Pasca-Layanan Kesehatan Diaktivasi Lazismu - MDMC, Program Indonesia Siaga Rencanakan Pembangunan Hunian Darurat
BANDUNG --- Sudah dua pekan Lazismu dan MDMC Jawa Barat melakukan intervensi pasca-gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Garut. Desa Cibereum Kecamatan Kertasari yang menjadi lokasi intervensi dan penyaluran bantuan darurat adalah tempat aktivasi pos pelayanan yang dipilih karena tingkat kerusakannya yang berat.
Berdasarkan informasi dari Manager Program Lazismu Jawa Barat, Sani Sonjaya, upaya pemulihan terus dilakukan. Lazismu dan MDMC berkolaborasi dengan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, Tim Kesehatan Unisa serta Puskesmas mengerahkan tenaga medis di Desa Cibeureum dan sekitarnya.
Sampai berita ini diturunkan, Tim Media Lazismu telah terhubung dengan Sekretaris MDMC Jawa Barat, Ade Irvan Nugraha (2/10/2024), yang mengabarkan bahwa tenaga medis telah memberikan layanan kesehatan kepada warga terdampak selama delapan hari terhitung dari hari pertama pasca-peristiwa gempa.
“Lokasi layanan kesehatan di SMA Muhammadiyah Kertasari, yang melibatkan partisipasi 5 orang tenaga medis dari Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung dan 20 orang perawat dari Unisa Bandung,” jelasnya.
Tim Medis Muhammadiyah melaporkan peningkatan jumlah pasien yang datang dengan berbagai keluhan cukup signifikan. Keluhan gangguan pernapasan (ISPA), hipertensi, hingga masalah otot. Data dari Puskesmas sebagaimana dilaporkan Lazismu Wilayah Jawa Barat, mayoritas pasien yang dilayani berusia 45 tahun ke atas, dengan diagnosa terbanyak hipertensi, nyeri otot dan asam urat.
Rokayah salah seorang warga terampak, diketahui mengalami asam urat. Ia menyatakan sangat bersyukur dengan adanya layanan kesehatan ini. Mendapat manfaat layanan kesehatan yang sama, Asep juga menuturkan jika dirinya alami hipertensi.
“Alhamdulillah, saya bisa dapat pelayanan kesehatan dan diberi obat-obatan yang saya perlukan, terima kasih untuk layanannya,” ujarnya.
Untuk menjamin ketersediaan obat, Sani Sonjaya mengatakan bahwa bantuan terus mengalir dari berbagai pihak. Pada tanggal 20 sampai 21 September 2024, beberapa jenis obat yang dibutuhkan warga telah disumbangkan oleh berbagai organisasi kemanusiaan dan relawan kesehatan.
Obat-obatan ini sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan medis warga yang terdampak bencana. Tim medis juga memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. Obat-obatan yang dibutuhkan diberikan untuk mencegah risiko sakit lebih lanjut. Sumbangan alat kesehatan dan perlengkapan obat medis seperti minyak pereda sakit, antiseptik, dan vitamin juga disalurkan kepada masyarakat.
Lazismu Jawa Barat dan MDMC berharap dengan terus bertambahnya jumlah pasien, tim kesehatan dari RS Muhammadiyah Bandung, Unisa dan Puskesmas setempat berupaya keras untuk memastikan bahwa setiap warga mendapatkan penanganan medis yang memadai.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas kesehatan setempat agar proses pemulihan berjalan lancar. Sani Sonjaya juga mengajak masyarakat yang akan menyalurkan donasinya bisa langsung menghubungi Lazismu Jawa Barat atau berdonasi melalui kanal-kanal donasi yang telah disediakan.
Hunian Darurat
Pada kesempatan berbeda, intervensi yang dilakukan Lazismu dan MDMC sampai dengan akhir September 2024, mulai mengerucut pada persiapan pembangunan hunian darurat. Seperti dilansir laman resmi Muhammadiyah (2/10/2024), Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, ketika mengunjungi lokasi bencana di Desa Cibereum pada 30 September 2024, dia berpesan agar bantuan hunian darurat bagi kelompok prioritas disegerakan.
Karena dengan mereka memiliki hunian darurat untuk tempat bernaung secara tidak langsung dapat mempercepat kondisi psikologis karena terpenuhinya kebutuhan tempat tinggal, jelasnya.
Saat ini asesmen dan pengumpulan data calon penerima bantuan hunian darurat terus dilakukan. MDMC mengajak seluruh masyarakat untuk dapat menyalurkan bantuan hunian darurat melalui Lazismu.
Perihal rencana itu, Tim Media Media Lazismu mengkonfirmasi Sekretaris MDMC Jabar Ade Irvan Nugraha. Ia mengatakan terkait bantuan hunian darurat akan menjadi agenda selanjutnya. “Rencana ini sudah mengerucut, dan sudah disampaikan Ketua MDMC PP Muhammadiyah saat berkunjung ke Poskor Muhammadiyah,” paparnya.
Yang menjadi prioritas, lanjut Ade Irvan, adalah kerusakan hunian yang rumahnya tidak bisa dihuni lagi. Ada 35 unit yang akan dibuat dari 50 unit hunian darurat yang ditargetkan. Ini sebagai tahap awal, karena melihat lahan yang terbatas, maka hunian darurat dapat didirikan di depan, belakang dan samping rumah yang rusak.
Selain itu, prioritas lainnya adalah rencana pembongkaran SMP Muhammadiyah 3 Kertasari yang alami kerusakan cukup berat. Ade Irvan mengatakan bantuan yang dibutuhkan juga untuk saat ini berupa Famliy Kit dan pengadaan air bersih di Kertasari serta toilet yang tidak layak untuk segera diperbaiki.
Di lokasi berbeda, Lazismu dan MDMC juga berencana akan membangun kembali madrasah diniyah Al-Ikhlas yang mengalami kerusakan di Kabupaten Garut.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Lazismu Wilayah Jabar]