KAST DUKUNG PROGRAM KOLABORASI KEBAJIKAN ZAKAT LAZISMU DAN BAZNAS

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 10:55, 06/03/2023
Cover KAST DUKUNG PROGRAM KOLABORASI KEBAJIKAN ZAKAT LAZISMU DAN BAZNAS
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT -- Klinik Apung Said Tuhuleley (KAST) kembali beraksi dalam rangkaian Program Kolaborasi Kebajikan Zakat. Program ini merupakan bentuk kerja sama antara Lazismu dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI. Salah satu wilayah pelaksanaannya adalah di Maluku yang terbagi dalam beberapa titik lokasi, di antaranya adalah Desa Liang, Salahutu, Maluku Tengah; Negeri Sepa, Amahai, Maluku Tengah; dan Negeri Iha-Kulur, Huamual, Seram Bagian Barat.

Meski dinamakan "Klinik Apung", KAST memiliki beragam fungsi yang lebih dari sekadar layanan kesehatan. Selain memiliki misi untama berupa layanan dan pendampingan kesehatan, pendidikan, kemanusiaan, dan dakwah sosial, KAST mampu mendekatkan hubungan emosional para relawan dari berbagai latar profesi dengan masyarakat di Maluku. KAST adalah sebuah langkah kecil untuk mengurangi kesenjangan dengan menjangkau yang tidak dapat dijangkau.

Dirgahayu Witak, Kapten KAST di sela-sela rangkaian program Kolaborasi Kebajikan Zakat pada akhir Februari 2023 lalu menuturkan, misi yang diemban dari KAST adalah misi kemanusiaan. Nahkoda yang telah mengawaki kapal kecil berbobot sekitar 8 ton sejak diluncurkan pada 2017 ini merupakan putra asli Maluku, berasal dari Pulau Banda Naira yang kini tinggal di Ambon. Tidak sedikit tantangan alam yang harus dihadapi saat menjalankan tugas bersama KAST.

"Misi kami itu misi kemanusiaan, terutama ke pulau-pulau terpencil yang tidak bisa dijangkau jalan darat maupun alat transportasi yang lain. Di situlah kami punya tantangan banyak, karena apabila datang musim cuaca buruk, tantangan kami sangat berat. Bahkan kami pernah waktu itu di Halmahera Timur, dengan adanya gempa di Halmahera Selatan, kami ke sana di musim ombak, bahkan sampai kaca depan kami pecah dihantam ombak," tutur Dirga, panggilan akrabnya.

Tantangan demi tantangan yang dihadapi, ujar Dirga, tak menyurutkan semangat dalam terus menunaikan misi kemanusiaan yang dijalani. Ia pun berharap agar kegiatan-kegiatan KAST dapat terus berlanjut. Oleh karena itu, dukungan baik dari Muhammadiyah maupun pemerintah pun sangat diharapkan, terlebih lagi dengan kondisi Maluku yang memiliki gugusan pulau-pulau terpencil.

"Kami berharap kalau bisa tidak sampai di sini saja, tapi berlanjut ila yaumil qiyamah. Harapan kami bagaimana supaya lebih lancar lagi kegiatan-kegiatan yang ada ini, yaitu berupa kegiatan kemanusiaan di pulau-pulau terpencil. Ke depannya kami berharap agar bisa di Maluku Tenggara Barat, Maluku Barat Daya dan sekitarnya, sampai bahkan Papua. Kemudian di pulau-pulau Aru, jangkauannya sangat jauh sekali, tidak bisa dijangkau oleh kapal-kapal kecil, namun dengan Said Tuhuleley ini insyaAllah bisa dan sangat mendukung sekali dengan ini," harap Dirga.

KAST diresmikan penggunaannya tepat pada hari pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah, Jumat (24/02/2017) oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang didampingi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Dalam perjalanannya, KAST telah melayani ribuan jiwa pada berbagai ekspedisi melalui layanan kesehatan, khitanan massal, perbaikan sarana pendidikan, pemberdayaan pertanian dan nelayan, serta berbagai bantuan langsung kepada masyarakat Maluku.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]