Bagi Kebahagiaan, KL Lazismu Mantrijeron Gelar Kajian dan Buka Bersama

Ditulis oleh berita
Ditulis pada 10:25, 28/04/2021
Cover Bagi Kebahagiaan, KL Lazismu Mantrijeron Gelar Kajian dan Buka Bersama
KULONPROGO - Ramadhan tahun ini di desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Mereka kini merasakan kebahagian dan kehangatan Ramadhan dengan adanya Kajian dan berbuka puasa bersama serta berbagi sembako untuk dhuafa yang diadakan oleh Kantor Layanan Lazismu Mantrijeron, Minggu (18/4).

Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama KL Lazismu Mantrijeron dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiah Mantrijeron serta Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat FEB UAD dan Pemuda Muhammadiyah Mantrijeron di lima masjid berbeda. 

Panitia menyediakan lebih dari 800 paket berbuka puasa dan 125 paket sembako untuk dhuafa. Suhaibun, ketua acara mengatakan bahwa masyarakat desa juga berhak merasakan suasana kebersamaan dan kebahagian berbuka puasa sebagaimana yang sering diadakan di masjid-masjid kota. Selain itu, peserta juga mendapatkan ilmu dari kajian berbuka puasa untuk menguatkan keimanan dan ukhuwah mereka.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur dapat menyelenggarakan berbuka puasa bersama di desa Sidoharjo yang sangat dinantikan masyarakat disana. Suasana kebahagian sangat terasa disana karena memang mereka belum mampu menyelenggarakan acara seperti demikian sebelumnya. Acara ini bertujuan untuk menguatkan tali silaturhami dan aqidah Islamiyah masyarakat di desa. Kami sangat berterimakasih kepada donatur yang sudah berdonasi sehingga acara ini dapat terselenggara dengan baik,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sutardjo, tokoh masyarakat di desa Sidoharjo. Kehadiran keluarga besar Muhammadiyah Yogyakarta, khususnya Mantrijeron sangatlah membantu masyarakatnya untuk tetap bersemangat dalam menjalankan ibadah puasa dan meneguhkan silaturahmi antar sesama. 

“Kami sangat berterimakasih kepada kelurga besar Muhammadiyah Mantrijeron, terkhusus Lazismu Mantrijeron serta adik-adik IMM yang begitu peduli dengan kondisi keagamaan masyarakat kami. Kami sangatlah senang karena bisa diadakan acara seperti ini di desa kami ini sebagaimana di masjid-masjid di kota. Dari dulu kami juga ingin menyelenggarakan acara seperti ini tetapi terkendala dana dan SDM yang mengatur acara,” ujarnya.