BERSAMA BPD DIY SYARIAH, LAZISMU BANTU ANAK YATIM PIATU AKIBAT PANDEMI

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 11:38, 27/12/2021
Cover BERSAMA BPD DIY SYARIAH, LAZISMU BANTU ANAK YATIM PIATU AKIBAT PANDEMI
KOTA YOGYAKARTA -- Pandemi masih belum berakhir. Setelah lebih dari setahun negeri ini melewati masa pandemi Covid-19, banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Tak hanya urusan kesehatan dan ekonomi, pandemi juga memberikan dampak pada setiap sendi kehidupan, salah satunya dari segi sosial. Lebih dari seribu orang anak yang tersebar pada lima kabupaten di DI Yogyakarta (DIY) harus ditinggal orang tuanya yang wafat karena terpapar Covid-19. Hal inilah yang mendasari kerja sama antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY Syariah dengan Lazismu Wilayah DIY untuk tergerak membantu keluarga yang memiliki anak yatim piatu akibat Covid-19.

Kerja sama tersebut tertuang dalam acara penyerahan santunan berupa sembako secara simbolis untuk keluarga anak yatim piatu pada Senin (20/12) secara luring di Gedung Muhammadiyah DIY. Acara ini dihadiri oleh Eka Yuhendri selaku Badan Pengurus Lazismu Wilayah DIY, Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY Ridwan Furqoni, serta perwakilan pengurus BPD DIY Syariah, Andrew.

Ridwan Furqono selaku Ketua MPS PWM DIY menyebut, pendataan anak yatim piatu dilakukan secara terbuka kemudian akan dilakukan survei/assessment berkala oleh pihaknya dengan mendatangi rumah masing-masing calon penerima manfaat. Survei ini dilakukan berbasis cabang Muhammadiyah dengan pertimbangan lebih dekat dengan domisili anak yatim piatu tersebut dan lebih akurat.

"Pengisian data perolehan anak yatim piatu dilakukan oleh cabang Muhammadiyah setempat dengan melihat keefektifan tempat dan waktu sehingga memiliki data yang pasti. Kemudian dipastikan juga anak memiliki pengasuh secara layak. Selama ini Muhammadiyah DIY sendiri sudah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk berikan beasiswa pendidikan secara layak pada anak," ujar Ridwan.

Anak yang ditinggal pengasuh utama menjadi yatim piatu menjadi tanggung jawab bersama melalui program pemberdayaan dengan memberikan santunan dan mencarikan pengasuh pengganti, hal ini yang menjadi prioritas program untuk mengoptimalkan dalam pengsuhan kepada anak sehingga menjadi tumbuh secara berkualitas.

Mewakili Badan Pengurus Lazismu Wilayah DIY, Eka Yuhendri menekankan bahwa anak-anak yang menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal terpapar Covid-19 menjadi tanggung jawab kita, dengan memberikan pengasuhan serta bantuan. Ia pun mengajak agar masyarakat terus membantu para fakir miskin. "Mayoritas anak yang ditinggal orang tua meninggal akibat terpapar Covid merupakan anak yang belum baligh, ini menjadi tanggung jawab siapa? Menjadi tanggung jawab bersama dengan memberikan pengasuhan dan bantuan melalui dana zakat yang terkumpul," tegas Eka.

Melalui program tersebut, Lazismu Wilayah DIY terus memberikan pelayanan terbaik dengan mengajak mitra termasuk Bank BPD DIY Syariah untuk ikut meringankan beban keluarga kaum dhuafa selama masa pandemi. Hal ini pun disambut baik oleh pihak BPD Syariah DIY yang pada acara tersebut diwakili oleh Andrew.

"Bank BPD DIY Syariah sudah berjalan 14 tahun untuk terus melayani kebutuhan masyarakat dengan konsep syariah. Selama adanya pandemi yang menyisakan masalah harus diselesaikan bareng-bareng, oleh karena itu sebagai rasa syukur bersama Lazismu DIY bisa melakukan pemberdayaan," terang Andrew.

Sebelumnya, Lazismu Wilayah DIY juga mendapatkan bantuan serupa dari Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang diserahkan pada Selasa (2/11) melalui acara Bantuan Paket Sembako untuk Yatim Piatu Terdampak Covid-19 yang dilakukan secara hybrid di Aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta. Program bantuan ini direncanakan akan terus dilakukan hingga mencapai seribu paket atau sebanyak jumlah anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat pandemi Covid-19.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Marzuki]