BANDENG PRESTO ICHA NAIK KELAS BERKAT LAZISMU DAN BANK MEGA SYARIAH

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 16:24, 16/05/2024
Cover BANDENG PRESTO ICHA NAIK KELAS BERKAT LAZISMU DAN BANK MEGA SYARIAH

KABUPATEN SIDOARJO -- Sejak suaminya meninggal dunia pada tahun 2017 lalu, Nurul Hidayati harus hidup berdua dengan anaknya. Perempuan berusia 46 tahun ini mencoba memenuhi kebutuhan hidup dengan berjualan bandeng presto dan otak-otak. Sejatinya, usaha ini telah dijalani selama 15 tahun. Hasilnya pun dapat mencukupi biaya hidup sehari-hari dan biaya sekolah anaknya yang duduk di bangku kelas X SMA.

"Setiap dua hari sekali saya mengolah 15 kg bandeng. Saya jual dengan kemasan plastik seharga 15 ribu, isi 2. Saya jualan mangkal dengan sepeda motor di lokasi pasar kaget di Betro, Sedati, mulai pukul 7 pagi. Biasanya sebelum jam 11 siang sudah habis. Kalau belum habis, saya tawarkan keliling ke pelanggan-pelanggan di sekitar sini," terang Nurul.

Saat ditemui Yekti Pitoyo, amil Lazismu Kabupaten Sidoarjo pada Rabu (15/05), Nurul bercerita bahwa selain memproduksi bandeng presto yang dijual rutin setiap hari, ia pun menerima pesanan. Resep bandeng presto dan otak-otak tersebut diperoleh dari belajar secara otodidak. Kebetulan tempat tinggalnya berada di lokasi tambak bandeng sehingga mudah untuk mendapatkan bahan baku berupa ikan bandeng segar. Otak-otak bandeng merupakan olahan ikan bandeng yang dagingnya dikeluarkan tanpa merusak kulit ikan, kemudian dibumbui, dikukus, lalu digoreng dengan dilumuri kocokan telur.

"Untuk pesanan bandeng presto dan otak-otak dengan merk 'ICHA' ini yang biasanya dipesan untuk oleh-oleh atau acara hajatan, ukuran bandengnya lebih besar sekitar setengah kilogram per ekor. Setiap kotak saya jual seharga 18 ribu. Monggo kalau mau pesan untuk oleh-oleh atau acara hajatan bisa hubungi nomor WhatApp saya 0878-5214-0310. InsyaAllah presto dan otak-otak saya ini bisa tahan sampai 3 hari," ujar Nurul mempromosikan produk miliknya.

Merk ICHA dipilih bukan tanpa alasan. Icha merupakan anak semata wayang Nurul. Nama lengkapnya adalah Afnannafi Icha Azzahra. Sang buah hati ini menjadi penyemangat dalam menjalani hidup. ICHA pun menjadi merk yang tertera di kemasan bandeng presto dan otak-otak tersebut.

Dahulu, kemasan bandeng presto dan otak-otak milik Nurul hanya sederhana. Sudah lama ia berkeinginan memiliki kemasan berupa kotak yang full colour atau penuh warna. Tujuannya agar ada peningkatan pemasaran dan penjualan sehingga produknya bisa naik kelas untuk layak menjadi pilihan oleh-oleh khas Kabupaten Sidoarjo. Namun karena keterbatasan modal, ia mengurungkan niatnya, hingga mendapatkan bantuan dari Lazismu.

"Packing full colour itu harganya mahal karena minimal harus cetak seribu. Dengan kondisi keuangan saya yang terbatas ini, rasanya tidak mungkin bisa mencetak kemasan seperti itu. Alhamdulillah, akhirnya impian saya untuk mengembangkan usaha makanan olahan ikan khas Sidoarjo ini bisa terwujud, bisa memiliki packing bandeng full colur yang tidak kalah bagus dengan yang dijual di toko-toko oleh-oleh di Sidoarjo. Pembuatan packing ini mendapat bantuan dana dan pendampingan dari Lazismu Sidoarjo," ungkap Nurul bangga.

Warga Desa Segorotambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo ini merupakan salah satu penerima bantuan program Pemberdayaan UMKM Binaan Lazismu Kabupaten Sidoarjo. Ia berada dalam kategori Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Yatim. Program tersebut adalah bentuk kerja sama Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Bank Mega Syariah dan diimplementasikan oleh Lazismu Kabupaten Sidoarjo.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah/Yekti Pitoyo]