Bank Muamalat - Muhammadiyah Jalin Kerja Sama, Layanan Ziswaf Lazismu Bagian Strategis Aspek Kolaborasi

Ditulis oleh berita
Ditulis pada 12:46, 08/08/2024
Cover Bank Muamalat - Muhammadiyah Jalin Kerja Sama, Layanan Ziswaf Lazismu Bagian Strategis Aspek Kolaborasi

YOGYAKARTA -- Peran muhammadiyah dalam mengaktualisasikan ekonomi islam dimulai dari gerakan dakwah yang menggerakan aspek pendidkan, sosial, ekonomi, kesehatan dan filantropi islam.

Gerakan ekonomi islam harus berdampak dan menggairahkan ekonomi masyarakat. Karena itu, kerjasama dilakukan muhammadiyah dengan berbagai pihak.

Langkah nyatanya menjalin kerjasama strategis dengan Bank Muamalat Indonesia. Hal itu ditandai dengan seremoni penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak yang dilaksanakan di Yogyakarta, Rabu 7 Agustus 2024, oleh  Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Direktur Bank Muamalat Indonesia Karno.

Dalam rilis dilaman resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah (7/8/2024), Haedar Nashir menyambut baik perluasan kerja sama ini. Haedar menyampaikan kerja sama yang dibangun dengan Bank Muamalat sudah dijalin sejak lama, bahkan Muhammadiyah juga jadi bagian dari pihak yang mendirikan Bank Muamalat.

"MoU hari ini memperkuat hubungannya antara Muhammadiyah dengan Muamalat, begitu juga dengan BPKH kami juga intensif dalam kerja sama dan komunikasi,” ungkap Haedar.

Muhammadiyah berharap untuk lembaga perbankan ini, sebagai bank syariah yang lahir dari umat tumbuh besar dan berkembang jadi perbankan yang tangguh.

“Kita harus mempertahankannya secara bersama-sama, sehingga Bank Muamalat ini tetap berkembang dan besar,” imbuhnya.

Haedar menyampaikan supaya Bank Muamalat untuk mengintensifkan komunikasi khususnya dengan investor, sehingga bisa melakukan ekspansi lebih luas dan prudence. Selain itu, menurutnya juga perlu untuk memperbaiki komunikasi publik di mana warganet Indonesia masih rendah literaturnya.

“Tentang kerja sama lebih lanjut supaya tetap jalan dan lebih baik dari sebelumnya,” katanya.

Dalam mengelola perbankan, kata Haedar, juga harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip good government. Selain itu juga harus profesionalitas, menjaga keamanannya, dan menjaga amanahnya.

Nilai-nilai utama itu harus berdampak pada kemajuan umat, tidak hanya secara ketaatan agama tapi juga kehidupan peradaban.

“Bagi kami agama juga harus mengurus kehidupan, tidak hanya yang bersifat sakral. Dan itu semua harus tetap moderat,” sambung Haedar.

Dunia perbankan menurutnya tidak hanya untuk urusan bisnis dan finansial, tapi juga menyentuh aspek sosial dan filantropi umat. Perbankan harus memberi manfaat sebanyak-banyaknya umat, lebih-lebih UMKM harus diperhatikan serius, tidak hanya menjadi ‘sampiran’ kebijakan.

Menurutnya, itu yang selama ini diperjuangkan oleh Muhammadiyah.

Dalam kesempatan itu, Karno mengatakan, terdapat dua lingkup kerja sama yang akan dijalankan oleh Bank Muamalat dan PP Muhammadiyah. Pertama adalah pemanfaatan jasa, layanan dan program CSR Bank Muamalat untuk pengembangan cabang, ranting dan masjid yang dikelola oleh Muhammadiyah. Kedua adalah kolaborasi program antara Bank Muamalat dengan lembaga zakat nasional milik Muhammadiyah, Lazismu.

Selain itu, dilansir dalam laman resmi bankmuamalat.co.id (7/8/2024), Karno mengungkapkan sebagai pionir bank syariah di Tanah Air ini juga berkomitmen untuk menyiapkan pembiayaan sebesar Rp 2 triliun kepada Muhammadiyah. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti rumah sakit, perguruan tinggi, pondok pesantren dan masjid.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Muhammadiyah kepada Bank Muamalat selama ini. Bagi kami, Muhammadiyah adalah mitra utama dan strategis yang senantiasa mendukung Bank Muamalat dengan tetap menjadi nasabah loyal. Insya Allah kolaborasi dengan Muhammadiyah akan semakin erat dan lebih luas lagi ke depannya,” ujarnya.

Salah satu aspek utama dari nota kesepahaman tersebut adalah dukungan kepada pengurus masjid dalam memahami dan menggunakan layanan perbankan syariah. Bank Muamalat akan menyediakan aplikasi khusus untuk masjid yang dapat membantu pengurus dalam proses digitalisasi pengelolaan keuangan masjid.

Implementasi Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) di lingkungan masjid Muhammadiyah juga akan dilakukan guna memudahkan transaksi keuangan, seperti pembayaran donasi dan Zakat, Infaq, Shodaqah dan Wakaf (Ziswaf) secara digital. Dengan layanan penyimpanan dan pengelolaan dana yang diperoleh, diharapkan dana tersebut dapat dimanfaatkan dengan lebih efektif dan efisien untuk kemaslahatan umat.

Aspek kerja sama lain adalah pengelolaan keuangan dan program agregator haji. Dalam hal ini, Bank Muamalat akan mensosialisasikan dan mengelola keuangan yang berhubungan dengan haji di lingkungan Muhammadiyah.

Adapun terkait kerja sama dengan Lazismu, kedua belah pihak akan berkolaborasi dalam hal layanan keuangan syariah, penyaluran ziswaf, donasi kemanusiaan, penyaluran hasil kurban dan resiprokal marketing.

Sebelumnya, Bank Muamalat telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pengurus wilayah Muhammadiyah di Sumatera yang mencakup kerja sama bisnis, sosial keagamaan hingga literasi keuangan. Selain itu, Bank Muamalat juga memfasilitasi pembukaan rekening secara serentak untuk amal usaha, organisasi otonom dan ratusan warga Muhammadiyah di kota Serang, Banten belum lama ini.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah)