ATASI MASALAH KEBENCANAAN, LAZISMU GELAR RAKORSUS DI YOGYAKARTA

Ditulis oleh
Lazismu Pusat
Ditulis pada
9 Oktober 2023
Kategori :

KABUPATEN SLEMAN -- Tema mengenai kebencanaan sebagai rumusan masalah penyelesaian kekeringan diangkat dalam Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) yang diadakan oleh Lazismu Wilayah DI Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (07/10) di Aula Masjid K.H. Sudja, Kompleks Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman. Rakorsus dibuka langsung oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta, Ridwan Furqoni.

Dalam sambutannya, Ridwan Furqoni menyampaikan perlunya kolaborasi dengan mitra dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Hal ini termasuk dalam penanggulangan bencana. "Menekankan One Muhammadiyah One Response (OMOR), Lazismu DI Yogyakarta fokus fundraising dan programnya menggandeng majelis, lembaga, dan ortom (MLO). Setiap kegiatannya harus mencantumkan logo Lazismu untuk branding," ujarnya.

Kabupaten Gunungkidul menjadi daerah dengan karst atau kawasan bebatuan. Melihat kondisi tersebut, Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PWM DI Yogyakarta melihat fenomena kekeringan tahunan yang terus terjadi karena tidak mampu untuk memetakan sumber air, sementara daerah karst dikenal dengan potensi airnya yang besar. Hal ini disampaikan oleh Ketua LRB PWM DI Yogyakarta, Indrayanto.

"Kuncinya dengan dilakukan eksplorasi air bawah tanah, dapat dilakukan dengan mengajak masyarakat untuk eksplorasi. MDMC masih melakukan assessment untuk mencari sumber air di daerah Gedangsari, Semin, Saptosari. Permasalahan pertama, beberapa daerah tersebut sudah dieksplorasi, sudah ada mesin pompa tetapi pola pengelolaan/manajemen air di sana tidak berjalan. Kedua, tidak adanya akses listrik di beberapa titik yang akan dieksplorasi. Pipanisasi sudah ada tetapi aliran listriknya belum ada," terang Indrayanto.

Tupano mewakili Lazismu Kabupaten Gunungkidul mengatakan, berdasarkan data MDMC Gunungkidul, 21.318 jiwa dari 32 desa yang ada pada 10 kecamatan telah terdampak kekeringan sejak bulan Agustus. "Permasalahannya ada beberapa daerah tidak bisa dibuat sumur bor, perlu menerjunkan relawan sebanyak-banyaknya untuk mengatasi kekeringan tersebut," ungkapnya.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Jefree Fahana mengingatkan, dalam mengatasi kebencanaan tidak bisa ditangani sendiri-sendiri. "Muhammadiyah mengedepankan One Muhammadiyah One Response dalam mengatasi problematika kebencanaan. Pada MDMC memetakan potensi kebencanaan kemudian dikerucutkan yang menjadi fokus isu Lazismu untuk menyusun mekanisme fundraising," tegasnya.

Dengan adanya siklus bencana tahunan di daerah kabupaten/kota DI Yogyakarta, perumusan prioritas kebencanaan dan mekanisme mengatasinya terus dilakukan. Hal ini dalam rangka mewujudkan respons cepat Muhammadiyah melalui OMOR.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Rizal Firdaus]

Tag :
Bagikan Tulisan Ini :
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross