PEDULI GURU DI MAROS, LAZISMU SERAHKAN BANTUAN

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 10:02, 10/05/2024
Cover PEDULI GURU DI MAROS, LAZISMU SERAHKAN BANTUAN

KABUPATEN MAROS -- Para guru di Kabupaten Maros mendapatkan perhatian istimewa dari Lazismu melalui bantuan Peduli Guru. Bantuan ini diserahkan dalam rangkaian acara Syawalan yang berlangsung pada Kamis (09/05). Tempatnya adalah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Maros, Jalan Makmur Dg. Sitakka. Acara Syawalan ini dihadiri oleh pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Maros, perwakilan majelis dan lembaga, serta guru-guru Muhammadiyah selaku penerima manfaat.

Ketua Pelaksana kegiatan tersebut, Nurdin, menjelaskan bahwa Lazismu Kabupaten Maros telah aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk melalui pengumpulan zakat, infak, sedekah Jumat, serta program-program lainnya. Ia pun menegaskan bahwa Lazismu telah mengirimkan bantuan tahap awal kepada para penyintas banjir di Kabupaten Luwu. Bantuan yang disalurkan berupa beras serta dua orang personel untuk membantu di lokasi terdampak bencana tersebut.

"Kami berterima kasih atas program Peduli Guru ini yang telah diluncurkan di daerah. Sejak berdirinya Lazismu hingga sekarang, kami berkomitmen untuk membantu Muhammadiyah dan meluaskan program-program kemanusiaan," ujar Nurdin.

Ustadz Amindundding yang merupakan alumnus Mesir dan juga pengurus Lazismu menambahkan, Lazismu juga akan merintis banyak sekolah dan memperbaiki internal organisasi dengan pendataan ulang untuk anggota Muhammadiyah. "Program Peduli Guru ini adalah bentuk keperihatinan kami terhadap kesejahteraan para guru, terutama mereka yang bekerja di daerah terpencil dengan gaji rendah," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan, Mahmuddin, menekankan pentingnya koordinasi dan manajemen organisasi yang kompak di Muhammadiyah Maros. Ia juga memberikan instruksi untuk membantu saudara-saudara yang terdampak banjir dengan cepat.

Dalam acara ini, Ustadz Muhammad Idris selaku pembawa hikmah Syawalan mengingatkan kepada para hadirin tentang pentingnya silaturahim dan memaafkan dalam merayakan Syawalan. "Jangan biarkan perbedaan menjadi pemisah, melainkan harus mempererat kita dalam kekayaan Al-Qur'an dan hadist," ungkapnya.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]