DAPUR PALAM, ROLE MODEL PEMBERDAYAAN UMKM LAZISMU DI KOTA BANJARBARU

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 10:49, 19/07/2022
Cover DAPUR PALAM, ROLE MODEL PEMBERDAYAAN UMKM LAZISMU DI KOTA BANJARBARU
KOTA BANJARBARU -- Dapur Palam merupakan usaha kuliner yang menjadi penerima bantuan program Pemberdayaan UMKM. Bangunan, peralatan, dan modal dari usahat yang terletak di di Jalan Palam Raya, Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, tepatnya di persimpangan menuju kantor Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan atau sering disebut dengan Gubernuran ini mendapatkan bantuan dari Lazismu Kota Banjarbaru.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Banjarbaru, Abdul Aziz menyampaikan, program ini merupakan salah satu program pemberdayaan Lazismu. Untuk memenuhi persyaratan sebagai penerima bantuan, pihaknya telah melakukan survei terlebih dahulu. "Sebelumnya kami telah menurunkan tim yang bertugas untuk survei. Dari hasil survei tersebut kami berkesimpulan, usaha ini akan prospektif dan sangat perlu dibantu, apalagi pangsa pasarnya jelas karena sangat dekat dengan perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Kota Banjarbaru," ujarnya.

Aziz pun berharap agar bantuan ini akan terus berjalan dengan baik, tentunya Lazismu akan terus mendampingi hingga mandiri. "Mudah-mudahan usaha ini ini dapat berjalan dengan baik dan akan dikawal sampai benar-benar mandiri," harapnya.

Senada dengan itu, Hasanul Basri, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Banjarbaru yang memberikan sambutan saat pelaksanaan penyerahan dan peresmian Dapur Palam pada Sabtu (25/06) menyampaikan bahwa keberadaan Lazismu adalah sebagai bentuk kepedulian umat untuk saling membantu. "Dengan kerja sama banyak orang maka akan mudah memberikan bantuan dan orang yang dibantu insyaAllah ringan bebannya, apalagi yang menjadi penerima merupakan ibu yang memilik tiga anak yatim. Mudah-mudahan membawa kebermanfaatan," imbuhnya.

Rasa syukur pun ditunjukkan oleh Isnaini, kakak ipar Rara, penerima manfaat yang mewakili dalam penyerahan bantuan tersebut. "Ketika mendengar jika Lazismu berkeinginan membantu pembangunan warung, saya merasa sangat bersyukur karena saat ini dia (Rara) sedang membesarkan tiga anaknya yang masih kecil. Terima kasih atas bantuannya," ungkapnya.

Isnaini melanjutkan, sebelumnya keluarga telah mencoba memberikan modal ketika berjualan secara daring. "Kami sebelumnya telah memberikan bantuan modal pula, namun dengan adanya bantuan warung ini tentu harapan kami akan dapat dapat berkembang dan bisa membesarkan dan membiayai sekolah anak-anak," lanjutnya.

Manajer Lazismu Kota Banjarbaru, Tito Dwi Wirawan yang turut mengawal program ini membeberkan alasan pihaknya hingga akhirnya memutuskan untuk membantu. "Usaha kuliner milik ibu Rara ini telah berjalan lebih kurang satu tahun, namun hanya mengandalkan pemasaran secara online. Dengan keadaan seorang diri membesarkan tiga orang anak yang masih kecil beliau berkeinginan untuk membuka warung," jelasnya.

Tito kemudian menjelaskan, dengan bantuan usaha seperti ini pihaknya berniat agar lebih banyak lagi pihak yang dapat dibantu. "Kami berniat menjadikan sebagai role mode pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berkesinambungan melalui usaha kuliner yang tidak hanya menguntungkan si penerima manfaat saja, tetapi juga memberikan efek rantai ékonomi terhadap pelaku usaha yang lain. Contoh saja ketika usaha warung dan pesanan katering ini berjalan, maka ada banyak pemasok bahan-bahan masakan seperti penjual sayur, penjual ikan dan daging, penjual bumbu dan lain-lain yang akan terkena imbasnya, serta mampu membuka lapangan pekerjaan ketika warung tersebut mampu menyerap tenaga kerja dari ibu-ibu dan driver ojek online di sekitar warung tersebut," pungkasnya.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]