BULAN SABIT MERAH MESIR TAWARKAN KERJA SAMA DISTRIBUSI BANTUAN UNTUK PALESTINA

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 08:00, 01/02/2024
Cover BULAN SABIT MERAH MESIR TAWARKAN KERJA SAMA DISTRIBUSI BANTUAN UNTUK PALESTINA

MESIR -- Muhammadiyah melakukan pertemuan penting dengan The Egyptian Red Crescent (ERC) atau Bulan Sabit Merah Mesir pada Rabu (31/01) di kantornya yang terletak di kawasan Nasr City, Kairo, Mesir. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam ini ERC memberikan penjelasan terkait mekanisme penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza. ERC merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam distribusi bantuan kemanusiaan untuk Palestina. Berbagai organisasi kemanusiaan dunia tidak terkecuali yang berasal dari Indonesia berkoordinasi dengan ERC dalam penyaluran bantuan, termasuk dari Pemerintah Indonesia yang diterima pada bulan November 2023 yang lalu.

Advance EMT Muhammadiyah didampingi Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang hadir bersama Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir diterima oleh perwakilan ERC, Mrs. Amira dan dr. Nadia. Mrs. Amira memberikan penjelasan bahwa dalam penyaluran bantuan kemanusiaan, Pemerintah Mesir telah menetapkan Kementerian Kesehatan dan ERC sebagai lembaga yang diberi kewenangan untuk mengatur penyaluran bantuan dari berbagai negara dan organisasi. Dengan kewenangan yang diberikan tersebut, ERC telah menetapkan prosedur mengenai tata cara penyaluran bantuan kemanusiaan.

Prosedur yang dimaksud, lanjut Amira, antara lain meliputi ketentuan administrasi, yaitu semua organisasi yang akan menyalurkan bantuan harus mengirimkan pemberitahuan terlebih dahulu kepada ERC. Selanjutnya akan diberikan jawaban mengenai waktu dan tata cara penyediaan barang bantuan. Setelah proses ini dipenuhi selanjutnya adalah proses distribusi bantuan yang menjadi tanggung jawab ERC hingga tiba di Rafah dan diserahkan kepada The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) atau lembaga PBB yang secara khusus mengurusi pengungsi Palestina.

Selain itu, para pihak dapat menandatangani perjanjian kerja sama dengan ERC untuk program yang secara khusus akan dilakukan oleh organisasi yang bersangkutan. Namun yang perlu dicatat dan menjadi perhatian adalah bahwa ERC hanya menerima kerja sama dalam bentuk penyediaan barang dan penyaluran bantuan bukan orang. Sehingga tidak memungkinkan organisasi-organisasi ini mengirimkan relawan kecuali yang bersangkutan adalah warga negara Mesir sendiri. Ini artinya ERC menutup kemungkinan masuknya orang asing sebagai relawan ke Palestina. Kondisi ini tentu disadari sepenuhnya karena dalam situasi krisis Gaza seperti saat ini tidak ada jaminan keamanan bagi warga negara asing bila mereka memasuki kawasan yang sedang terjadi konflik tersebut.

Dalam kesempatan ini, Mrs. Amira dan dr. Nadia menawarkan kepada Muhammadiyah untuk membuka perjanjian kerja sama dalam program distribusi bantuan terutama pada waktu bulan Ramadhan dan Idul Fitri mendatang. Program ini sangat dimungkinkan karena momentum hari besar umat Islam tersebut bersamaan waktunya dengan musim dingin. Bantuan yang akan diberikan tentu lebih berguna bagi warga Palestina yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian di Gaza dan sekitarnya.

Koordinator Advance EMT Muhammadiyah, Naibul Umam menyambut baik ajakan untuk membuka kerja sama antara Muhammadiyah dan ERC ini. "Saya rasa ini sebuah permintaan yang membuat kami terhormat apalagi yang meminta adalah pihak yang selama ini memiliki otoritas dalam penyaluran bantuan kemanusiaan ke Palestina. Kami sampaikan ucapan terima kasih atas keinginan tersebut dan tentu hal ini akan kami jadikan rekomendasi kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah," ujarnya.

Bantuan seberat 51,5 ton yang dikirim Pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu berupa bahan makanan, alat medis, tenda, selimut, dan barang logistik lainnya tidak lepas dari andil ERC dalam pengelolaannya. Dalam operasinya ERC bekerja sama dengan UNRWA dan The International Committee of the Red Cross (ICRC) melalui perbatasan di Rafah. Beberapa lembaga non-pemerintah juga turut menyalurkan bantuan melalui ERC seperti Indonesian Humanitarian Alliance (IHA), sebuah lembaga ad-hoc yang dibentuk oleh HFI (Humanitarian Forum Indonesia) dan Forum Zakat serta Palang Merah Indonesia (PMI).

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]