BANJIR DAN LONGSOR TERJANG SUMATRA BARAT, MUHAMMADIYAH BERGERAK SALURKAN BANTUAN

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 11:24, 13/05/2024
Cover BANJIR DAN LONGSOR TERJANG SUMATRA BARAT, MUHAMMADIYAH BERGERAK SALURKAN BANTUAN

KABUPATEN TANAH DATAR -- Korban jiwa yang meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang enam kabupaten/kota di Sumatra Barat terus bertambah. Menurut data BNPB per Selasa (14/05), tercatat 50 orang meninggal dunia, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi. Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang,

Muhammadiyah melalui Lembaga Resiliensi Bencana atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dengan dukungan Lazismu merespons bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra Barat dengan mengerahkan segenap sumber daya yang ada. Seperti di Kabupaten Tanah Datar yang terdampak banjir dan longsor, Muhammadiyah hadir memberikan bantuan dan layanan. Di daerah ini, enam kecamatan terdampak bencana yaitu Rambatan, Batipuh, Sungai Tarab, Pariangan, Lima Kaum, dan X Koto.

Berdasarkan laporan MDMC Sumatra Barat, di Kabupaten Tanah Datar 11 orang dinyatakan meninggal dunia dan 14 lainnya hilang. Kerusakan juga menimpa bangunan seperti rumah warga, jembatan, sekolah, rumah ibadah, dan irigasi. Lebih dari 2 ribu jiwa mengungsi di 6 kecamatan.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Sumatra Barat, H. Rifki Abror Ananda menjelaskan, pihaknya saat ini bersama MDMC sedang menyusun program untuk membantu warga terdampak. Muhammadiyah juga telah menginisiasi berdirinya 3 Pos Pelayanan yaitu di Parambahan Limo Kaum Tanah Datar, Bukit Batabuah Agam, serta Baruah Pandai Sikek. "Tim MDMC dan Lazismu baik wilayah atau daerah kabupaten/kota sudah bekerja di lapangan membantu masyarakat. Saat ini sedang pemenuhan kebutuhan posko," ujarnya.

Prioritas bantuan saat ini, ungkap Rifki, adalah bantuan bahan pangan untuk dapur umum serta kebutuhan sandang atau pakaian. Hal ini mengingat banyak rumah yang hanyut oleh banjir, sementara warga tidak sempat menyelamatkan pakaian maupun harta benda lainnya. Di samping itu, para penyintas juga membutuhkan bantuan seperti family kit dan hygiene kit.

Selain membuka Pos Pelayanan, Muhammadiyah juga telah menyalurkan 242 porsi makanan siap saji, air mineral untuk 624 jiwa, pembagian sarung tangan untuk 200 jiwa, serta membersihkan 2 rumah warga yang dihuni oleh 4 Kepala Keluarga. Data tersebut tercatat per tanggal 13 Mei 2024.

[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]