

JAKARTA SELATAN - Dalam rangka Tasyarkuran pada Milad Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka yang ke-63, maka Lazismu Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka kembali memberikan bantuan kepada pegawai Outsourcing.
Acara ini dilaksanakan oleh Lazismu Uhamka dalam kegiatan Peduli Pegawai Outsourcing di lingkungan Uhamka. Acara yang berlangsung secara luring yang bertempat di Aula A.R Fachrudin, Kampus FEB UHAMKA ini dihadiri oleh seluruh pegawai dan juga pimpinan Uhamka melalui media virtual (30/11/20).
Gunawan Suryoputro, Rektor Uhamka mengapresiasi kegiatan ini serta mengucapkan terima kasih kepada Lazismu Uhamka yang telah berperan penting dalam membantu pegawai outsourcing di lingkungan Uhamka. Ia menganggap Lazismu tidak hanya membantu secara materil, namun juga spiritual.
Dalam sambutannya, Gunawan menuturkan bahwa pegawai outsourcing di Uhamka sama banyaknya dengan karyawan di Uhamka itu sendiri. "Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Lazismu Uhamka dalam memberikan bantuan kepada pewagai outsourcing yang jumlahnya cukup banyak ini. Mereka merupakan bagian dari Uhamka, maka sepantasnya kita perlu memikirkan kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut sudah merupakan komitmen utama Uhamka untuk mewujudkan layanan kesejahteraan terhadap segenap keluarga besar Uhamka. Komitmen ini sebagai implementasi nilai dasar Uhamka yaitu kepedulian (compassion), kejujuran (integrity), dan kepercayaan (trust). Guanawan mengajak kepada segenap jajaran Civitas Uhamka untuk dapat menyalurkan sebagian rezekinya melalui Lazismu Uhamka sebagai bentuk kepedulian (compassion).
Sementara itu, dalam pelaporan yang disampaikan oleh Nandi Rahman, Ketua Lazismu Uhamka, kegiatan pemberian ini adalah wujud rasa syukur Uhamka dalam Milad ke-63 tahun. Pihaknya akan terus berkomitmen untuk mengamalkan nilai kepedulian (compassion) kepada sesama.
Dalam kegiatan ini, terdapat 11 mitra Uhamka dan lebih kurang 100 dosen serta karyawan ikut berpartisipasi. Sebanyak 300 paket santunan senilai Rp 135.000.000 diberikan kepada pegawai outsourcing Uhamka. Bantuan yang diberikan bukan hanya berupa materil, namun terdapat juga buku panduan ibadah praktis,” ujarnya.
Kegiatan ini ditutup dengan kesan pesan dari ibu Tuti yang merupakan salah satu pegawai outsourcing Uhamka. “Saya mewakili pegawai yang lain mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rektor dan pihak Lazismu atas bantuan yang diberikan. Semoga berkah dan sukses selalu,” tuturnya. (FHA)

Lazismu Pusat menyelenggarakan Bimbingan Teknis untuk menyongsong kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu 2021. Bimtek ini dilaksanakan dalam rangka pelatihan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja (RAPB) Lazismu.
Bimtek dilaksanakan pada hari Selasa (24/11) & Selasa (1/12) secara daring dan diikuti oleh Lazismu se Indonesia, dari Kantor Wilayah hingga Kantor Layanan. Pada Bimtek yang pertama, peserta diberikan pengarahan untuk membuat RAPB, sedangkan pada Bimtek kedua peserta akan dipandu untuk input RAPB ke sistem Lazismu Nasional.
Menurut Eny Muslichah Wijayanti, bagian Keuangan Badan Pengurus Lazismu Pusat, Bimtek dilaksanakan karena ada beberapa Kantor Layanan yang belum mampuu menyusun RAPB sesuai dengan format yang telah ditentukan.
Ia menyebut bahwa pelatihan RAPB yang dilakukan secara nasional akan lebih maksimal daripada harus melalui struktur Wilayah, Daerah, dan Kantor Layanan. "Bimtek diikuti oleh Lazismu se Indonesia hingga Kantor Layanan. Jadi informasinya bisa lebih cepat sampai. Pesertanya lebih dari 300 orang," jelasnya kepada lazismu.org.
Ia berharap pasca kegiatan Bimtek pertama, KL dan Daerah berkoordinasi dengan Wilayah agar setiap Wilayah bisa mengetahui angka RAPB yang akan diinput pada Bimtek kedua. Input RAPB ini menjadi RAPB Lazismu Nasional dan akan disahkan pada hari Sabtu (5/12) ketika penutupan Rakernas.
RAPB ini menjadi peta bagi pergerakan Lazismu selama satu tahun kedepan. Dalam perjalanannya, RAPB Lazismu Nasional selalu naik setiap tahun. Hanya saja, realisasinya tidak selalu terpenuhi 100%.
"Dari RAPB kan kita jadi tau apa saja yang akan kita kerjakan. Kalau kita tidak punya rancangan untuk tahun depan, kita tidak bisa bergerak dan berkembang. Target dan acuan kita ada di RAPB. Dan setiap tahun harus selalu naik, tidak boleh turun. Disitu nanti bisa dilihat mampukah kita mencapai target itu. Maka RAPB menjadi kunci," imbuh Eny.
Menurutnya, selama pandemi, pemasukan donasi ke Lazismu Pusat tetap stabil, karena mitra Lazismu tetap menyalurkan berbagai donasi. Di beberapa tempat, pemasukan secara offline berkurang, namun banyak yang berpindah ke online. Sehingga penghimpunan secara online menjadi lebih maksimal.
"Antusiasme peserta luar biasa. Pesertanya sampai 300 an. Artinya, mereka memang menyadari bahwa penting untuk memiliki RAPB agar kita punya gambaran jelas tahun depan kita mau kemana. Kita berharap masing-masing kantor mulai menyadari bahwa penyusunan anggaran itu penting," pungkasnya. (Yusuf)

Lazismu akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada hari Jumat & Sabtu (4-5/12) secara daring. Rakernas dengan tema "Digitalisasi Filantropi untuk Penguatan Tata Kelola Lazismu & Pencapaian SDGs" ini berisikan agenda musyawarah untuk menentukan kegiatan dan program selama satu tahun kedepan.
Hilman Latief, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat berharap agar Rakernas ini dapat membuat Lazismu menjadi lebih solid. Selain itu, ia juga berharap agar ada peningkatan dari jumlah penghimpunan, ada kebijakan-kebijakan yang bisa mengakselerasi Lazismu sebagai organisasi pengelola zakat nasional.
"Lazismu ini terlalu gemuk. Saya ingin Lazismu secara kelembagaan lebih ramping dan dinamis secara struktural. Tidak perlu semua AUM punya Kantor Layanan Lazismu. 20 kantor dengan penghimpunan Rp 500 miliar lebih baik daripada 500 kantor dengan penghimpunan Rp 20 miliar," jelasnya kepada lazismu.org.
Menurut Hilman, tema Rakernas tentang digitalisasi filantropi meniscayakan tidak perlunya banyak kantor, namun yang penting adalah menggerakkan kantor-kantor yang sudah ada untuk melakukan penghimpunan secara digital. Digitalisasi filantropi diharapkan bisa memperkuat Lazismu, khususnya dalam penghimpunan secara digital.
Alumni Utrecht University, Belanda ini menyebut bahwa salah satu target Lazismu yang akan diperbaiki di Rakernas nanti adalah penguatan SDM. Dengan penguatan SDM, Lazismu dapat memperbaiki tata kelola organisasi. Lazismu akan terus memperkuat SDM sampai tahun 2022, baik amil dasar, amil ahli, dan lain-lain.
Ia menyebut bahwa tata kelola harus terus ditingkatkan. Mulai dari kemampuan manajerial, kemampuan perencanaan, kemampuan manajemen program, kemampuan menyusun agenda strategis, kemampuan mengelola tim, dan lain-lain.
"Kedepan kita menginginkan amil kita lebih bergairah, skillfull, punya visi, punya kemampuan manajerial yang baik. Ketika itu tercapai, kita baru bicara soal keberhasilan lembaga," imbuhnya.
Amil-amil Lazismu harus semakin sadar dengan angka, fakta, dan data. Kesadaran angka adalah kesadaran penting untuk memutuskan sesuatu dengan tepat. Dengan digital fundraising yang dipadukan dengan literasi angka, gerakan dan pencapaian Lazismu dapat semakin terukur dan terarah. Ada data yang bisa dibaca oleh masyarakat dengaan jelas.
Mengawali helatan rakernas lazismu tahun ini, diadakan beberapa rangkaian acara secara daring. Acara sudah dimulai sejak tanggal 24 Desember 2020 dengan Bimtek Penyusunan RAB 2021 yang kemudian dilanjutkan pada 1 Desember 2020 dengan Bimtek Input SIM RAPB 2021. Acara ini di ikuti amil-amil di bidang keuangan yang berasal dari Lazismu wilayah dan daerah se-Indonesia.
Kemudian, sebelum Rakernas Lazismu, diadakan pra Raker pada hari Rabu, 2 Desember 2020 yang akan dibuka oleh Bapak Drs. H. Marpuji Ali, M.Si selaku Bendahara PP Muhammadiyah. Dalam pra Raker ini akan menghadirkan keynote speaker bapak Drs. Hajriyanto Y Tohari. MA yang juga duta besar LBBP RI untuk Lebanon yang akan membahas tentang internasionalisasi Lazismu.
Diharapkan dengan rangkaian pra Raker dan Rakernas Lazismu 2021 ini akan menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi di tahun 2021. (Yusuf)

GUNUNG KIDUL – Kelurahan Pengkok adalah wilayah di Kabupaten Gunung Kidul yang setiap tahun mengalami kekeringan saat musim kemarau. Sejak gempa Jogja tahun 2006, banyak sumber air milik warga yang hilang dan tidak bisa dimanfaatkan kembali. Walaupun tanahnya subur namun kebutuhan air bersih untuk sehari-hari ketika musim kemarau tidak mencukupi sehingga masyarakat harus membeli air.
Kondisi tersebut memantik perhatian dari Lazismu Kota Solo untuk melakukan pentasarufan program produktif berupa Sumur Wakaf Muhammadiyah. Lazismu Solo kemudian bekerja sama dengan MDMC Gunung Kidul, Lazismu Gunung Kidul, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pengkok, dan Pemerintahan Desa Pengkok.
Bantuan yang diberikan berupa pengeboran sumur sedalam 96 meter di tanah wakaf milik warga. Serah terima Sumur Wakaf Muhammadiyah dari berbagai pihak ke penerima manfaat dilaksanakan pada hari Ahad (29/11) di lokasi sumur dibangun. Sumur mulai dibangun sejak hari Sabtu (10/10).
Cahyo, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pengkok menjelaskan bahwa sumur wakaf Muhammadiyah ini sangat dinanti oleh warganya. Sebab setiap musik kemarau masyarakat hanya membeli air dari tangki.
"Setiap beli 5000 liter itu hanya untuk dua minggu. Banyak warga yang kesulitan membeli air sehingga harus menjual hewan ternak dan menunggu bantuan dari pemerintah,” jelasnya.
Ia berharap hadirnya sumur wakaf bantuan dari Muhammadiyah bisa membantu warga dan memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi kekeringan. Sumur ini kedepan akan dikelola oleh PRM Pengkok agar bisa memberikan kebermanfaatan yang luas untuk masyarakat. Penerima manfaat program ini mencapai 125 KK, satu masjid, dan 3 lahan pertanian.
KH. Najmuddin Zuhdi, Ketua Dewan Syariah Lazismu Solo berharap agar masyarakat bisa mengelola dengan baik, sebab donatur sangat berharap bahwa air yang mengalir dan kemudian dimanfaatkan oleh warga bisa menjadi pahala yang mengalir layaknya air yang keluar dari sumbernya.
"Atas nama Muhammadiyah Surakarta, khususnya para donatur Lazismu kami bersyukur dan terharu bisa memberikan kebahagiaan untuk warga Pengkok,” jelasnya.
Ia berharap semoga hal ini menjadi amal kebaikan para donatur dan mengalirkan manfaat tak terputus bagi para warga.

BANYUMAS - Lazismu Banyumas menyerahkan bantuan ketahanan pangan kepada warga terdampak Covid-19 di Desa Kutasari, Kecamatan Baturaden, Banyumas. Bantuan ini langsung diberikan oleh manajer Lazismu Banyumas, Sabar Waluyo di Posko Satuan Tugas (Satgas) Covid 19 Desa Kutasari pada Senin (1/12).
Sebelumnya, sebagaimana dilansir dari lazismubanyumas.org, sebanyak 16 warga desa kutasari menjalani tes SWAB dan hasilnya mereka positif terkena Covid-19. 16 warga ini kemudian dibawa ke tempat karantina pasien di Baturaden.
Menurut Tansah Pinayungan, Tim Media Lazismu Banyumas, sebagai tindakan pencegahan penularan, Satgas Covid-19 kutasari melakukan upaya perintah karantina mandiri kepada keluarga yang sebelumnya sudah melakukan kontak langsung dengan warga yang terkonfirmasi positif covid-19.
Hasilnya, 16 Kepala keluarga (KK) harus melakukan karantina mandiri dirumah masing–masing. Lebih dari 60 jiwa yang terpaksa tidak boleh keluar rumah sebagai upaya untuk mengurangi resiko penularan lebih meluas.
Tansah menyebut bahwa 16 KK tersebut dikarantina sejak Jumat (27/11) hingga Jumat (11/12). "Subsidi makan dari pemerintah kurang maksimal sehingga Lazismu tetap harus membantu," jelasnya melalui pesan tertulis.
Siti Malihah, Koordinator Satgas Covid-19 Kutasari mengatakan warga yang dikarantina tidak boleh keluar sama sekali dari rumah. "Nanti kalau mereka keluar rumah, maka virusnya akan menyebar kemana-mana. Masyarakat yang terkena justru lebih banyak lagi," jelasnya.
Melihat hal tersebut, Lazismu Banyumas memberikan bantuan ketahanan pangan kepada 16 KK yang melakukan karantina mandiri dirumahnya. Bantuan ini berisi Rendangmu. Rendangmu merupakan makanan produk hasil daging qurban yang dikelola oleh Lazismu Banyumas dan bahan makanan pokok seperti beras, minyak, telur dan lain–lain.
Ucapan terimakasih juga diberikan oleh Siti Malihah kepada Lazismu Banyumas atas bantuan yang diberikan. “Saya sangat amat ucapkan terimakasih kepada Lazismu yang telah memberikan bantuan moril dan bahan makanan pokok,” ucapnya kepada tim media Lazimu.
Manajer Lazismu Banyumas juga memberikan doa kepada pasien positif dan warga yang terdampak agar lebih tabah, diberikan kesehatan, dan pandemi segera berakhir.

Dasar normatif yuridis Dewan Syariah Lazismu adalah Alquran dan Sunnah Shahihah, perundangan yang berlaku, keputusan Muktamar dan PP Muhammadiyah, putusan dan fatwa tarjih serta pengembangannya, serta ilmu pengetahuan.
Dewan Syariah Lazismu memiliki visi terwujudnya Lazismu yang berkemajuan, mendorong, membuat menghantarkan mustahik menjadi muzaki sehingga tidak ada kemiskinan, di mulai di komunitas Muhammadiyah, komunitas muslim dan bangsa, tidak ada kebodohan dan kemiskinan.
Hal ini disampaikan oleh Ustaz Hamim Ilyas, Ketua Dewan Syariah Lazismu Pusat dalam webinar Pra Rakernas 2021 pada Kamis (3/12). Ia menyebut bahwa misi Dewan Syariah Lazismu adalah mendorong pelaksanaan dan pengelolaan ZIS yang berkemajuan. Agama dalam hal ini diposisikan untuk mendorong kemajuan.
Dewan Syariah juga memiliki misi mengarahkan pelaksanaan dan pengelolaan ZIS, menolak yang tidak berkemajuan dan menjaga yang berkemajuan.
Menurutnya, harta yang wajib dizakati adalah harta hasil perdagangan, perusahaan, peternakan, profesi, investasi, asuransai, dana pensiun, persewaan, hasil sumberdaya alam termasuk perikanan dan harta karun, tabungan emas & perak, tanah, dan benda-benda lain seperti barang antik.
"Harta yang utamanya dizakati yaitu harta diatas kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Misalnya kita butuh 1 mobil. Kalau kita punya 2 mobil, maka mobil yang kedua wajib dizakati. Karena mobil kedua itu sudah di atas kekayaan. Jika ukuran pakaian yang ma'ruf itu 30 baju, maka jika kita punya lebih, baju ke 31, 32, dan seterusnya wajib dikenai zakat. Ini sangat progresif," jelasnya.
Ia menyebut bahwa mustahik tidak hanya individu, namun juga lembaga. Sehingga gharim bisa berupa mustahik lembaga. Ia mencontohkan jika ada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang memiliki hutang, maka AUM tersebut termasuk gharim dan berhak menerima zakat.
Dalam hal zakat fitrah, menurutnya harta yang dibayarkan zakat dan kadarnya beras dan lain-lain beratnya adalah 2,5 kg. Bisa juga harga makanan pokok senilai 2,5 kg.
"Pihak penerimanya fakir dan miskin. Waktu penghimpunan selama Ramadhan, dan waktu pembagian sepanjang tahun. Ini akan dibawa ke Munas Tarjih untuk dikuatkan. Malah pembagian bisa sepanjang hidup. Zakat fitrah bisa untuk modal kerja usaha, beasiswa, pengobatan, dan tunjangan," imbuhnya. (Yusuf)

