adalah bantuan modal usaha
berupa pinjaman dengan bunga 0%. Penyaluran bantuan ini adalah sebagai bentuk
kepedulian Lazismu Sragen kepada anak punk yang telah berhijrah sekaligus
memajukan UMKM Sragen. (ls)

 

 

Tag :
Bagikan Tulisan Ini :
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross