

Parepare – LAZISMU.
Satu bulan ibu Nursaidah terbaring di gubuk bekas pos ronda. Bu Nur begitu
warga Lauleng, Kecamatan Soreang memanggilnya, yang setiap harinya sebagai
pembuat batu merah. Dia terpaksa tidak bisa bekerja lagi setelah mengetahui
dirinya sakit ginjal setelah berobat di rumah sakit.
Bu
Nur sebagai tulang punggung keluarga karena suaminya merantau entah ke mana dan
harus membiayai seorang putra bungsunya yang masih duduk di kelas tiga Sekolah
Dasar Negeri (SDN) 82, Parepare.
Dia
menceritakan, sakit ginjal yang dideritanya sudah empat kali cuci darah. “Terpaksa
berhenti bekerja karena penyakitku ini, saya hanya dirawat anak bungsu saya, saiful
namanya setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah,” katanya.
Saiful
yang membantu mencuci, selain itu membersihkan kotoran selepas buang air besar
dan kecil. Bu Nur menambahkan, setelah itu baru berangkat sekolah berjalan kaki
karena tidak punya uang untuk naik kendaraan.
Tinggal
di gubuk ini bukan pilihannya. Dulunya pos ronda warga, karena rumah yang
ukuran 2 x 3 meter sebelumnya sudah rusak parah. Warga merelakan pos ronda untuk
digunakannya sebagai tempat tinggal. Warga menolong agar Bu Nur agar dapat
tinggal dengan nyaman dibandingkan di rumahnya yang sudah rusak para, ungkap
salah seorang tetangga kepada Amil Lazismu Parepare.
.jpeg?access_token=b01039ea-554b-44e5-8783-14470d07fe69)
Saiful
Amir, Sekretaris Lazismu Parepare didampingi Rosmala Dewi, amil Lazismu
mengunjungi rumah Bu Nur pada, Jumat, 13 September 2019, sekitar pukul 10.30 WITA
bersama rombongan Guru SDN 82 tempat Saiful, putra Bu Nur.
Lazismu
menyerahkan sejumlah bantuan berupa bahan makanan dan donasi dari hasil gerakan
program Filantropis Cilik yang ada di sekolah-sekolah Kota Pare-pare.
"Ini
bukti sangat bermanfaatnya program sedekah jumat Lazismu di sekolah lewat
Filantropis Cilik. Meski dihimpun dari uang receh, sangat bermanfaat untuk
orang lain. Lazismu mengucapkan terima kasih kepada para kepala sekolah yang
telah terlibat dalan gerakan berbagi ini, kata Rosmala yang juga Ketua Fundraising
Lazismu Parepare.
Saiful
dengan terharu memohon kepada para dermawan agar menolong orangtuanya. “Mamaku sakit,
saya berharap mama bisa sembuh sehingga saya tetap bisa sekolah, ungkap Saiful yang
dikenal tergolong anak berprestasi di sekolahnya.
Setelah
melihat kondisi itu, Lazismu segera akan menggalang donasi kembali untuk membedah
rumah Bu Nur. Para dermawan bisa berpartisipasi berdonasi untuk mengulurkan
bantuannya.
Sementara
itu, Hj. Erna Rasyid Taufan, Ketua Lazismu Parepare telah mendapat laporan ini,
sangat mendukung rencana bedah rumah
ini. "Kami terharu mendengar informasi ini, saya dukung rencana bedah
rumah tersebut, dan mengajak para donatur meringankan masalah Bu Nur. “Tidak
ada yang berat kalau kita bersama-sama untuk berbagi kepada yang membutuhkan, kata
Erna. (sf)

