

Pada kesempatan tersebut, Rakerda dihadir oleh beberapa pihak seperti Lazismu Wilayah Jawa tengah, PDM Banyumas, Badan Pengurus dan Staff Eksekutif Lazismu Banyumas, serta perwakilan dari Kantor Layanan (KL) sejumlah 90 orang dari seluruh KL yang ada di lingkup Banyumas.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Banyumas Sujiman menyebut bahwa Rakerda tersebut bertujuan untuk melihat dan mengevaluasi capaian sepanjang tahun 2021. Menurut keterangan Sujiman, pada bulan Agustus lalu, Lazismu Banyumas telah mencapai target penghimpunan dana sebanyak Rp. 12,3 M dari targer 12,8 M. Sementara itu, pada tahun 2022, Lazismu Banyumas menargetkan capaian penghimpunan 15,3 miliar rupiah.
“Selain itu, Rakerda ini dilaksanakan pada bulan september juga dimaksudkan sebagai antisipasi di akhir November atau di awal bulan Desember akan dilaksanakan Musywil (Musyawarah Wilayah) Lazismu Jawa Tengah. Kemudian dilanjutkan Rakernas (Rapat Kerja Nasional) agar terjadinya kesinambungan antar pimpinan daerah, wilayah, dan pusat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Lazismu Banyumas, Sabar Waluyo menyampaikan bahwa Rakerda penting untuk dilaksanakan agar tercapai langkah kerja KL se Kabupaten Banyumas.
Menurut Sabar, kondisi pandemi bukan menjadi sebuah penghalang untuk terus meningkatkan jumlah penghimpunan dana ZIS. Hal ini juga ditunjukan oleh Lazismu Banyumas yang terus meningkatkan jumlah dana yang dihimpun.
Kantor Layanan, imbuhnya, menjadi sebuah kekuatan yang sangat penting bagi Lazismu Banyumas yang mentargetkan penghimpunan sebanyak Rp. 1,1 M dalam satu bulan.
“Masa pandemi ini mau dirasa nggak dirasa, tetap akan terasa. Tinggal bagaimana kita merubah tata cara atau pola penghimpunan kita di masyarakat. Cara penghimpunan konvensional tetap kita laksanakan. Namun kita juga harus mengikuti apa yang booming di kalangan anak muda, orang tua, dan lapisan masyarakat lainnya,” imbuhnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas Ibnu Hasan menyampaikan bahwasannya kegiatan Lazismu baik penghimpunan ataupun penyaluran program merupakan wujud dari semangat dakwah Muhammadiyah dalam membuktikan nasionalisme dengan terus memberi untuk negeri. Ia menuturkan bahwa watak dakwah Muhammadiyah terus memberi dan tidak pernah meminta.
“Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan keindonesiaan. Tapi nasionalisme itu tidak hanya cukup dengan formalitas saja. Perlu dibuktikan dengan terus mengalirnya program-program kemasyarakatan yang dilakukan melalui dana ZIS yang dihimpun melalui Lazismu ini,” ujarnya.
Dalam rangkaian kegiatan Rakerda tersebut, Lazismu Banyumas juga menggelar pemberian award bagi Kantor Layanan berprestasi. Kategori award tersebut antara lain KL dengan penghimpunan terbanyak, penghimpunan rendangmu terbanyak, pendatang baru terbaik, administrasi atau laporan terbaik, program terinovatif, dan lain-lain.
(Yusuf)

Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Hilman Latief dalam sambutannya berharap ambulans yang diserahkan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas di tengah masa pandemi covid-19.
Di sisi lain, ia juga berharap relawan penerima ambulans bisa memperkuat tim dan profesionalitas sumber daya manusia di dalamnya, pengelolaan, dan mitra lembaga kesehatan yang bekerjasama dalam pengelolaan ambulans ini.
“Alhamdulillah pengalaman-pengalaman dari teman-teman yang sudah pernah menerima ambulans bantuan dari BPKH ini mereka dapat bekerja lebih giat, lebih efektif,” ungkap Hilman pada (9/9) di acara Serah Terima Ambulans BPKH Sumbar yang digelar secara blended.
Selain itu, Hilman juga berharap akan ada kerjasama lanjutan yang dibangun antara Lazismu dengan beberapa stakeholder yang ada di Sumatra Barat. Kerjasama lanjutan diharapkan bukan hanya terkait dengan mobil ambulans, tapi juga terkait dengan bidang pembangunan manusia yang lain.
“Termasuk juga peningkatan sumber daya manusia di tempatnya masing-masing, khususnya di Lima Puluh Kota,” imbuhnya.
Sebelumnya, pada Agustus 2021 anggota Badan Pelaksana BPKH, Rahmat Hidayat menyampaikan bahwa bantuan mobil ambulans tersebut semakin dibutuhkan di tengah suasana pandemi. Hal ini, imbuhnya, adalah bagian dari ikhtiar untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ia menambahkan, BPKH juga mengelola Dana Abadi Umat (DAU) yang jumlahnya relatif besar, yaitu 3,6 triliun rupiah. Dana tersebut dikembangkan dan dioptimalisasi ke dalam instrumen-instrumen yang menguntungkan sekaligus aman.
“Hasil dan manfaatnya dikembalikan kepada umat dalam bentuk program-program kemaslahatan. Ada 6 klaster program kemanfaatan, yaitu kesehatan, pemberdayaan ekonomi umat, sosial keagamaan, pendidikan dan dakwah, pelayanan ibadah haji, dan sarana prasarana ibadah,” ujarnya.
(Yusuf)

Mbah Tuginem adalah petani padi berusia 86 tahun asal Diro Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Yogyakarta. Uang yang ia gunakan untuk membeli mobil APV itu adalah uang tabungannya dari memanen padi selama bertahun-tahun.
“Mengumpulkan sedikit-sedikit, uang tabungan saya. Karena saya tidak punya tanggungan apa-apa. Niatnya mau saya wakafkan. Kalau mobil ambulans kan banyak yang membutuhkan. Daripada untuk membuat kandang ayam mending diwakafkan,” ujar Mbah Tuginem.
Bendahara Lazismu Sewon Selatan Fauzan menuturkan bahwa Mbah Tuginem yang merupakan buliknya itu tergerak berderma setelah melihat langsung aktivitas Lazismu Sewon.
“Simbah ini tiap hari siang duduk-duduk di kantor Lazismu, karena sudah tidak bertani dan berdagang. Terus saya kan melayani mobil ambulans dan kita hanya punya 1 ambulans Lazismu dan kita kewalahan,” ucapnya.
Karena Mbah Tuginem terus-menerus melihat aktivitas Lazismu, maka ia ingin bersedekah. Ia diarahkan oleh Fauzan agar bersedekah dengan membeli mobil ambulans. Lalu Mbah Tuginem membeli satu unit mobil ambulans. Sifat Tuginem tersebut, kata Fauzan, mengikuti jejak ayah dan kerabatnya yang juga anggota Persyarikatan Muhammadiyah.
Setelah adanya wakaf ambulans ini, Lazismu Sewon Selatan menurut Fauzan sangat terbantu. Berkat jasa buliknya itu, saat ini pihaknya memiliki dua unit mobil ambulans. “Saat ini ambulans ada dua. Itu untuk penanganan COVID-19 dan jenazah,” katanya.
“Makanya kami terus terang kemarin agak kewalahan. Sehingga tentu dengan adanya penambahan ambulans ini kita harapkan pelayanan kami kepada masyarakat ini akan lebih maksimal karena memang kita luar biasa kebutuhannya untuk melayani masyarakat,” pungkas Fauzan.
(Yusuf)

Penyerahan bantuan armada ini berlangsung pada kegiatan Apel Siaga dan Bimtek Kedaruratan dan Kebencanaan yang digelar oleh Lazismu Wilayah Jawa Timur di Lapangan dan Gedung Fikes, Kampus III Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada Sabtu (11/09).
Serah terima dilakukan oleh Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur, drh. Zainul Muslimin kepada Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Dr. Hidayatullah M.Si.
Hidayatullah yang juga merupakan Rektor Umsida menyampaikan bahwa apa yang dilaksanakan persyarikatan ini harapannya bisa diikuti oleh elemen-elemen masyarakat yang lain. Pihaknya menyadari bahwa bencana di Indonesia ini tidak hanya berada di satu, dua titik. Namun, terkadang bersamaan di berbagai tempat.
"Kita bersinergi dengan kekuatan yang ada di daerah-daerah. Tentu jika ada sinergi dari elemen elemen masyarakat dalam upaya untuk percepatan pemberian pertolongan itu akan menjadi bagus dan ketenangan bagi masyarakat," harapnya.
Sementara itu drh. Zainul Muslimin selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur menyampaikan bahwa dana kebencanaan yang dihimpun oleh Lazismu Wilayah Jawa Timur harus dibagikan secara proporsional.
"Kita bagi secara proporsional. Jadi untuk Mamuju yang paling besar, kemudian Kalsel, dan kemudian baru seluruh Jawa Timur," tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa selain Kabupaten Mamuju yang terdampak gempa beberapa waktu lalu, Kalimantan Selatan juga mendapatkan bantuan serupa. "Kita mengirim ke Mamuju dua perahu bermesin dan ambulans, Kalsel juga begitu," jelasnya.
Senada dengannya, Sekretaris Lazismu Wilayah Jawa Timur, Aditio Yudono menyampaikan bahwa serah terima ambulans kepada pihak Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan akan dilakukan beberapa waktu ke depan, setelah menyelesaikan proses administrasi dan kelengkapan penunjang ambulans. "Mungkin seminggu lagi baru jadi perlengkapannya," ungkapnya.
Rasa bahagia dirasakan oleh warga Muhammadiyah Kalimantan Selatan, terutama Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan. Manajer Regional Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan, H. Abdullah Sani menyampaikan bahwa pihaknya merasa sangat bersyukur atas bantuan yang terus mengalir dari saudara-saudara kita di Muhammadiyah Jawa Timur.
"Saya sendiri sampai merinding mendengar kabar ini. Sangat bersyukur. Entah bagaimana kita bisa membalas kebaikan teman-teman Lazismu di Jawa Timur," ungkapnya.
Terkait operasional ambulans tersebut, Sani pun menjelaskan bahwa pihaknya akan mempersiapkan personil dan anggaran khusus.
"Ambulans ini merupakan amanah yang harus dijaga. Kami akan menyiapkan anggaran khusus dan personil yang harus mengikuti pelatihan mengenai pengelolaan ambulans ini," jelasnya. "Ada banyak Lazismu tingkat wilayah yang dapat menjadi tempat untuk belajar pengelolaan ambulans, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta. Mereka sudah sangat berpengalaman dalam tata kelola ambulans dan memiliki banyak armada. Kami harus belajar ke sana," imbuhnya.
Ambulans dari Lazismu Wilayah Jawa Timur ini akan menjadi armada penunjang Pilar Kesehatan Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan seperti yang diamanahkan melalui Rencana Strategis (Renstra) 2021-2025 berupa Akselerasi Pencapaian Tujuan Enam Pilar Lazismu yang diamanahkan oleh Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dalam target yang dibebankan, Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan harus menjalankan program Indonesia Mobile Clinics, dengan ketersediaan ambulans sebagai syarat mutlak. Oleh karena itu, bantuan ambulans dari Muhammadiyah Jawa Timur ini sangat mendukung pencapaian tujuan dari Renstra tersebut.
(MDN/Yusuf)

Ketua panitia Aditio Yudhono dalam sambutannya memandang bahwa adanya apel siaga dan bimtek kedaruratan dan kebencanaan bagi kru ambulans Lazismu sangatlah urgen.
“Apel dan bimtek bagi ambulan Lazismu sangatlah urgen karena pada bulan-bulan terakhir setiap tahun sering terjadi bencana. Sehingga kesiapsiagaan kru ambulan sangatlah menentukan. Pada saat penanganan pertama bencana, profesionalitas dari kru ambulans inilah yang nantinya bisa memperingan masalah kebencanaan atau kedaruratan karena mereka ada di garda depan,” ujar Aditio.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Lazismu Jawa Timur drh Zainul Muslimin juga menyampaikan bahwa musim penghujan sebentar lagi datang dan seringkali menghadirkan bencana yang tak terduga.
“Hampir semua kabupaten dan kota di Jatim mempunyai potensi bencana masing-masing ketika musim penghujan tiba. Contohnya Kabupaten Lamongan dan Gresik yang langganan banjir,” ujarnya.
Ia berharap setelah apel siaga, seluruh kru dan personel ambulans bisa bertindak cepat, akurat, tepat, dan penuh semangat. Di sisi lain, Lazismu juga menyiapkan 30.000 Kaleng KornetMu untuk mendukung penanganan kedaulatan dan kebencanaan di Jawa Timur.
“Seluruh Lazismu daerah se-Jatim dibekali logistik pangan berupa makanan kaleng siap santap KornetMu non kurban. Serta peralatan-peralatan yang kita miliki dipersiapkan sebaik-baiknya agar cepat dan siap pakai ketika dibutuhkan,” paparnya.
Sementara itu bimtek pengelola ambulans Lazismu dilaksanakan di lantai 4 gedung kampus 3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Materi bimtek yang disampaikan kepada para paserta meliputi Peran Ambulans dalam Situasi Kebencanaan, Penanggulangan Kondisi Gawat Darurat dan Kebencanaan Terpadu, Praktik Evakuasi dan Memindahkan Korban Bencana serta Kelalulintasan bagi Driver dan Kru Ambulans.
“Oleh karena itu bagi tenaga operasional layanan ambulans ini perlu ditingkatkan semangat dan kapasitasnya. Keterampilan atau skill, pengetahuan dan wawasan kedaruratan juga harus terus diasah. Salah satunya dengan apel siaga dan bimbingan teknis (bimtek) ambulans Lazismu se-Jatim guna kesiapsiagaan dalam menghadapi terjadinya bencana,” paparnya.
Lazismu Jatim juga memberikan satu mobil ambulans untuk pimpinan wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan yang rencananya akan digunakan untuk mobilitas kedaruratan di sana.
(Tiko/Yusuf)

Melalui gerakan One Muhammadiyah One Response (OMOR), Poskor tersebut didirikan sebagai sarana masyarakat yang ingin berdonasi dan menyalurkan bantuan bagi korban banjir di Katingan, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Murung Raya, dan beberapa daerah lain. Galang dana tersebut dikoordinasikan oleh Lazismu Pulang Pisau.
Menurut laporan dari tim Lazismu-MDMC Kalimantan Tengah yang ada di lokasi banjir, saat ini kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan oleh warga terdampak banjir adalah sembako, minuman, makanan siap saji, obat-obatan, pakaian dan selimut, masker, serta hygiene kit.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pulang Pisau melalui Sekretaris PDM Rudi Purwadi S.Sos mengatakan bahwa bencana ini menjadi urusan bersama. Baik pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Menurutnya, gerakan One Muhammadiyah One Response merupakan cara strategis untuk koordinasi lintas ortom dalam memberikan bantuan.
"Pengambilan keputusan yang cepat dalam kondisi darurat akan banyak membantu masyarakat yang terdampak bencana. Kami harap poskor dapat mengelola dan mendistribusikan bantuan secara tepat sasaran dan terdokumentasikan dengan baik," ujar Rudi.
Rudi menambahkan, dengan adanya Poskor Muhammadiyah Pulang Pisau, hal tersebut dapat menjembatani relawan-relawan lainnya agar terkoordinasi dalam pendistribusian dari Pulang Pisau ke daerah tujuan dengan efisien.
"Terima kasih kepada masyarakat ataupun lembaga yang telah berdonasi melalu Muhammadiyah. Semoga Allah meridhoi niat baik kita, dan tetap semangat buat para relawan, semoga bencana ini segera berakhir," ujarnya.
Penggalangan donasi melibatkan seluruh ortom persyarikatan seperti Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Tapak Suci, MDMC, KOKAM, dan beberapa relawan Muhammadiyah yang dilakukan dengan turun ke jalan dan menjemput donasi
Poskor Muhammadiyah melayani warga masyarakat yang ingin menitipkan donasinya dalam bentuk tunai maupun barang seperti mie instan, selimut, pampers, makanan bayi dan makanan lainnya. Hasil donasi.akan disalurkan melalui Lazismu Pulang Pisau untuk disampaikan ke Lazismu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah.
Bagi Masyarakat yang ingin berdonasi dapat melalui Rekening Bank BNI 0715772512 atas nama Lazismu Pulang Pisau. Bisa juga melalui aplikasi pembayaran digital dengan memindai barcode QRIS Lazismu Pulang Pisau, atau datang langsung ke Poskor Peduli Bencana di halaman Masjid KH Ahmad Dahlan, Jl. Lintas kalimantan, Simpang Bundaran Belah, Kahayan Hilir, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
(Bonni/Yusuf)

