CEGAH KDRT, LAZISMU LUNCURKAN FAMILY LEARNING CENTER

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 16:02, 30/11/2023
Cover CEGAH KDRT, LAZISMU LUNCURKAN FAMILY LEARNING CENTER

KOTA YOGYAKARTA -- Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA), Lazismu, dan Ortom di wilayah DI Yogyakarta meluncurkan program Family Learning Center (FLC). Program ini bertujuan untuk mengatasi terjadinya korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan membentuk ketahanan keluarga. Peluncurannya dilakukan pada Sabtu (25/11) di sela-sela rangkaian agenda Muhammadiyah Jogja Expo. FLC yang diinisiasi oleh berbagai elemen Muhammadiyah di wilayah DI Yogyakarta seperti PWA, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA), Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Lazismu secara resmi diluncurkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta yang diwakili oleh Ridwan Furqoni dan Widiastuti mewakili PWA DI Yogyakarta.

Ketua PWA DI Yogyakarta, Widiastuti berharap agar dengan adanya program ini dapat mendorong lahirnya keluarga yang memiliki ketahanan dan mampu menghadapi tantangan. "Kita mengharapkan terwujudnya keluarga-keluarga yang memiliki ketahanan, keluarga yang punya potensi lahir dan batin, dan keluarga yang mampu hadapi tantangan. Dalam keluarga, kita menutrisi hati kita utuk istiqamah beribadah di jalan-Nya," ujarnya.

Dalam paparannya, Widiastuti mengungkap bahwa data dan fakta kasus kekerasan dalam rumah tangga di wilayah DI Yogyakarta sejak tahun 2019 hingga tahun 2022 di atas 600 kasus. Sementara tingkat perceraian per tahun mencapai 5000 kasus. Hal ini memicu dampak psikologis dan sosial yang signifikan, terutama pada anak-anak.

FLC akan menjadi program unggulan di Lazismu Wilayah DI Yogyakarta dalam penanganan korban kasus KDRT. Dalam hal ini, zakat bisa dipergunakan untuk korban kekerasan rumah tangga. Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Hamim Ilyas.

"Dulu salah satu yang berhak menerima zakat adalah korban perbudakan. Perbudakan seperti di masa lalu kini sudah tidak ada. Namun, di zaman sekarang masih ada penindasan, antara lain karena ada pengaruh sistem patriarki bahwa laki-laki itu lebih utama," terang Hamim.

FLC akan fokus pada penguatan hubungan dengan menyediakan layanan konseling bersifat luring maupun daring dan juga layanan bantuan hukum. Program ini diyakini dapat membantu keluarga untuk mengatasi konflik dan memperkuat hubungan. Visi yang dibangun menjadi pusat pembelajaran dan konsultasi keluarga di wilayah DI Yogyakarta dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas keluarga melalui layanan konseling psikologi, pendampingan hukum, serta edukasi.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Rizal Firdaus]