BERDAYAKAN MASYARAKAT, LAZISMU DAN BANK INDONESIA INISIASI PETERNAKAN KAMBING PERAH TERINTEGRASI
Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 10:42, 21/02/2023
KABUPATEN BANJARNEGARA -- Perhatian terhadap pemberdayaan masyarakat di desa ditunjukkan oleh Lazismu melalui program peternakan kambing perah terintegrasi. Pusat pemberdayaan yang bernama Hebi Farm ini merupakan wujud kerja sama Lazismu bersama Bank Indonesia. Letaknya yang strategis berada di Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tepatnya di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Wanayasa.
Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Edi Suryanto berkesempatan mengunjungi peternakan kambing perah terintegrasi tersebut. Didampingi oleh Manajer Program Divisi Pendayagunaan Ekonomi dan Kesehatan M. Saleh Al-Farabi dan Divisi Program Lazismu Wilayah Jawa Tengah Nasrul Fauzi, Edi mengatakan bahwa ada beberapa sarana baik yang telah berdiri maupun sedang dibangun, seperti kandang, tempat pencacahan pakan ternak, tempat perah susu kambing, bahkan pengolahan kotoran kambing berbasis biogas yang sedang disiapkan di lokasi. "Lazismu berkomitmen untuk mendukung dalam penyediaan hewan ternaknya," ujar Edi.
Kehadiran Lazismu di Hebi Farm, lanjut Edi, sebagai bentuk dukungan atas program sosial Bank Indonesia yang telah memilih MBS Wanayasa sebagai pusat pemberdayaan yang terintegrasi dan Lazismu sebagai mitra pelaksana program pemberdayaannya. "Lazismu akan berkomitmen mendukung program ini sebagai wujud inovasi sosial yang berkelanjutan," terangnya.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung saat penyerahan "Program Sosial Bank Indonesia: Dedikasi Untuk Negeri" yang selanjutnya akan dilaksanakan oleh MBS Wanayasa dan Lazismu pada Ahad (19/02). Menurutnya, sebagai pilar pemberdayaan ekonomi masyarakat, peternakan kambing perah terintegrasi adalah salah satu implementasinya. "Dengan potensi yang ada di Wanayasa bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ungkapnya.
Juda Agung berharap agar model pemberdayaan ini bisa dikembangkan di tempat yang lain. Selain itu, peternakan kambing perah terintegrasi dapat mendorong kemandirian masyarakat. "Terima kasih atas semua pihak yang telah bersinergi dalam pelaksanaan program ini," ucapnya.
Ucapan terima kasih kepada Bank Indonesia juga disampaikan oleh Mudir Pondok Pesantren MBS Wanayasa, Wahyudin kepada pihak Bank Indonesia dan Lazismu yang telah mendukung program pemberdayaan ekonomi di sini. Ia berharap agar MBS Wanayasa juga bisa mengembangkan pendidikan berbasis kewirausahaan. "Lokasi peternakan kambing terintegrasi yang berada di lingkungan MBS sebagai wujud lembaga pendidikan bisa turut memberikan andil pemberdayaan kepada kader Muhammadiyah dan warga," katanya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara, Indarto, menyampaikan terima kasih kepada Lazismu dan Bank Indonesia yang telah ikut mendorong pemberdayaan ekonomi di Banjarnegara. "Kehadiran Bank Indonesia telah mengisi keterbatasan pemerintah di kabupaten, apalagi bersama Muhammadiyah menggali potensi ekononi warga," harapnya.
Dalam kesempatan itu, sosiolog UI Imam Prasojo, putra asli Banjarnegara yang hadir bersama Lazismu bermimpi masyarakat dapat secara mandiri memberdayakan potensi ekonominya. Model peternakan kambing terintegrasi ini, imbuhnya, akan dapat turut membuka potensi ekonomi selain bertani. "Pakan ternak seperti rumput bisa diperoleh bibitnya dan ditanam untuk mencegah sedimentasi yang pada akhirnya ikut menjaga lingkungan," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Nazhori Author]
Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Edi Suryanto berkesempatan mengunjungi peternakan kambing perah terintegrasi tersebut. Didampingi oleh Manajer Program Divisi Pendayagunaan Ekonomi dan Kesehatan M. Saleh Al-Farabi dan Divisi Program Lazismu Wilayah Jawa Tengah Nasrul Fauzi, Edi mengatakan bahwa ada beberapa sarana baik yang telah berdiri maupun sedang dibangun, seperti kandang, tempat pencacahan pakan ternak, tempat perah susu kambing, bahkan pengolahan kotoran kambing berbasis biogas yang sedang disiapkan di lokasi. "Lazismu berkomitmen untuk mendukung dalam penyediaan hewan ternaknya," ujar Edi.
Kehadiran Lazismu di Hebi Farm, lanjut Edi, sebagai bentuk dukungan atas program sosial Bank Indonesia yang telah memilih MBS Wanayasa sebagai pusat pemberdayaan yang terintegrasi dan Lazismu sebagai mitra pelaksana program pemberdayaannya. "Lazismu akan berkomitmen mendukung program ini sebagai wujud inovasi sosial yang berkelanjutan," terangnya.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung saat penyerahan "Program Sosial Bank Indonesia: Dedikasi Untuk Negeri" yang selanjutnya akan dilaksanakan oleh MBS Wanayasa dan Lazismu pada Ahad (19/02). Menurutnya, sebagai pilar pemberdayaan ekonomi masyarakat, peternakan kambing perah terintegrasi adalah salah satu implementasinya. "Dengan potensi yang ada di Wanayasa bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ungkapnya.
Juda Agung berharap agar model pemberdayaan ini bisa dikembangkan di tempat yang lain. Selain itu, peternakan kambing perah terintegrasi dapat mendorong kemandirian masyarakat. "Terima kasih atas semua pihak yang telah bersinergi dalam pelaksanaan program ini," ucapnya.
Ucapan terima kasih kepada Bank Indonesia juga disampaikan oleh Mudir Pondok Pesantren MBS Wanayasa, Wahyudin kepada pihak Bank Indonesia dan Lazismu yang telah mendukung program pemberdayaan ekonomi di sini. Ia berharap agar MBS Wanayasa juga bisa mengembangkan pendidikan berbasis kewirausahaan. "Lokasi peternakan kambing terintegrasi yang berada di lingkungan MBS sebagai wujud lembaga pendidikan bisa turut memberikan andil pemberdayaan kepada kader Muhammadiyah dan warga," katanya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara, Indarto, menyampaikan terima kasih kepada Lazismu dan Bank Indonesia yang telah ikut mendorong pemberdayaan ekonomi di Banjarnegara. "Kehadiran Bank Indonesia telah mengisi keterbatasan pemerintah di kabupaten, apalagi bersama Muhammadiyah menggali potensi ekononi warga," harapnya.
Dalam kesempatan itu, sosiolog UI Imam Prasojo, putra asli Banjarnegara yang hadir bersama Lazismu bermimpi masyarakat dapat secara mandiri memberdayakan potensi ekonominya. Model peternakan kambing terintegrasi ini, imbuhnya, akan dapat turut membuka potensi ekonomi selain bertani. "Pakan ternak seperti rumput bisa diperoleh bibitnya dan ditanam untuk mencegah sedimentasi yang pada akhirnya ikut menjaga lingkungan," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Nazhori Author]