

KOTA YOGYAKARTA -- International Conference on Philanthropy in Digital Era berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Rabu-Sabtu (9-12/08). Acara ini menghadirkan Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D. (Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI) selaku Keynote Speaker dan Dr. Shariq Siddiqui (Director of Muslim Philanthropy Initiative Lily Family School of Philanthropy Indiana University, USA) selaku Trainer. Tema yang diangkat kali ini adalah "Sustainable Muslim Philanthropy ini Digital Age: Reinvention, Innovation, and Public Expression".
Pada gelaran ini, Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Divisi Research and Development (RnD) berkesempatan untuk mempresentasikan hasil riset mengenai literasi dan perilaku berzakat serta berderma di kalangan anak muda. Tim Lazismu terdiri dari Sita Rahmi dan Mariska Salekhah Rahman, didukung oleh Muhammad Zakiy selaku Dosen Ekonomi Syariah UMY. Riset yang berjudul Islamic Youth and Philanthropy: Literacy and Behavior of Zakat in Indonesian ini mendapatkan apresiasi dari moderator.
Sita Rahmi menjelaskan bahwa presentasi yang disampaikan diambil dari berbagai riset yang sudah dilakukan oleh Lazismu. Keikutsertaan Lazismu merupakan bentuk syiar terhadap hasil-hasil riset yang berkaitan dengan zakat dengan harapan dapat menjadi kontribusi dalam dunia filantropi. "Konferensi ini memang ditujukan untuk mensyiarkan hasil-hasil riset yang sudah dilakukan oleh Lazismu yang kaitannya dengan zakat, baik dari aspek penghimpunan, peningkatan kesadaran zakat, maupun yang lainnya. Forum itu memang sebagai wadah untuk bertukar pikiran tentang dunia filantropi Islam," terangnya.
Lebih jauh Sita yang juga merupakan Manajer Divisi RnD Lazismu PP Muhammadiyah ini menegaskan, apa yang disampaikan oleh pihaknya akan menjadi gambaran mengenai perilaku anak-anak muda pada generasi Z dan milenial dalam menunaikan zakat. Tak hanya itu, riset ini juga memaparkan mengenai media yang sering mereka gunakan, sehingga dapat dijadikan acuan dalam menyusun metode penghimpunan oleh lembaga filantropi. "Hasil dari beberapa data yang kita miliki itu bisa menjadi kontribusi bagi lembaga zakat lain maupun masyarakat mengenai karakteristik anak muda dalam berderma," ungkapnya.
Kiprah Lazismu dalam konferensi internasional ini menunjukkan bahwa Lazismu berperan aktif dalam mengembangkan kesadaran berzakat di kalangan masyarakat. Berbagai riset yang dilakukan menunjukkan bahwa setiap kebijakan yang dilakukan oleh Lazismu berdasarkan kajian dan data. Dengan demikian, kepercayaan publik terhadap Lazismu akan terus meningkat. Publikasi yang dilakukan pun dapat diakses secara terbuka sebagai bagian dari syiar kesadaran zakat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

