

KOTA YOGYAKARTA -- Ada yang unik dalam acara Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal serta Peresmian 4 Galeri Investasi (GI) Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada kesempatan ini, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta menyalurkan bantuan berupa lembaran saham dengan satuan lot kepada para penerima manfaat. Sebanyak tiga ribu lot saham syariah dibagikan, terdiri dari seribu lot kepada guru-guru TK ABA, seribu lot untuk anggota Aisyiyah, dan 1000 lot untuk anggota Nasyiatul Aisyiyah se-DI Yogyakarta.
Acara yang berlangsung pada Sabtu (26/08) ini diadakan oleh Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di kampus tersebut. Turut berhadir dalam kegiatan ini Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMY, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Direktur FAC Sekuritas Indonesia, Kepala Divisi Pengembangan Pasar BEI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DI Yogyakarta, serta para penerima manfaat dari guru-guru TK ABA, anggota Aisyiyah, dan Nasyiatul Aisyiyah se-DI Yogyakarta.
Dekan FEB UMY, Prof. Rizal Yaya, S.E., M.Sc., Ph.D., Ak., CA., CRP. menuturkan, saham merupakan instrumen investasi yang berkembang di Indonesia sejak puluhan tahun lamanya. Pengembangan pasar modal pun selalu meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, peluang untuk peningkatan kesejahteraan keluarga bisa dilakukan dengan investasi.
"Ini adalah terobosan sedekah saham, penerima manfaat adalah ibu-ibu Aisyiyah yang nantinya akan mendapatkan ilmu investasi. Islam tidak melarang saham, sebelumnya belum dipertemukan saham dengan sedekah, namun saham ada nilainya sebagai pengembangan pasar modal di Indonesia," terang Rizal Yaya.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Jefree Fahana menuturkan, pihaknya dalam pengembangan sedekah saham ini bekerja sama dengan FAC Sekuritas. Saham yang dibagikan adalah emiten EAST dan SOUL, dengan tujuan investasi jangkap panjang kepada ibu-ibu Aisyiyah sebagai pendapatan keluarga dan persiapan pensiun.
"Hari ini tasyaruf infak saham diberikan kepada ibu-ibu Aisyiyah. Program ini untuk menuju pendapatan yang berkemajuan dan untuk memperbaiki kehidupan. Melalui fatwa MUI dan Majelis Tarjih Muhammadiyah tentang saham boleh dilakukan, ke depan sinergi dengan Majelis Wakaf PWM DI Yogyakarta pencanangan program Wakaf Saham," ungkap Jefree Fahana dalam sambutannya.
Sementara itu, Dedy Priadi selaku Kepala Pengembangan Pasar BEI menyampaikan bahwa pihaknya sangat antusias dalam acara edukasi saham ini. Dalam catatan OJK, DI Yogyakarta merupakan jumlah transaksi terbesar nomor 10 secara nasional, dengan jumlah transaksi sejumlah 1000 miliar rupiah. "Merasa senang dari Guru TK sudah dibangun edukasi saham. Semoga adanya peningkatan literasi keuangan dan bermanfaat dapat bangun Indonesia lebih baik," jelasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Rizal Firdaus]

