HITUNGAN MEMBAYAR KIFARAT

Ditulis oleh Fathin
Ditulis pada 13:43, 22/04/2022
Cover HITUNGAN MEMBAYAR KIFARAT
JAKARTA - Kifarat  secara bahasa mengandung arti mengganti, menutupi, membayar, dan memperbaiki sebagaimana yang dikutip dari kitab Al-Fiqhul Islamy wa Adillatuhu oleh Wahbah Az-Zuhaili.

Dalam Islam diatur tentang pembayaran Kifarat atau denda, baik karena melakukan jimak (Hubungan Suami Istri) di siang hari pada Bulan Ramadhan ataupun Kifarat melanggar sumpah.

Kifarat jimak di siang hari pada Bulan Ramadhan diatur dalam hadis riwayat Bukhari dari Abu Hurairah nomor 1834, 6331, 6333, 6709 dan 6711.

Dikutip dari Tuntunan Ibadah Ramadhan yang disusun oleh Majelis Tarjih & Tajdid PP Muhammadiyah halaman 48 – 49, Hadis ini mengatur pembayaran dengan menggunakan urutan berdasarkan kemampuan.

1.       Orang yang memerdekakan budak dapat membayar kifarat dengan memerdekakan seorang budak.
Banyak riwayat yang menyebutkan bahwa harga budak pada zaman Nabi dahulu kurang lebih 4000 dirham.
Bila kurs saat ini 1 dirham sama dengan 3,11 gram perak, jika di Indonesia saat ini setara dengan Rp. 36.400 maka pembayaran kifaratnya adalah : 4000 x 36.500 = Rp. 146.000.000
2.       Jika tidak mampu memerdekakan budak maka melakukan puasa 2 bulan berturut-turut
3.       Jika poin satu dan dua tidak bisa dilakukan maka dapat membayar  kifarat dengan memberi makan 60 orang miskin.

Pembayaran dapat dilakukan dengan memberi makan 1 orang miskin : 1 kali atau 2 kali atau 3 kali dengan perhitungan :
a.       Satu kali makan : 60 x Rp. 15. 000 atau
b.       Dua kali makan : 60 x Rp. 30.000 atau
c.       Tiga kali makan : 60 x Rp. 45.000

Sedangkan untuk kifarat sumpah diatur dalam QS. Al-Maidah ayat 89 . Orang yang melanggar sumpah dengan membayar kifarat boleh memilih 1 dari 3 pilihan :

1.       Memberi makan 10 orang miskin (menggunakan perhitungan di atas)
2.       Memberi pakaian 10 orang miskin (@150.000)
3.       Memerdekakan 1 orang budak (dengan harga di atas)

Apabila tidak dapat melaksanakan 1 di antara 3 pilihan di atas, pelanggar sumpah membayar kifarat dengan puasa 3 hari berturut-turut.

Sumber : Opini tentang Fidyah dan Kifarat Ketua Dewan Syariah Lazismu PP Muhammadiyah Nomor 735.DS/I.17/B/2022