

Pada hari Sabtu (26/9), Lazismu Pusat mengadakan Press Release & Kajian Webinar daring dengan tema “Indeks Literasi Zakat Warga Muhammadiyah & Upaya Edukasi Zakat di Persyarikatan”. Kegiatan ini dihadiri oleh Hilman Latief, ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat yang menjadi keynote speaker. Hamim Ilyas, Ketua Dewan Syariah Lazismu Pusat dan Abdul Aziz, Peneliti Puskas Baznas juga hadir sebagai pembicara.
Dalam webinar tersebut, Hilman menyebut bahwa masyarakat merasa sudah mengetahui tentang zakat dan sudah pernah mendengar apa itu zakat. Namun warga sebenarnya perlu mengetahui zakat secara lebih jauh.
Menurutnya penting untuk memahami lebih jauh tentang persepsi masyarakat terhadap zakat. “Apa yang diketahui oleh masyarakat tentang zakat? Apakah hanya bentuk spiritual? Atau mimpi bahwa zakat bisa diproyeksikan menjadi penopang kegiatan ekonomi? Peningkatan indeks pendidikan misalnya, kesehatan masyarakat misalnya?” ujarnya.
Ia menyebut Keterlibatan masyarakat dalam mengeluarkan dan mengelola zakat bisa diperkuat jika pemahaman mereka tentang zakat sudah kuat. Maka solusinya adalah edukasi ke masyarakat. Bahwa zakat tidak hanya sekedar ekspresi keagamaan semata, namun juga ibadah yang mampu menggerakkan kekuatan sosial ekonomi.
Menurutnya zakat adalah ibadah mahdhah (ibadah khusus) sekaligus ibadah maliyah ijtima’iyyah (kebendaan sosial), bahkan maliyah iqtisodiyah ijtima’iyyah (kebendaan, ekonomi, dan sosial). Maka, sebagai persyarikatan, pengurus Lazismu diminta untuk mampu memberikan edukasi yang tepat tentang zakat.
“Kita harapkan potensi zakat bisa diperkuat dengan literasi zakat. Kita berharap arsitektur dan ekosistem filantropi Muhammadiah bisa terbangun. Hari ini kita melihat seolah-olah zakat dan wakaf tidak terintegrasi. Padahal, Lazismu, Majelis Wakaf, Majelis Dikdasmen, dan lain-lain harus terintegrasi. Agar kita lebih mudah mengklasifikasikan tanah, memproyeksikan wakaf, dan lain-lain,” imbuhnya.
Sementara itu, Hamim Ilyas menjelaskan bahwa potensi zakat di Indonesia pada tahun 2020 adalah sebesar 330 T. Sedangkan realisasinya diperkirakan hanya sekitar 12 T berdasarkan pada capaian realisasi tahun 2019 yaitu sebesar 10 T.
Kendala utama minimnya realisasi zakat menurut Hamim adalah literasi zakat, lembaga dan SDM pengelola, dan regulasi zakat. Rendahnya literasi zakat sangat berdampak pada tingkat realisasi zakat.
Hamim Ilyas sebagai Dewan Syariah Lazismu Pusat menyampaikan banyak hal seputar konsep zakat. Ia menyebut bahwa infaq adalah membelanjakan harta untuk kepentingan umum. Infaq yang hukumnya wajib adalah zakat mal, zakat fitrah, fidyah, kafarat, nadzar, dan infaq tanggap darurat.
Fungsi zakat adalah an-nama’ wa ar-rai’ (tumbuh-berkembang dan subur-indah). Semuanya harus berjalan secara bersamaan, antara tumbuh, berkembang, subur, dan indah. “Kalau hanya tumbuh saja tapi tidak indah ya sama saja, tidak akan memberikan kemanfaatan secara maksimal,” ujarnya.
Berbeda dengan Hamim Ilyas, Abdul Aziz menjelaskan banyak hal tentang indeks literasi zakat hasil survey Baznas pada tahun 2020. Ia menyebut secara umum indeks literasi zakat mencapai angka moderat (66,78). Moderat berarti tidak tinggi namun juga tidak rendah.
“Yang menjadi masalah dalam rendahnya indeks literasi zakat nasional adalah pemahaman lanjutan tentang zakat. Pemahaman dasar sebenarnya juga moderat. Tetapi pemahaman lanjutan nilainya 56,68. Ini masuk ke kategori rendah,” jelasnya.
Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui terkait dengan pengelolaan zakat oleh lembaga resmi. Sedangkan 60% masyarakat menunaikan zakat di luar lembaga zakat resmi. Ceramah keagamaan, menurut hasil survey baznas, menjadi sumber informasi terbesar dalam hal edukasi zakat.
“Maka LAZ harus bekerjasama dengan para dai di berbagai masjid dan pengajian agar mau mengkampanyekan pengelolaan zakat melalui institusi LAZ resmi,” ujarnya. (Yusuf)

Pada hari Rabu (16/9), Sekolah Amil Indonesia menyelenggarakan wisuda amil secara daring. Wisuda ini dilaksanakan bagi peserta yang sudah mengikuti ujian sejak sebelum pandemi. Sekolah Amil Indonesia adalah salah satu lembaga yang memperoleh izin untuk melakukan sertifikasi bagi amil selain Baznas. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh ketua lembaga zis dan alumni sertifikasi Sekolah Amil Indonesia.
Wisuda Online ini dibarengi dengan Webinar Refleksi 4 Tahun SAI dengan menghadirkan pembicara seperti M. Fuad Nasar, Direktur Pengembangan Zakat dan Wakaf Kemenag RI; Nana Sudiana, Sekjend Forum Zakat; Fahrizal Amir, Kepala Sekolah Amil Indonesia; Kunjung Masehat, Ketua BNSP; dan Luluk Mahfudah, Kepala Bidang Sertifikasi LSP KS.
Ada 11 amil dari Lazismu yang telah diwisuda. Antara lain dari Lazismu Pusat ada Putri Restu Pratiwi, Risya Umami, Rifa’atul Mahmudah, Ardhi Luthfi Kautsar, Brillyan Octaviani, Rini Febriani, dan Meldian Sayuti. Dari Jawa Tengah ada Rahmi Yunawati, dan dari Jawa Timur ada Rudi Suparno, Irvan Saifullah, dan Aditio Yudono. Mereka langsung diwisuda oleh para pengurus Forum Zakat. Forum Zakat adalah perkumpulan lembaga filantropi di Indonesia yang melahirkan Sekolah Amil Indonesia.
Dengan penambahan ini, Lazismu memiliki 24 amil yang tersertifikasi. Terdiri dari 16 amil Lazismu Pusat, 4 amil Lazismu Jateng, dan 4 amil Lazismu Jatim. Wisuda ini dilaksanakan untuk seluruh lembaga amil zakat di Indonesia. Menurut keterangan Upik Rahmawati, Sekretaris Eksekutif Lazismu Pusat, wisuda ini bahkan bisa untuk amil masjid yang memiliki lembaga ziswaf, mahasiswa yang memiliki konsentrasi di ziswaf, dan lain-lain.
Wisudawan telah melalui tiga tahapan gelombang dari Sekolah Amil Indonesia. “Mereka mengetahui kemampuan dasar seperti aspek layanan seperti melayani muzakki, aspek program seperti tahapan program-program bantuan ekonomi hingga ke monev, fundraising, memprospek donator termasuk pengaturan zakat, presentasi program-program lazismu, administrasi laporan, dan lain-lain,” ujar Upik melalui sambungan telepon.
Mereka juga memiliki kemampuan dalam fundraising sampai mendapatkan muzakki. Mulai dari survey, monitoring, outcome, output, dan seterusnya. Upik menuturkan bahwa Lazismu Pusat sudah berupaya untuk melakukan uji sertifikasi dan uji kompetensi bagi Lazismu se Indonesia. Lazismu sebagai penyelenggara dengan mendatangkan ahli dari SAI.
“Harapannya, Lazismu bisa menyelenggarakan sendiri uji sertifikasi bagi amil agar semakin banyak amil yang tersertifikasi. Tapi untuk saat ini, untuk menjadi lembaga yang bisa menyelenggarakan sertifikasi harus memenuhi beberapa syarat. Dan yang mampu baru Baznas dan Sekolah Amil Indonesia,” jelasnya.
Edi Suryanto, Direktur Operasional Lazismu Pusat mengucapkan selamat kepada para amil dari Lazismu sebagai pejuang gerakan zakat yang telah memperoleh pengakuan dari negara sebagai amil professional. Ia berharap kualitas amil ini terus meningkat, sering belajar dan tidak puas hanya sampai disini. Karena menurutnya tantangan yang akan dihadapi di masa depan semakin besar.
Sementara itu, Hilman Latief, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat berharap agar amil-amil ini dapat memperkuat Lazismu dari segi tata kelola organisasi. “Di Muhammadiyah saat ini masih diperlukan kader-kader yang mampu mengembangkan kelembagaan dan penatausahaan zakat secara professional dan maju, baik aspek penghimpunan, pendistribusian, maupun pelaporan,” ujar Hilman melalui sambungan telepon. (Yusuf)

Pada hari Jumat (4/9), Kantor Layanan (KL) Lazismu Dukun, Gresik melakukan kegiatan launching mobil layanan sosial Lazismu. Lazismu Gresik menyerahkan mobil Grandmax dari Ketua Badan Pengurus Lazismu Gresik Abdul Rozaq MPdI kepada Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Dukun Nafik Madalil MPd. Kepala Kantor KL Lazismu Dukun, Muflihun, sebagaimana dilansir dari pwmu.co.
“Alhamdulillah lega rasanya. Kami bersyukur, karena pada akhirnya cita-cita kami untuk memiliki mobil layanan sosial ini bisa tercapai,” katanya.
Dia mengatakan bahwa dukungan dan partisipasi warga Dukun dalam pengadaan mobil melalui penjualan kupon ini luar biasa. Walaupun di masa-masa sulit karena himpitan ekonomi akibat wabah Covid-19, lanjutnya, antusias warga untuk membeli kupon masih sangat tinggi.
Mobil layanan sosial, menurutnya, sangat penting keberadaannya. Mobil ini nantinya sebagai sarana bagi warga yang kesulitan askes transportasi menuju tempat layanan kesehatan.
“Semoga bisa membantu masyarakat pra-sejahtera di Dukun dengan pelayanan cuma-cuma,” harapnya.
Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, sambungnya, acara yang bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Dukun Jalan Raya Dukunanyar ini dilaksanakan sesuai protokol kesehatan mulai pukul 13.00-15.00 WIB.
“Rangkaian acara yang diakhiri dengan pengguntingan pita ini berlangsung sederhana, singkat, namun hikmat,” ujarnya.
Kepala Kantor Lazismu Kabupaten Gresik Minal Abidin mengatakan Lazismu Gresik tahun 2020 mencanangkan target lima mobil layanan sosial yang disebarkan di KL se-Gresik.
“Mobil layanan sosial yang diberikan ke KL Lazismu Dukun ini merupakan realisasi karena mereka berhasil menghimpun kuota 50 persen dari harga mobil,” ujarnya.
Dia menjelaskan KL Lazismu Dukun paling banyak mendapatkan donasi sehingga Lazismu Gresik memutuskan merealisasian mobil layanan dengan mensubsidi 50 persen kekurangan untuk pengadaannya,” jelasnya.
Sebagaimana dilansir dari pwmu.co, dalam launching tersebut, tampak hadir para tokoh dan sesepuh Muhammadiyah Cabang Dukun, KH Muzafir, KH Munir Abbas, H Oman Sholihin SAg, H Sholihin Hamid Sag, dan H Sahal Ba’i.
Hadir pula Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dukun Nafik Madalil MPd, Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Dukun Dra Zumaroh, Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Dukun Alan Haviludin, dan Ketua Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Indah Faizah SPdI.
“Alhamdulillah peserta mengikuti rangkaian acara dengan tenang dan tertib serta disiplin menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.
Dia memaparkan selain acara launching, Lazismu Kabupaten Gresik juga sangat mengapresiasi semangat filantropi warga Dukun.
Staf fundraiser (penggalangan dana) Lazismu Dukun yang juga bertugas sebagai pembawa acara Miftakhul Huda mengatakan Lazismu kabupaten Gresik, lanjutnya, memberikan penghargaan antara lain kategori penghimpunan infaq filantropi tertinggi diberikan kepada PRM Sekargadung.
Kategori penghimpunan infak Roda Surga untuk pengadaan mobil penghargaan diberikan kepada PRM Padangbandung. Kategori ketiga, perolehan zakat maal dan program Ramadhan terbaik diberikan kepada PRM Dukunanyar.
“Bukan nilainya, tetapi ini sekadar bentuk apresiasi Lazismu Gresik. Semoga dapat menambah semangat PRM/PRA dalam program filantropi keluarga sakinah,” katanya.
Dalam sambutannya Ketua PCM Dukun Nafik Madalil MPd mengatakan infak yang diserahkan kepada individu, tidak akan dapat menyelesaikan masalah secara optimal. Tetapi jika diserahkan kepada Lazismu kemanfaatannya akan semakin terasa.
Hal senada juga juga disampaikan Ketua Badan Pengurus Lazismu Gresik Abdul Rozaq MPdI. Dia sangat mengapresiasi pertumbuhan dan perkembangan KL Lazismu Dukun. Tidak hanya dalam perolehan infaqnya tetapi juga pentasyarufannya, terutama dalam pemberdayaan UMKM. (Yusuf)

KASONGAN - Beberapa Kabupaten di Kalimantan Tengah dilanda banjir, antara lain kabupaten Katingan, Kotawaringin timur, Seruyan dan lamandau. Intensitas hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir menjadi salah satu penyebab kondisi banjir, disamping luapan dari hulu sungai.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Katingan membuat Posko Darurat Banjir dan telah membagikan nasi bungkus kepada warga yg menjadi korban banjir di kota Kasongan dan sekitarnya, (17/9)
Sebagaimana dilansir dari Suara Muhammadiyah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir pada tanggal 11 – 26 September 2020. Setelah sebelumnya juga telah ditetapkan status tanggap darurat Covid-19, dan status darurat kebakaran Hutan dan lahan.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah, Drs. H. Ahmad Syar’i, M.Pd mengatakan bahwa banjir yang terjadi sekarang ini memang biasa terjadi sebelumnya, itu lantaran kondisinya berada di pinggiran sungai.
“Muhammadiyah sebagaimana selama ini, tentu harus tetap meningkatkan upaya mengatasi dan menanggulangi bencana banjir tersebut terutama terkait dampaknya kepada masyarakat,” ujarnya.
Ketua PDM Katingan , Edi Rahmat Sosiawan mengatakan sampai saat ini lebih dari 1100 nasi bungkus telah dibagikan kepada warga terdampak banjir di kota Kasongan dan sekitarnya,, termasuk juga untuk warga pengungsi di posko banjir Dinsos Katingan di Taman religi bawah jembatan Katingan.
"Alhamdulillah warga sangat berterima kasih atas pembagian nasi ini, walaupun kami merasa masih sangat terbatas sekali" katanya.
Edi mengatakan bahwa sampai saat ini sumbangan dari PDM , ortom, warga muhammadiyah, organisasi masyarakat ataupun perorangan juga masih terus mengalir, diantaranya dari DMI, MUI, Pemuda Anshor Katingan, dan masyarakat umum, baik yang datang langsung maupun donasi melalui.Lazismu Katingan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berdonasi melalui posko banjir Muhammadiyah Katingan, semoga menjadi ladang beramal untuk kita semua, InsyaAllah akan kami salurkan baik berupa nasi bungkus maupun lainnya" tambahnya.
Menurit Edi bantuan ini akan tetap berlanjut sambil melihat kondisi kedepan, mengingat banjir masih menyelimuti sebagian besar Kabupaten Katingan.
"Kami juga akan membantu beberapa sekolah Muhammadiyah yang terdampak.banjir, seperti SMP Muhammadiyah Tumbang Senamang , SMA Muhammadiyah, dan ada juga rumah Guru yang hanyut oleh banjir" imbuhnya (Bonni/Yusuf)

Selasa 22 September 2020 Tim Lazismu Parepare yang dikoordinir oleh Sekretaris Saiful Amir mengunjungi Safri untuk menyerahkan donasi yang telah terkumpul dari para donatur. Penyerahan donasi bantuan untuk pemulihan kesehatan kepada Safri tersebut disaksikan oleh Camat Bacukiki Barat Fitriany, S.STP Lurah Cappa Galung Juhana,SE,Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bacukiki Jumrah,SPd,.M.Pd dan para tokoh masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan setelah dua pekan menggalang donasi untuk Pedui Safri, remaja Yatim yang menderita sakit Paru-paru baah.
Saiful menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para donatur "Selaku pengurus Lazismu Kota Parepare saya menampaikan Apresiasi dan terima kasih yang mendalam atas kepedulian dan donasi yang diamanahkan kepada Lazismu,semoga donasi dari para muhsinin ini menjadi Asbab kesembuhan Adik Safri dari penyakit yang dideritanya sehingga bisa kembali sekolah seperti semula," tutur Saiful. Besaran donasi tahap pertama Rp 6.500.000,- (Enam Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dan tahap berikutnya akan menyusul berdasarkan kebutuhan Adik Safri.
Fitriany, S.STP Camat Bacukiki Barat yang didampingi Lurah Cappa Galung Juhana,SE menyampaikan ungkapan terima kasih atas kepedulian Lazismu yang diketuai oleh Hj Erna Rasyid Taufan. Selaku camat Bacukiki Barat ia sangat bersyukur dan berterima kasih karena telah membantu secara maksimal warganya yang terkena penyakit Paru-paru. "Semoga Adik Safri pulih kembali dan harapan kami Lazismu terus maju Sukses dan senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat dan bersinergi dengan pemerintah," Ungkap Fitri.
Hendra, kakak kandung Safri tidak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah dan terima kasihnya kepada Lazismu yang telah membantu menggalang donasi untuk adiknya. Dengan perasaan haru tak mampu menahan air mata mendoakan kepada para donatur yang telah menyumbang demi kesembuhan adiknya.
Ia juga mengucapkan terima kasih banyak ibu ketua Lazismu, Ibu Camat,ibu Lurah dan semuanya yang peduli khususnya para donatur semoga hartanya diberkahi Allah dan diberi rejeki melimpah oleh Allah Swt doa Hendra dan diaminkan oleh warga yang hadir.
Ketua Lazismu Parepare Hj Erna Rasyid Taufan, SE, M.Pd via daring menyampaikan Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi mendukun program-program Lazismu Kota Parepare
"Kami mengajak untuk berdiri dalam shaf orang-orang baik dengan menjadi donatur Lazismu, karena dengan kerjasama yang baik dan jalinan hati yang kuat bersama Lazismu maka semakin banyak akan dibantu Lazismu di luar, masih ada Safri lain dan Kaum dhuafa menanti kehadiran kita, olehnya itu semua potensi kita eratkan bersama lazismu tiada henti memberi untuk negeri," Ungkap Erna Rasyid.

CIREBON - Pada 15 September 2020, Lazismu Kab. Cirebon mendistribusikan bantuan modal dan sembako kepada 7 pelaku UMKM. Selain memberikan bantuan, Lazismu juga memberikan pelatihan aplikasi keuangan kasir.
“Berkembangnya bisnis atau usaha salah satunya dilihat dari manajemen keuangannya. Adanya aplikasi kasir ini sebuah hal penting dalam usaha apa pun. Setidaknya bisa menghitung modal, aset usaha, arus kas dan biaya operasional,” kata Irawan selaku tim Program Lazismu.
Irawan menambahkan bahwa setelah mengetahui perolehan keuangan, dengan adanya aplikasi tersebut juga nantinya dapat menghitung zakat yang dapat dikeluarkan dari hasil usahanya. “Program pemberdayaan UMKM ini upaya untuk memuzakkikan mustahik terlebih di masa pandemi Covid-19,” tambahnya.
Salah satunya adalah Fadly Adin Budiarjo, pelaku UMKM penerima bantuan yang bergulat di bidang perlengkapan bayi dan alat tulis kantor (ATK). Fadly membuka usaha di rumahnya yang beralamat di jalan Ahmad Yani, Pegambiran, Kec. Lemahwungkuk Kota Cirebon. namun penjulannya pun bisa melalui cash on delivery tergantung permintaan pembeli.
Ia merasa sangat terbantu karena sampai saat ini produk yang sudah diinput ke aplikasi lebih dari 100 item. Ia dapat mengetahui jenis dan jumlah produk apa saja yang dijualnya.
“Terima kasih kepada Lazismu Kab. Cirebon yang telah memfasilitasi aplikasi kasir sehingga bisa membantu keluar masuk jalurnya penjualan ini dan sangat membantu dalam usaha, semoga ke depannya juga bisa memberdayakan UMKM yang lain,” ujar Fadly.
Program Pemberdayaan UMKM ini merupakan agenda Nasional yang digelar Lazismu bersama dengan Alfamart, Wardah Beauty, dan Anggoro Eko Cahyo. Program ini bertujuan membantu masyarakat yang memiliki UMKM.

