BEASISWA LAZISMU BERIKAN MANFAAT UNTUK KELUARGA TIDAK MAMPU

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 19:04, 17/10/2022
Cover BEASISWA LAZISMU BERIKAN MANFAAT UNTUK KELUARGA TIDAK MAMPU
KOTA YOGYAKARTA -- Berangkat dari keinginan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada keluarga dhuafa, Kantor Layanan (KL) Lazismu Mantrijeron pun mengangkat program di bawah Pilar Pendidikan Lazismu. Program ini bernama Beasiswa Darwis, diambil dari nama kecil Kiai Haji Ahmad Dahlan yaitu Muhammad Darwis. Program ini merupakan pengembangan dari Beasiswa Mentari Lazismu yaitu ditujukan untuk anak-anak pada tingkat SD, SMP, dan SMA serta diharapkan dapat memberikan manfaat kepada anak asuh agar mencintai ilmu serta agama Islam.

Beasiswa Darwis memiliki nilai lebih dari program serupa yang ada di lingkungan Muhammadiyah. Staf program KL Lazismu Mantrijeron, Afifah Zulfahummifta Hidayat menjelaskan, program ini menerapkan sistem pembinaan langsung yang diberikan oleh para mentor. Selain itu, para penerima manfaat program ini juga akan menjalani ujian setiap semester.

"Program Beasiswa Darwis menerapkan sistem pembinaan dengan proses pembinaan langsung oleh para mentor dan ada ujian pada setiap semesternya. Penyaluran santunan Beasiswa Darwis setiap bulannya terbagi dengan beberapa kategori, yaitu Rp. 75.000,- untuk siswa SD, Rp. 105.000,- untuk siswa SMP dan Rp. 135.000,- per masing-masing anak," terang Afifah.

Kepala KL Lazismu Mantrijeron, Gilang Destya Widodo dalam keterangannya pada Rabu (12/10) berharap agar program Beasiswa Darwis dapat memberikan manfaat yang lebih panjang dari penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola. "Model pengelolaan yang berkelanjutan ini diharapkan bisa berjangka panjang sehingga ada ilmu yang bermanfaat kepada anak-anak. Semoga setiap amal kebaikan yang dikerjakan oleh anak asuh yang mengikuti program ini dapat mengalirkan pahala seluruh donatur yang mendukung program Darwis," harapnya.

Anisa Suci Insani, salah satu anak asuh penerima manfaat program Beasiswa Darwis menyampaikan kesan bahwa pembinaan ini sangat menyenangkan dan bermanfaat. Ia telah mengikuti program ini sejak usia sembilan tahun. "Sangat menyenangkan. Dari yang awalnya saya tidak mengetahui sesuatu menjadi mengetahui dan juga saat mentor menyampaikan materi kami lebih mudah memahaminya dan juga lebih mudah menerimanya. Para mentornya juga sangat baik dan juga sangat ramah, jadi saat pembinaan itu suasananya tidak tegang, tidak canggung sama sekali. Saat pembinaan juga kami sering berbagi pengalaman pribadi sehingga menambah pengetahuan kami," ungkapnya.

Meski masih terbilang muda, program Beasiswa Darwis memiliki kegiatan yang beragam. Pembinaan program dilakukan dua kali dalam sebulan, yaitu pada hari Ahad. Pada pembinaan ini, setiap penerima manfaat program wajib mengisi lembar mutaba'ah. Lembar ini merupakan media kontrol agar para mentor dapat memantau perkembangan ibadah dari penerima manfaat.

Selain pemantauan melalui lembar mutaba'ah, para penerima manfaat juga wajib mengikuti ujian sholat, hafalan doa sehari-hari, dan hafalan surah pendek. Ujian ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Saat ini sudah ratusan anak asuh yang mengikuti program Beasiswa Darwis dibimbing oleh pihak KL Lazismu Mantrijeron. Tujuan dari pembinaan ini adalah agar penerima manfaat tidak hanya mendapatkan beasiswa semata, namun juga mendapatkan bimbingan keagamaan, baik teori maupun praktik langsung. Selain itu, para penerima manfaat dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan serta semakin religius dalam menjalani kehidupan sehingga mampu mengantarkan mereka dalam meraih cita-citanya.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Estiparia Febriani/Risma Khumairo Aulia Khasanah]