Indonesia Siaga, Lazismu dan MDMC Jabar Respons Cepat Bantu Korban Gempa di Kabupaten Bandung dan Garut
BANDUNG -- Respons Muhammadiyah di Jawa Barat pasaca-gempa yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Garut, telah bergerak cepat. Sejak gempa bermagnitudo 5.0 terjadi pada 18 September 2024, Lazismu dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) berkoordinasi dengan BPBD setempat.
Pos layanan didirikan sebanyak tiga titik, masing masing di RW 16 tepatnya dalam madrasah ibtidaiyah samping SMA Muhammadiyah, di RW 11 dalam PAUD Al-Amin dan di RW 7 berada dalam rumah warga samping SMP Muhammadiyah 3, di Desa Kertasari.
Informasi tersebut berdasarkan keterangan Sekretaris MDMC Jabar Ade Irvan yang juga korlap penanggulangan bencana di lokasi. Laporan sementara yang diterima Lazismu Pusat dari Sani Sonjaya Manager Program Lazismu Jabar pada 25 September 2024, gempa ini telah menimbulkan kerusakan besar yang merusak fasilitas umum dan rumah warga.
Selain itu, sekitar 8970 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Berdasarkan data yang masuk pasca-gempa mengakibatkan satu korban jiwa, dengan lebih dari seratus orang mengalami luka-luka. Ada 103 orang mengalami luka ringan, sementara 35 orang lainnya mengalami luka berat dan harus mendapatkan perawatan intensif. Secara keseluruhan, terdapat lebih dari 45 ribu warga yang terdampak langsung oleh bencana ini.
Wakil Ketua BP Lazismu Jawa Barat, Endang Mahbub mengatakan tim tanggap darurat Muhammadiyah telah dikerahkan ke lapangan untuk memberikan bantuan langsung kepada para korban.
“Kami segera mengaktifkan posko kemanusiaan di beberapa titik terdampak. Langkah ini bertujuan untuk memberikan respons cepat dalam bentuk penyediaan bantuan logistik, hunian darurat, serta layanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak,” ungkapnya.
Dalam keterangan berikutnya, Api Hidayat, Koordinator TDRR MDMC Jawa Barat, menyampaikan sebagai respons tanggap darurat, MDMC dan Lazismu Jawa Barat telah mendirikan beberapa posko bantuan.
“Di posko-posko ini, tim relawan Muhammadiyah yang terdiri dari personel logistik, medis, serta tim pendampingan psikososial terus memberikan pelayanan kepada warga yang membutuhkan,” pungkasnya.
Hingga saat ini, layanan kesehatan telah diberikan kepada 160 jiwa, dan 491 orang sudah mendapatkan hunian sementara berupa tenda darurat. Selain itu, distribusi logistik juga sudah menjangkau lebih dari 400 jiwa di daerah terdampak.
Manajer Program Lazismu Jawa Barat, Sani Sonjaya menegaskan kembali bahwa kebutuhan mendesak seperti hunian darurat menjadi sangat penting mengingat musim hujan mulai datang di wilayah terdampak bencana. Bantuan lain mencakup bahan pangan, selimut, tenda, matras, perlengkapan kebersihan, serta air bersih melalui program kemanusiaan Indonesia Siaga.
“Lazismu berharap ada dukungan lain dari masyarakat dan komunitas yang bisa secara bersama – sama mendukung operasional bantuan ini. Bantuan berupa paket sembako, air bersih, alat kebersihan, serta donasi kemanusiaan sangat diperlukan untuk mempercepat pemulihan kondisi warga,” jelasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Lazismu Jabar]