Wakil Ketua Badan Pengurus (BP) Lazismu Daerah Kendal, Widi Mulyanta mengatakan bahwa sudah saatnya Lazismu berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Ia berharap 50% tasyaruf Lazismu disalurkan untuk pemberdayaan.
“Salah satu wujud pemberdayaan masyarakat di antaranya adalah pemberian beasiswa kepada mahasiswa program studi kedokteran. Sementara itu, sisa 50% lagi diperuntukkan program sosial yang sifatnya santunan kemanusiaan,” kata Widi Mulyanta.
Widi berharap agar Majelis Dikdasmen senantiasa mengawal program beasiswa kedokteran sehingga dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kendal, Sugiri menyampaikan bahwa bantuan beasiswa sudah lama berjalan atas kerja sama antara Majelis Dikdasmen dengan Lazismu Kendal. Ia berharap bantuan tersebut bisa menuai hasil yang baik.
“Kegagalan pemberian beasiswa disebabkan penerima manfaat setelah lulus studi dan menjadi pegawai tidak menjadi pendukung Muhammadiyah. Justru sebaliknya tidak simpatik dengan kita,” kata Sugiri yang juga Ketua PCM Brangsong sambil memberikan contoh yang ada di PCM Brangsong, Kendal.
“Mereka yang menerima beasiswa dari kita dan digadang-gadang menjadi kader Muhammadiyah, kok justru membencinya,” imbuhnya.
Muhammad Mumtazi Al Jawi adalah salah satu mahasiswa yang lolos seleksi beasiswa program studi kedokteran UMY tahun akademik 2021-2022. Adapun bentuk beasiswa yang diterima oleh alumni SMA Muhammadiyah 1 Weleri itu antara lain, bebas biaya studi sampai dengan lulus, bantuan biaya hidup, bantuan biaya buku, dan bantuan biaya penelitian (tugas akhir). Sedangkan beasiswa dari Lazismu sebagai penunjang selama yang bersangkutan kuliah.
(fur/Yusuf)
