Di Workshop Dampak Perubahan Iklim, Lazismu dan Madani Berkelanjutan Tandatangani Kerjasama

Ditulis oleh berita
Ditulis pada 12:08, 03/08/2024
Cover Di Workshop Dampak Perubahan Iklim, Lazismu dan Madani Berkelanjutan Tandatangani Kerjasama

JAKARTA – Umat Islam menyadari tentang arti penting perubahan ikim. Kerisauan tentang dampak perubahan iklim begitu nyata. Dibutuhkan kolaborasi dan apa yang harus dilakukan untuk merespons perubahan iklim. Sosialisasi pemahaman tentang perubahan iklim semakin mendesak karena masih menjadi pekerjaan rumah bersama.

Dampak perubahan iklim menjadi perhatian Lazismu dan Madani Berkelanjutan. Hari ini, kedua lembaga berkolaborasi menyelenggarakan Workshop Dampak Perubahan Iklim dan Peran Lazismu, di Menteng, Jakarta yang berlangsung dari Sabtu – Minggu, 3 – 4 Agustus 2024.

Ketua Badan Pengurus Lazismu, Ahmad Imam Mujadid Rais, dalam pembukaan workshop dampak perubahan iklim mengatakan agenda ini momentum yang tepat bahwa workshop selama dua hari   diinisiasi oleh Lazismu yang bersinergi dengan Madani Berkelanjutan.

“Direncanakan dengan proses yang panjang dan evaluasi program yang bertalian dengan SDGs, Lazismu menilai program lingkungan capaian programnya harus dioptimalkan sehingga terserap dalam suatu aktivitas yang strategis,” jelasnya.             

Lazismu sebagai lembaga filantropi peran strategisnya harus turut serta memberikan solusi (problem solver) dan fasilitator bagi masyarakat dalam menyelamatkan lingkungan. Topik perubahan iklim, kata Mujadid Rais merupakan topik yang hangat. Di Muhammadiyah sendiri kampanye kesadaran lingkungan dan perubahan iklim dibentuk dengan hadirnya Muhammadiyah Climate Changes (MCC).

Peran MCC melibatkan majelis dan lembaga untuk bersama – sama berkontribusi menghadapi dampak perubahan iklim. Sementara itu, kata Mujadid Rais, melalui program lingkungan Lazismu telah berkoordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk mengkaji dana penghimpunan zakat agar bisa dimanfaatkan untuk penyelamatan lingkungan.

“Beberapa program telah diaktivasi Lazismu di beberapa titik, misalnya di Duren Sawit, Jakarta dalam pemberdayaan komunitas pemulung yang disinergikan dengan program kampung hijau bersama Swara Peduli Indonesia. Program lingkungan lainnya di Bantul, Yogyakarta mengaktivasi rumah produksi pengelolaan sampah,” pungkasnya.     

Bersama Madani Berkelanjutan, kata Mujadid Rais, Lazismu bisa saling mengisi untuk memperkuat program lingkungan dari aspek lain khususnya dampak perubahan iklim. Dan Madani yang lebih intens bergerak di kajian perubahan iklim selama dua hari akan kita dengar dan ikuti sampai akhir untuk mendapatkan informasi penting.

“Dengan melibatkan empat puluhan kantor Lazismu wilayah dan daerah yang telah dikaji kerentanan daerahnya diharapkan akan lebih mengena. Karena di beberapa kota yang dulu dikenal sejuk kini karena suhu global yang naik mengalami dampaknya dan tidak sejuk lagi. Termasuk para nelayan di pesisir pantai yang merasakan dampaknya ketika melaut,” paparnya.

Maka dengan Lazismu yang turut berkontribusi dalam perubahan iklim, diharapkan kawan-kawan yang hadir untuk dua hari ini bisa melihat kondisi ini di lokasinya masing-masing dan dapat menyampaikan ke kawan-kawan yang lain untuk menyadarkan dampak perubahan iklim.

Di agenda yang sama, Lazismu dan Madani Berkelanjutan menanda-tangani kesepakatan kerjasama untuk program perubahan iklim yang diwakili oleh kedua pihak yaitu Ahmad Imam Mujadis Rais sebagai Ketua Badan Pengurus Lazismu dan Nadia Hadad sebagai Direktur Eksekutif Madani Berkelanjutan, yang disaksikan oleh Direktur Utama Lazismu Ibnu Tsani, Deputy Director Madani Berkelanjutan Giorgio Budi Indrarto dan Sofa sebagai Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.   

Nadia Hadad, Direktur Eksekutif Madani Berkelanjutan mengatakan kami senang dapat berkolaborasi dengan Lazismu. Apalagi telah disampaikan oleh Bapak Sofa dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, bahwa komitmen perubahan iklim di Muhammadiyah sudah dimulai sejak diterbitkannya dokumen Fikih Air dan Fikih Kebencanaan.

Ini merupakan langkah bagus bagaimana merespons perubahan iklim menjadi sesuatu yang bisa dikaji melalui kajian fikih.

Madani Berkelanjutan akan siap berkolaborasi dengan Lazismu melalui kajian dan riset yang mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi terhadap lembaga filantropi dalam mengembangkan program-programnya yang strategis. Terima kasih atas dukungannya sehingga kerjasama ini bisa terwujud

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]