Perkuat SDM Bidang Filantropi Islam, Kolaborasi BAZNAS RI dan UIN Jakarta Perkaya Literasi dan Keilmuan Zakat
TANGERANG SELATAN ---Literasi zakat menjadi hal yang sangat penting di saat khazanah zakat dan lembaga-lembaga pengelolanya tumbuh dengan pesat. Sejiwa dengan kompleksnya persoalan sosial ekonomi yang beririsan dengan keilmuan zakat di masyarakat, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni tentang zakat sebagai ilmu.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendorong upaya itu melalui program beasiswa filantropi Islam yang berkolaborasi dengan program Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penerima manfaat dari program tersebut diharapkan menjadi kader-kader filantropi Islam yang terlatih.
Karena itu, menurut Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., bahwa mendorong peningkatan kapasitas literasi zakat untuk masyarakat Indonesia di masa mendatang dengan mempersiapkan kader-kader terlatih.
Hal itu disampaikan Kiai Noor saat menjadi pembicara pada Studium Generale Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Selasa (22/10/2024). Turut hadir, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ahmad Tholabi, S.Ag., SH., MH., MA., serta Direktur Sekolah Pascasarjana, Prof. Dr. Zulkifli, MA.
“Kita tahu bahwa pemahaman tentang zakat di Indonesia masih sangat minim. Oleh karena itu, perlu literasi, sehingga kita semuanya, saudara-saudara semuanya dipersiapkan untuk menjadi ilmuwan di bidang zakat, infak, sedekah, sekaligus menjadi duta-duta zakat di masa mendatang,” ungkapnya.
Melalui materi bertajuk “Membangun SDM Amil BAZNAS dan LAZ Berkarakter dan Unggul” di hadapan peserta stadium general, Kiai Noor mengatakan, bahwa mahasiswa yang terkosentrasi di bidang literasi zakat akan menambah khazanah keilmuwan tentang zakat.
“Paling tidak, kalau nanti tamat kuliah doktoral, selesai kuliah magister, jurnal-jurnal penelitian yang terkait dengan zakat, infak, dan sedekah akan bertambah, baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa Arab atau bahasa Inggris. Paling tidak, tulisan ilmiah tentang zakat juga akan bertambah, baik itu berbentuk tesis atau disertasi,” jelasnya.
Menurutnya, dengan melimpahnya khazanah tentang literasi zakat, maka masyarakat Indonesia tidak akan kesulitan untuk mencari sumber rujukan bacaan yang memadai, sehingga diharapkan tingkat literasi zakat masyarakat semakin meningkat.
“Dengan demikian akan banyak orang yang bisa membaca dan menikmati karya-karya ini. Itu harapan kami. Tepat sekali, kami fokus pertama kali adalah UIN Jakarta, karena tempat ini adalah gudang para ilmuwan,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Tholabi, S.Ag, SH, MH, MA. mengapresiasi penyelenggaraan Studium Generale ini dan berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan sektor zakat di Indonesia.
"UIN Syarif Hidayatullah berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan sektor zakat di Indonesia. Melalui kegiatan seperti ini, kita berharap dapat menyetak generasi amil zakat yang berkualitas dan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat," ungkapnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Baznas]