

Jayapura – LAZISMU. Penanganan
pengungsi Wamena di Jayapura terus berlanjut. Setelah melakukan pendampingan secara
psikologis dan memberikan bantuan mainan anak-anak di lokasi pengungsian, kali
ini MDMC Papua berhasil membantu kepulangan pengungsi Wamena ke daerah asal.
Tragedi
kemanusiaan yang berawal dari konflik komunal yang melanda distrik Wamena
Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua, 23 September lalu berdampak pada ribuan
warga eksodus dan mengungsi di berbagai tempat di Kabupaten Jayapura. Sebagian
besar pengungsi telah kembali ke daerah asal di luar Provinsi Papua.
Ada
beberapa warga yang belum pulang ke daerah asal karena keterbatasan dana untuk
pembelian tiket dan uang saku selama perjalanan. MDMC Papua tidak tinggal diam.
Relawan segera membangun komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak
seperti perkumpulan paguyuban atau kerukunan warga dari luar Provinsi Papua.
Bahkan
komunikasi juga dilakukan dengan Pemerintah Daerah setempat. Hasilnya tidak
kurang dari seratus pengungsi yang mendapatkan dukungan MDMC Papua dan bisa
pulang ke daerah asalnya.
Seperti
penuturan Ja'ati Riyansyah selaku Sekretaris MDMC Papua yang juga anggota
Pimpinan Aisyiyah, sejak awal kami telah membangun komunikasi dan koordinasi
dengan banyak kalangan. Kami lakukan dengan Pemerintah daerah dan masyarakat di
Parepare Sulawesi Selatan yang ada di Jayapura kemudian mempercayakan dana
kepulangan warganya yang menjadi pengungsi kepada MDMC Papua.
“Kami membantu mempercepat proses pembeĺian
tiket kapal laut dan menyerahkan uang saku selama perjalanan,” katanya. Ja'ati menyebutkan,
selain warga Parepare, juga ada warga dari Selayar dan daerah lain di Sulawesi
Selatan.
"MDMC
Papua turut melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pengurus Komunitas Keluarga
Sulawesi Selatan (KKSS) yang ada di Jayapura untuk memudahkan keseluruhan
proses hingga pengungsi bisa kembali ke kampung halaman,” jelasnya.
Para
pengungsi yang dipulangkan, saat ini telah berlayar pada 11 Oktober kemarin, menggunakan
kapal laut menuju Makassar untuk kemudian melanjutkan perjalanan sesuai tujuan
daerah masing masing.
Apa
yang dilakukan MDMC Papua merupakan bagian dari kiprah Muhammadiyah membantu
penanganan pengungsi Wamena selain kegiatan lain seperti bantuan permainan anak
dan televisi di tempat pengungsian serta kegiatan pendampingan sosial. Bantuan
juga diberikan dalam bentuk suplemen makanan tambahan dengan buah-buahan agar
asupan gizi pengungsi terjaga dengan baik.
Achma
Junaidi salah seorang pimpinan wilayah Muhammadiyah Papua yang ikut mendampingi
kerja-kerja kemanusiaan menyebutkan, Pimpinan Muhammadiyah Wilayah (PWM) Papua
sangat mendukung aksi MDMC Papua. "Bagi pimpinan Muhammadiyah apa yang
sudah dilakukan oleh relawan Muhammadiyah dibawah komando MDMC Papua ini sudah
melebihi dari ekspektasi atau harapan kami. Kami sungguh salut dan berterima
kasih, saya yakin masyarakat akan
semakin percaya dengan keberadaan MDMC,” tuturnya. (nu/na)

