FILANTROPI CAMP LAZISMU AJAK ANAK MUDA PATI UNTUK PEDULI

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 11:00, 02/11/2023
Cover FILANTROPI CAMP LAZISMU AJAK ANAK MUDA PATI UNTUK PEDULI

KABUPATEN PATI -- Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Lazismu bersama Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Pati menggelar Filantropi Camp. Kegiatan yang berisi kemah bersama ini berlangsung pada Sabtu hingga Ahad (28-29/10) di lokasi wisata Pesona Poncodan, Waduk Seloromo Gembong, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. 57 orang peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa turut mengikuti kegiatan ini.

Manajer Lazismu Kabupaten Pati, Luthfi Wildani mengatakan, terdapat agenda penggalangan untuk Palestina pada akhir rangkaian Filantropi Camp ini. "Kami ingin menumbuhkan jiwa filantropis kaum muda, khususnya generasi Z," ujarnya.

Penggalangan dana tersebut, lanjut Luthfi, adalah bentuk aksi nyata yang dilakukan. Melalui kegiatan amal seperti ini, para relawan muda perlu dibentuk mentalnya melalui latihan. Ini merupakan aksi nyata dari kegiatan kami. Tidak hanya teori, melainkan langsung praktik di lapangan menggalang dana untuk Palestina," ujarnya.

Selain penggalangan dana, serangkaian kegiatan dilaksanakan seperti pembukaan bersama Kepala Desa Pohgading, nonton bareng film 'Sang Pencerah', bedah film Sang Pencerah, diskusi, dan outbond di area waduk dan Pasar Gembong. Saat penggalangan dana yang dilakukan pada Ahad (29/10), puluhan relawan muda Lazismu Kabupaten Pati berkeliling membawa kotak infak ke los dan lapak-lapak di Pasar Gembong.

"Tidak ada target nominal, yang penting anak-anak berani melakukan penggalangan dana. Nanti akan kami salurkan lewat Lazismu. "Jadi kami setor ke Lazismu Wilayah, kemudian oleh Wilayah disetor ke Pusat dan Pusat yang akan menyalurkan ke Palestina langsung," imbuh Luthfi.

Luthfi pun bersyukur, para pedagang maupun pembeli di Pasar Gembong banyak yang peduli dan tergerak untuk ikut berdonasi. Aksi ini sejalan dengan tujuan dari Filantropi Camp, yaitu mengajak anak muda untuk merasakan kepedulian terhadap problematika bangsa serta menjadi 'problem solver' untuk generasi emas penerus para Founding Fathers Indonesia, seperti pengangguran, kemiskinan, keterbelakangan, dan banyak hal lainnya.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]