Khitan Zaman Now, Pasha Tahan Sakit Sambil Ngegame
Ditulis oleh jf
Ditulis pada 00:00, 12/04/2021
Kalsel – LAZISMU. Suara jerit tangis anak-anak terdengar saling bersahu-sahutan di Komplek Sinar Atu Atu, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (27/12/2017). Suara itu berasal dari puluhan peserta khitan masal yang ada dalam ruang tindakan.
Khitan massal itu terselenggara hasil sinergi Lazismu Tanah Laut dengan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (KTKBM) KIPUh. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengisi liburan akhir semester, sekaligus rangkaian kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi KIPUh. Sebanyak 49 anak mengikuti khitan masal ini, pesertanya siswa sekolah dasar yang berada di sekitar kantor Koperasi KIPUh, sebagian lainnya anak-anak dari para pekerja bongkar muat pelabuhan yang merupakan karyawan koperasi.
Menurut Maryanto selaku pengurus koperasi, acara ini sebagai wujud tanggung jawab sosial KIPUh terhadap masyarakat. “Selain khitan massal, KIPUh rutin menyalurkan dana sosial dalam bentuk lain, di antaranya penyaluran hewan kurban setiap hari raya Idul Adha,” jelasnya.
Selain pelayanan khitan gratis, para peserta juga mendapatkan bingkisan berupa tas sekolah dan sarung. “Mudah-mudahan kegiatan khitan massal ini akan kita laksanakan setiap tahun, dengan harapan semakin banyak warga masyarakat yang bisa terbantu, terutama masyarakat tidak mampu”, papar Maryanto.
Saat ini, lanjut Maryanto, ada 130 anggota koperasi yang berperan sebagai mitra dalam beberapa aksi sosial yang selama ini dilaksanakan bersama Lazismu Tanah Laut. Di halaman kantor koperasi, para orang tua sedang mengantre, beberapa di antaranya sibuk menenangkan anak-anaknya yang menangis karena ketakutan akan dikhitan.
Salah satu peserta, Saipul (7), baru saja selesai dikhitan, Ia mengatakan jika awalnya merasa takut karena melihat alat-alat medis seperti suntikan hingga membuatnya menangis. “Takut sekali, tadi pas mau disuntik” ucap Ipul. Namun setelah selesai Ia mengaku tidak begitu sakit. “Seperti digigit semut” ceritanya.
Berbeda dengan Ipul, teman sebayanya Pasha (7) mengatasi rasa takutnya dengan cara unik. Pasha menikmatinya sambil ngegame lewat ponsel. Sejak masuk ke ruang tindakan, siswa kelas 1 SD Negeri Atu Atu ini selalu memegang ponselnya. Cara ini terbilang cukup ampuh.
Sejak disuntik sampai dengan proses terakhir dijahit, Pasha sama sekali tidak menangis. Ia hanya merasakan sedikit sakit. “Sakit sih, sedikit. Tapi sambil main game biar nggak kerasa sakitnya,” akuanya.
Sementara itu, para orang tua yang ikut mendampingi putranya dikhitan terlihat senang. Akbar, orang tua salah satu peserta mengatakan dirinya mendapat informasi khitan masal dari seorang karyawan koperasi.
“Saya dapat informasi 2 hari yang lalu, kemudian saya bilang kepada anak saya untuk ikut sunat. Ternyata dia bilang berani, akhirnya kami mendaftar,” pungkasnya. Ketika melihat anaknya telah selesai dikhitan wajahnya begitu bahagia. Dirinya bahagia dan berterima kasih kepada Koperasi KIPUh dan Lazismu yang memfasilitasi khitan gratis ini. Sangat membantu bagi masyarakat seperti kami, ungkap pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini.
Sejak terbentuk pada Februari 2017, Lazismu Tanah Laut telah melakukan beberapa aksi sosial. Selain khitan massal, Lazismu juga memberikan bantuan untuk lansia duafa, bantuan biaya berobat serta bantuan biaya pendidikan bagi masyarakat tidak mampu.
Pada 2018 nanti, Lazismu juga telah menyiapkan beberapa program, di antaranya program orang tua asuh, beasiswa pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan semakin banyak donatur baik perorangan maupun perusahaan yang mau bersinergi dengan mendukung program-program yang dijalankan Lazismu Tanah Laut. Dengan dukungan dari berbagai pihak tentu akan lebih banyak lagi masyarakat yang akan menerima manfaat. (km)
Khitan massal itu terselenggara hasil sinergi Lazismu Tanah Laut dengan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (KTKBM) KIPUh. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengisi liburan akhir semester, sekaligus rangkaian kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi KIPUh. Sebanyak 49 anak mengikuti khitan masal ini, pesertanya siswa sekolah dasar yang berada di sekitar kantor Koperasi KIPUh, sebagian lainnya anak-anak dari para pekerja bongkar muat pelabuhan yang merupakan karyawan koperasi.
Menurut Maryanto selaku pengurus koperasi, acara ini sebagai wujud tanggung jawab sosial KIPUh terhadap masyarakat. “Selain khitan massal, KIPUh rutin menyalurkan dana sosial dalam bentuk lain, di antaranya penyaluran hewan kurban setiap hari raya Idul Adha,” jelasnya.
Selain pelayanan khitan gratis, para peserta juga mendapatkan bingkisan berupa tas sekolah dan sarung. “Mudah-mudahan kegiatan khitan massal ini akan kita laksanakan setiap tahun, dengan harapan semakin banyak warga masyarakat yang bisa terbantu, terutama masyarakat tidak mampu”, papar Maryanto.
Saat ini, lanjut Maryanto, ada 130 anggota koperasi yang berperan sebagai mitra dalam beberapa aksi sosial yang selama ini dilaksanakan bersama Lazismu Tanah Laut. Di halaman kantor koperasi, para orang tua sedang mengantre, beberapa di antaranya sibuk menenangkan anak-anaknya yang menangis karena ketakutan akan dikhitan.
Salah satu peserta, Saipul (7), baru saja selesai dikhitan, Ia mengatakan jika awalnya merasa takut karena melihat alat-alat medis seperti suntikan hingga membuatnya menangis. “Takut sekali, tadi pas mau disuntik” ucap Ipul. Namun setelah selesai Ia mengaku tidak begitu sakit. “Seperti digigit semut” ceritanya.
Berbeda dengan Ipul, teman sebayanya Pasha (7) mengatasi rasa takutnya dengan cara unik. Pasha menikmatinya sambil ngegame lewat ponsel. Sejak masuk ke ruang tindakan, siswa kelas 1 SD Negeri Atu Atu ini selalu memegang ponselnya. Cara ini terbilang cukup ampuh.
Sejak disuntik sampai dengan proses terakhir dijahit, Pasha sama sekali tidak menangis. Ia hanya merasakan sedikit sakit. “Sakit sih, sedikit. Tapi sambil main game biar nggak kerasa sakitnya,” akuanya.
Sementara itu, para orang tua yang ikut mendampingi putranya dikhitan terlihat senang. Akbar, orang tua salah satu peserta mengatakan dirinya mendapat informasi khitan masal dari seorang karyawan koperasi.
“Saya dapat informasi 2 hari yang lalu, kemudian saya bilang kepada anak saya untuk ikut sunat. Ternyata dia bilang berani, akhirnya kami mendaftar,” pungkasnya. Ketika melihat anaknya telah selesai dikhitan wajahnya begitu bahagia. Dirinya bahagia dan berterima kasih kepada Koperasi KIPUh dan Lazismu yang memfasilitasi khitan gratis ini. Sangat membantu bagi masyarakat seperti kami, ungkap pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini.
Sejak terbentuk pada Februari 2017, Lazismu Tanah Laut telah melakukan beberapa aksi sosial. Selain khitan massal, Lazismu juga memberikan bantuan untuk lansia duafa, bantuan biaya berobat serta bantuan biaya pendidikan bagi masyarakat tidak mampu.
Pada 2018 nanti, Lazismu juga telah menyiapkan beberapa program, di antaranya program orang tua asuh, beasiswa pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan semakin banyak donatur baik perorangan maupun perusahaan yang mau bersinergi dengan mendukung program-program yang dijalankan Lazismu Tanah Laut. Dengan dukungan dari berbagai pihak tentu akan lebih banyak lagi masyarakat yang akan menerima manfaat. (km)