Kick-Off Program Peningkatan Kepesertaan Aktif dan Sosialisasi JKN, Lazismu, USAID Catalyze dan Berbagai Pihak Berkolaborasi Sukseskan Terbukanya Akses Layanan Kesehatan
TASIKMALAYA --- Memperluas cakupan dan peningkatan serta keaktifan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah tonggak awal pencapaian Universal Health Coverage (UHC). Pemangku kepentingan terlibat aktif di dalamnya antara lain yaitu Lazismu, USAID-Catalyze, Kemenko PMK, BPJS Kesehatan, BAZNAS, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Mitra Pembangunan dan sektor swasta sebagai penanda dimulainya implementasi program guna mendukung UHC di Kabupaten Tasikmalaya.
Berdasarkan data Dinas Sosial PPKB P3A Kabupaten Tasikmalaya, jumlah penduduk Kabupaten Tasikmalaya yang belum terdaftar sampai Juni 2023 sejumlah 462.833 jiwa. Capaian UHC Kabupaten Tasikmalaya sampai dengan Juni 2023 sebesar 81,37%. Untuk mencapai UHC, ada selisih sebesar 16,63% atau sekitar 322,569 jiwa.
Dalam rangka membangun dukungan dan komitmen program USAID- Catalyze oleh lembaga-lembaga dan pemangku kepentingan utama maka diawali dengan kegiatan Kick-off. Pertemuan tersebut dibutuhkan dukungan sinergi seluruh pemangku kepentingan, termasuk Lazismu, Kemenko PMK, BPJS Kesehatan, USAID, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, serta mitra pembangunan dan swasta.
Langkah besar tersebut diambil untuk meningkatkan kepesertaan aktif pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Tasikmalaya. Kick-Off program USAID – Catalyze diselenggarakan di Hotel Alhambra Singaparna, Tasikmalaya pada 14 Agustus 2024. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara USAID CATALYZE dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, BPJS Kesehatan, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Lazismu.
Upaya sosialisasi dan peluncuran program kepesertaan aktif JKN memiliki tujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program itu. Melalui program ini pula diharapkan bisa membuka akses kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya secara merata.
Hadir dalam acara Kick - Off para pemangku kepentingan, dan beberapa tokoh kunci di antaranya Niken Ariati dari Kemenko PMK, Mahli Ruby dari BPJS Kesehatan, dan Anastasia Susanto dari USAID Indonesia. Pada kesempatan itu, perwakilan dari sektor swasta, seperti Direktur Hotel Alhambra, Direktur RSIA Respati, dan Direktur Klinik PKU Muhammadiyah, turut berpartisipasi dalam agenda ini.
Rangkaian kegiatan seperti sosialisasi dan diskusi berlangsung hingga sore hari. Pentingnya agenda tersebut sebagai ikhtiar menjangkau kepersetaan JKN agar lebih luas lagi. Terutama masyarakat di kawasan pedesaan dengan akses terbatas mungkin menjadi kendala tersendiri terhadap layanan kesehatan. Melalui kerjasama ini, para pihak ingin memastikan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dapat menerima manfaat dari program JKN dan bisa merasakan layanan kesehatan yang lebih baik.
Di samping itu, ada sesi penandatanganan PKS (Perjanjian Kerjasama) antara BPJS Kesehatan Cabang Tasikmalaya dengan sektor swasta. Wujud nyata apresiasi itu diberikan sertifikat kepada pihak-pihak yang berkontribusi. Sejalan dengan hal itu, kegiatan penyerahan donasi dilakukan secara simbolis dari Lazismu kepada BPJS Kesehatan sebagai bagian dari komitmen untuk dukungan penuh program ini.
Direktur Program Lazismu, Ardi Luthfi Kautsar, mengugnkapkan ini merupakan langkah peduli Lazismu terhadap guru yang sudah dengan sukarela mengabdi di dunia pendidikan. “Harapannya guru-guru di daerah tidak lagi terbebani dengan kehawatiran akan kompensasi kesehatannya karena adanya kendala pada tunggakan BPJS,” jelasnya.
Pada gilirannya mereka akan lebih fokus mengajar dan dengan begitu bisa menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Tahap pertama yang dilakukan Lazismu adalah membantu melunasi tunggakan, selanjutnya para guru ini bersama USAID Catalyze kami berikan edukasi tentang pentingnya punya Asuransi kesehatan (BPJS), karena sejatinya program dari pemerintah ini sudah sangat membantu dalam penanganan kesehatan.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby mengatakan isu mengenai keberlanjutan Program JKN merupakan salah satu tantangan yang perlu dijawab bersama. “Oleh karena itu, BPJS Kesehatan sangat mengapresiasi dukungan Program USAID CATALYZE dalam membantu peningkatan cakupan program jaminan sosial pada pekerja sektor informal dan reaktivasi peserta JKN yang memiliki tunggakan,” paparnya.
Kami juga mengapresiasi pihak Lazismu dan BAZNAS yang turut berpartisipasi memastikan masyarakat bisa mengakses pelayanan kesehatan di saat sakit. Dengan aksi gotong-royong bersama ini, harapan kami kedepannya tidak ada lagi warga Tasikmalaya yang tidak bisa berobat karena belum menjadi peserta JKN aktif, atau sudah menjadi peserta JKN tapi statusnya tidak aktif akibat menunggak iuran. Semoga kegiatan Kick Off Program USAID CATALYZE ini bisa menginspirasi donatur lain untuk melakukan hal yang sama.
Mewakili USAID – Catalyze, Anastasia Susanto mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, melalui USAID, berkomitmen untuk memfasilitasi kemitraan antara sektor pemerintah dan swasta untuk mendukung peningkatan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurut USAID Indonesia, Kami bangga bekerja sama dengan mitra-mitra kami menuju sistem kesehatan yang lebih inklusif yang menyediakan cakupan komprehensif bagi mereka yang paling membutuhkan.
Diharapkan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dapat termotivasi dan sadar dalam berpartisipasi aktif di JKN. Kemenko PMK, bersama dengan mitra kolaborasi lainnya tetap optimis program ini akan membawa iklim positif yang berdampak pada mudahnya akses layanan kesehatan yang lebih baik.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyha]