BELAJAR TUNAIKAN ZAKAT, SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA GANDENG LAZISMU

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 19:41, 22/04/2022
Cover BELAJAR TUNAIKAN ZAKAT, SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA GANDENG LAZISMU
KOTA SURAKARTA -- Untuk menanamkan karakter agamis sejak dini, Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Surakarta mengajak para siswanya untuk berzakat. Zakat yang ditunaikan pun terdiri dari zakat maal dan zakat fitri. Kegiatan ini digelar pada Selasa (19/04) di lingkungan sekolah tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Pihak pimpinan sekolah yang diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Jatmiko menyampaikan harapannya agar pengumpulan zakat fitri dapat mencapai 100 persen. "Mudah-mudahan tahun 2022 ini bisa mencapai 100 persen," harapnya.

Untuk penyaluran zakat, Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Surakarta menggandeng Lazismu Kota Solo untuk dibagikan kepada mereka yang berhak. Kini telah terkumpul sebanyak 589 bungkus zakat fitri. Proses penghimpunan zakat fitri ini disambut baik oleh para siswa beserta walinya. Hal ini terlihat dari antusiasme mereka dalam menunaikan zakat tersebut.

Jatmiko kemudian mengutip surah At-Taubah ayat 103 saat menjelaskan mengenai delapan golongan yang berhak menerima zakat, dalam hal ini adalah zakat maal. "Delapan golongan yang berhak menerima zakat maal, pertama fakir. Yaitu orang yang tidak mempunyai apa-apa, bahkan untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya saja ia susah," jelas Jatmiko.

Kedua, Jatmiko melanjutkan, orang yang berhak menerima zakat adalah orang miskin. Orang miskin memiliki harta tapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. "Ketiga, amil zakat, yakni orang yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat," pungkas Jatmiko.

Sementara itu, salah satu siswa Kelas VI B menyatakan, membayar zakat fitri di sekolah merupakan cara untuk belajar membayar zakat fitri. Baginya, Ramadhan 1443 kali ini menjadi sebuah momentum untuk lebih mengenal syariat zakat. "Alhamdulillah, hari ini bersama temanku Namora Salsabila kelas 6B dan Quinsha Naura Amalia kelas 6A sudah bayar zakat sekaligus praktik jadi amil dan jadi filantropis cilik. Senang bisa bayar zakat bareng teman-teman. Semoga zakat ini diterima Allah," ujarnya.

Kegiatan yang dilakukan oleh Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Surakarta ini adalah untuk menjawab tantangan praktik edukasi zakat di kalangan anak-anak. Zakat seringkali lebih menonjol di kalangan orang tua, sehingga banyak generasi milenial yang tidak terlibat dalam kegiatan pengelolaan zakat. Padahal, zakat merupakan bagian dari Rukun Islam dan memiliki manfaat serta keutamaan sosial.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah]